tujuh

944 155 10
                                    

Sunghoon kembali menunggu Sunoo di tempat dimana ia bisa menunggu sang kekasih pulang dari sekolah. 

waktu sudah menunjukkan pukul lima sore dan berarti lima menit lagi kekasih mungilnya akan melewati taman ini. 

dari saat mendapat jawaban yang sangat ia harapkan dari sang kekasih, bbir tipisnya tak henti membuat sebuah lengkungan yang begitu menawan. mengingat bagaimana ia sangat bahagia mengetahui bahwa orang yang selama ini ia cintai juga membalas cintanya. 

senyumnya yang semakin lebar bahkan giginya ikut menyembul keluar kala melihat pria mungil sedang berjalan di trotoar sedang menikmati ice cream. 

segera saja ia lambaikan tangannya saat kekasih mungilnya berlari menghampiri sambil memegang tali ransel dan ice cream yang ia gigit. 

"Hoon.. sudah lama?!" kekehan tanpa suara kembali muncul saat mendengar nada sarkas dan terselip nada khawatir di dalamnya. 

yang di tanya hanya menggeleng dan menunjukkan angka lima menggunakan jari panjangnya. 

"APA?!! LIMA JAM??!! Sunooo memekik dengan nada cemprengnya hingga mengharuskan Sunghoon menutup kedua telinganya. 

"yang benar saja kau Park!!" Sunoo mulai mengomelinya bak ibu- ibu penagih kontrakan, tidak membiarkan barang sedikitpun Sunghoon menyela dengan tangan yang sedari tadi memegang notenya. 

"kau kurang kerjaan atau sudah gila hah?!! Wah Park, aku sudah tidak habis pikir denganmu! kau benar - benar.." omelan Sunoo seketika terhenti saat Sunghoon dengan santainya melahap habis ice cream yang mulai mencair yang berada di tangannya. 

"Yakk!!" geplakan sayang dan cukup menyakitkan itu Sunghoon dapat dari tangan yang lebih mungil dibandingkan dengan dirinya. 

Sunghoon menampilkan ekspresi cemberut sambil mengusap belakang kepalnya yang baru saja di geplak sayang oleh sang kekasih. 

"Siapa suruh menghabiskan ice cream ku!!" tangannya ia silangkan di depan dada setelah membuang sembarang stik ice creamnya. 

Sunghoon yang masih mengusap belakang kepalanya menunjukkan note yang sedari tadi ingin ia tunjukkan pada Sunoo. 

Sunoo dengan cueknya merampas note dari tangan Sunghoon dan mulai membaca tulisan dari tangan kekasihnya, 

"bukan lima jam, tapi lima menit..." 

Sunoo mengangga membacanya, perlahan semburat merah muncul di pipinya, perasaan malu karena mengomeli sang kekasih. dengan jahilnya ia menekan - nekan pipi semerah seperti bunga sakura yang sedang mekar itu. 

hingga membuat Sunoo kembali pada posisinya menatap Sunghoon yang menampakkan senyumnya, perasaan bersalah sekarang muncul dalam dirinya karena telah memukul kepala Sunghoon hanya karena ia memakan ice creamnya. 

"ma-maaf Sunghoon... aku- aku hanya takut kau benar - benar menunggu lima jam.. aku tidak ingin kejadian sebelumnya terulang lagi..." lirih Sunoo sambil memainkan jari - jarinya. 

melihat tingkah sang kekasih yang menggemaskan di depannya Sunghoon berinisiatif menarik pinggang Sunoo untuk di peluknya. 

tanpa ragu Sunoo membalas pelukan Sunghoon dan mengusap kepala sang kekasih akibat dari tangan nakalnya. 

usapan Sunoo pada kepala Sunghoon terhenti ketika ia merasakan sesuatu di tangannya. 

mata Sunoo menatap helaian rambut di tangannya rontok sangat banyak. baru saja akan menanyakan perihal mengapa rambut sang kekasih rontok dari biasanya harus ia urungkan saat melihat Sunghoon yang sibuk menyapu hidung mancungnya yang mengeluarkan darah. 

"Astaga Sunghoon!!" dengan tangan yang gemetar Sunoo merogoh tas ranselnya untuk mencari sapu tangan. 

dibersihkannya dengan telaten meskipun dengan tangan yang gemetar, sekitaran hidung Sunghoon yang mengekuarkan darah cukup banyak. 

"A- apa.. a-akah aku men- menyakitimu..?" tanya Sunoo dengan nada bergetar takut bahwa perbuatannya melukai sang kekasih. 

Sunghoon menggelang sambil tersenyum kemudian menulis pada note kecilnya. 

"mungkin karena udaranya mulai dingim?" 

"A- ah.. kau benar.. baiklah, ayo kita pulang" 

Sunghoon langsung mengambil posisi berdiri dan mengulurkan sebelah tangannya pada sang kekasih yang tampaknya disambut malu - malu oleh Sunoo. 



tbc....

Love for You || SUNSUNWhere stories live. Discover now