delapan

912 155 3
                                    

Sunghoon menggeser pintu kedai Sunoo, matanya ia pandarkan ke segala sudut kedai mencari -cari keberadaan kekasih tercintanya itu, namun hasilnya nihil hanya beberapa pelanggan dan ayah Sunoo yang baru keluar dari dapur. 

"Oh! Sunghoon" mendengar namanya disebut langsung menghampiri ayah dari kekasihnya, ia membungkukkan badannya kepada ayah Sunooo. 

"kau mencari Sunoo? ia ada di kamarnya" ucap beliau lagi tersenyum hangat menatap Sunghoon.

Sunghoon mengangguk dan sekali lagi mebunhgkuk sebelum akhirnya berlalu dari hadapan calon ayah mertuanya, bolehkah ia berharap seperti itu? 

kekehan tanpa suara ia keluarkan saat membayangkan bagaimana ia dan sang kekasih akan menikah nantinya kemudian memiliki seoran anak yang lucu tapi kalau lebih pun tak apa. 

Sunghoon tertawa dalam hati memikirkan pemikiran konyolnya itu. 

langkanya terhenti di depan sebuah pintu yang penuh stiker, senyumnya semakin lebar saat melihat bebrapa stiker yang dulu ia berikan untuk Sunoo. 

Diketuknya pintu oleh sang kekasih tapi niatnya ia urungkan saat melihat koper terbuka yang penuh dengan pakaian yang sudah di tertata rapi di dalamnya. 

Sunoo yang manyadari tidak ada suara seseorang yang masuk ke kamarnya setelah mengetuk pintu akhirnya membalikkan tubuhnya, betapa terkejutnya ternyata Sunghoon yang datang. 

"A- ah... Sunghoom... ada perlu apa?" tanya Sunoo gugup dan menggeser koper ke bawah tempat tidur menggunakan kakinya. 

Rasa bersalah muncul saat ia menatap sang kekasih dengan pandangan kosongnya, Sunoo langsung mebawa Sunghoon untuk keluar. 

¤¤

lagi dan lagi meraka akan berakhir di taman bermain, tapi bedaya mereka tidak duduk di ayunan melainkan di kursi taman yang ada di dekat danau buatan. 

"Ekhm.." Sunoo berusaha menetralkan atmosfer canggung yang ada di sekitarnya. ia mentap Sunghoon melalui ekor matanya, berusaha untuk mencari topik pembicaraan. 

"Oh! Sunghoon memakai hoodie baru?" tanya Sunoo antusias saat melihat pakaian Sunghoon yang pertama kali ia lihat, sebenarnya ia agak ragu saat mengatakan baru karna ia tidak tahu semua baju Sunghoon. 

Akhirnya Sunghoon menatap snag kekasih yang sedari tadi mentapnya, pandangan mereka bertemu hingga membuat sabit yang indah mucul di mata kekasihnya. 

Sunghoon tidak bisa untuk tidak tersenyum saat melihat pemandangan di depannya. ia mengangguk membenarkan perkataan sang kekasih. 

"Wahh... tapi, yak! kenapa ku tidak dibelikan?! aku juga ingin hoodie baru!!"  ia sedang berusaha untuk menciptakan keadaan mereka seperti biasanya. 

senyum Sunghoon semakin lebar dan ia mulai menulisakn sesuatu pada notenya

"Lain kali aku akan belikan yang banyakkkk untuk Sunoo

Sunoo terkekeh melihatnya kemudian mengangguk antusias. "kau berjanji?" tanya Sunoo sambil memperlihatkan jari kelingkingnya, Sunghoon mengangguk dengan senyum pasti kemudain meengaitkan kelingking mereka berdua. 

"Oh? Aku baru menyadari ada ukiran disini, wah.. ini sangat bagus" ucap Sunoo sambil memegang ukiran yang ada di kupluk hoodi Sunghoon. 

senyum Sunghoon kembeli kesekian kalinya, atau mungkin tidak penah pudar? melihat kekasih mungilnya dengan seksama hanya memperhatikan sebuah ukiran. 

"Sunghoon, kau ganti shampo? mendengar pertanyaan Sunoo membuat dahi Sunghoon mengernyit heran, ia menggeleng menjawab pertanyaan Sunoo. 

"Benarkah? Tapi rambutmu semakin rontok.. lihat ini" Sunoo memperliharkan banyaknya rambut rontok yang berada di tangan Sunoo untuk ia buang kemudian menulis sesuatu pada notenya. 

"Mungkin kulit kepalku sedang tidak sehat, aku nanti akan mengganti shampo ku" 

Sunoo yang tidak tahu menahu hanya mengangguk dan tersenyum pada Sunghoon yang mana di balas senyuman juga oleh si empu. 

"Kau tahu? Aku sangat mencintaimu" ucap Sunoo dengan pancaran yang tulus hingga membuat gigi kekasihnya menyembul lucu. 

Ia juga sangat mencintai Sunoo, bahkan jika ia bisa berbicara setiap harinya bahkan jam, menit, hingga detik ia akan mengucapkan kata cinta itu juga untuk Sunoo nya.  

Love for You || SUNSUNWhere stories live. Discover now