tiga

1.1K 191 3
                                    

"Selamat pagi bibi" sapa Sunoo kepada wanita yang masih terlihat cantik diumur senjanya yang sedang menyapu halaman di temani asisten rumah tangganya.

"Oh! Sunoo, ada apa?" Sunoo yang masih diluar pagar rumah di bukakannya dan di ajak masuk ke dalam.

"Tidak perlu bi, Sunoo hanya ingin mengantar rantang bibi" Sunoo tersenyumdan menyerahkan rantang milik ibu dari Sunghoon.

"Astaga, padahal tidak perlu di isi" ucapnya pada Sunoo saat membuka rantangnya.

"Tidak apa bi" Sunoo menjawabnya disertai senyum manisnya.

"Apa... Sunghoon ada di rumah, bi?"

"Masuklah, dia sedang belajar"

"Oh! Bukankah hari ini libur?"

Ibunya Sunghoon tersenyum sebelum manjawab pertanyaan Sunoo. "Ia belajar musik" Sunoo terkejut mendengarnya, setaunya selama ini Sunghoon tidak pernah menggeluti dunia seni.

"Boleh Sunoo masuk, bi?"

"Tentu saja, masuklah nak" setelah mendapat izin dari sang pemilik rumah, Sunoo langsung masuk kedalam kediaman rumah mewah Sunghoon.

Sunoo sempat mematung di tengah ruang tamu, ia tak tahu dimana tepatnya Sunghoon berada, tidak mungkin ia harus mengelilingi rumah bak istana ini.

Sampai samar - samar Sunoo mendengar dentingan suara piano yang sedang di mainkan oleh Sunghoon yang terdengar dari arah kamar si empu.

¤¤

Mata Sunoo mengintip dari sela - sela pintu yang sedikit terbuka. Sunoo dapat melihat di sudut ruangan kamar Sunghoon yang biasanya kosong sekarang terdapat sebuah piano besar yang mengisinya.

Ia mengetuk pelan pintu hingga guru dan sang pemilik kamar yang tadinya fokus pada alat musik dengan suara indanhya itu mengalihkan pandangannya terhadap Sunoo.

Sunghoon yang melihat Sunoo langsung tersenyum dan menghampiri Sunoo, ia menarik tangan Sunoo untuk masuk ke dalam kamar miliknya.

Sunghoon membawa Sunoo untuk mendekat pada alat musik dan mengisyaratkan seorang lelaki yang sunoo duga adalah gurunya untuk pergi keluar.

Setelah lelaki itu pergi dari kamar, Sunghoon langsung mengambil note dan pulpen untuk menuliskan sesuatu.

"Bagaimana menurut Sunoo"

Sunoo yang membaca kemudian mengangkat sebelah alisnya. "Apanya?" Tanyanya heran.

Sunghoon menunjuk piano besar dengan pandangan yang berbinar.

Sunoo baru mengerti sekarang, ia mengangguk dan memulai mengambil posisi duduk pada kursi piano tersebut. Sunghoon pun mengikuti Sunoo dan mendudukkkan dirinya di sebelah Sunoo.

"Aku baru tau kalau kau suka bermain musik"

Sunghoon menggeleng mendengar perkataan Sunoo kemudian menulis kembali pada notenya "aku belajar ini untuk Sunoo, agar aku bisa menyanyikan sebuah lagu untuk Sunoo".

"Kenapa? Kenapa harus piano? Kenapa tidak gitar saja?"

Sunghoon terdiam sebentar dengan pandangan sendu dan itu tidak lepas dari pandangan Sunoo, tapi tak berapa lama ia kembali tersenyum pada Sunoo dan menunjukkan notenya kembali.

"Aku ingin mempersembahkan sebuah lagu untuk Sunoo, dan gitar tidak bisa membuat suara indah seperti piano... lagi pula aku tidak bisa akan bernyanyi dengan gitar sampai kapanpun".

Sunoo terhenyak membaca tulisan tangan itu, rasanya seperti di remas kuat. "Dasar bodoh! Padahal aku bisa bernyanyi... untuk mu! Dan kau bisa bermain gitar untuk ku!".

Sunghoon terkekeh tanpa suara yang mendengar omelan Sunoo kepadanya.

"Baiklah, lain kali aku akan berlajar gitar juga"

Ia menunjukkan notenya pada Sunoo dan sebelah tangannya yang menganggur ia gunakan untuk mengusap sudut mata Sunoo.

"Ap-apa yang kau lakukan...?" Sunghoon yang tersenyum menanggapi dan berucap tanpa suara.

"Jangan menangis.."

Sunoo langsung memeluk Sunghoon erat dan memukul - mukul pelan punggung Sunghoon.

"Sunghoon aku lapar! Sangat lapar makanya aku menangis karena aku kelaparan!!"

Sunghoon yang mendengarnya hanya tersenyum sambil membalas memeluk erat sunoo.

Sementara Sunoo terus mengusap air matanya yang terus mengalir tanpa henti di pipinya, ia hanya lapar...

tbc....

Love for You || SUNSUNWhere stories live. Discover now