sembilan

894 147 2
                                    

Tangan Sunoo terangkat ke atas saat melihat seseorang yang ia kenal berdiri di ujung jalan, niatnya untuk memanggil sang kekasih ia urungkan saat melihat seorang wnaita keluar dari sebuah toko kue dan menghampiri kekasihnya dengan tangan bergelayut manja. 

Dada Sunoo tiba - tiba berdetak dengan menyakitkan saat menyaksikan kekasihnya bersama orang lain bahkan orang itu bisa bermanja pada Sunghoon nya. 

Kepalnya menggeleng kuat, berusaha untuk menjauhkan pikiran - pikiran buruk tentang sang kekasih. 

Dengan langkah pelan Sunoo mendekati dua orang anak adam dan hawa itu. 

"Su- Sunghoon.." Sunoo berucap pelan disertai senyum yang di paksakan 

Mendengar namanya dipanggil dengan suara yang selalu ia rindukan membuat sang empu membalikkan badannya untuk melihat sang kekasih mungilnya mentap masih menggunakan seragam sekolah. 

senyum yang tak dapat Sunghoon tahan, ia melepas pelan tangan yang sedari tadi bergelayut manja pada tangannya untuk menghampiri sang kekasih yang berdiri tak jauh dari tempatnya berdiri. 

setelah sampai di hadapan sang kekasih Sunghoon tersenyum lebar memperlihatkan giginya dengan sebelah tangan yang sibuk mengusap keringat padahal ia hanya berjalan beberapa meter dari tempat sang kekasih. 

Sunoo yang melihat Sunghoon berkeringat langsung mengusap sekitar wajah Sunghoon menggunakan lengan jaketnya. 

"Apa yang kau lakukan hingga kelelahan seperti ini?" tanya Sunoo pelan sambil terus mengusap peluh wajah sang kekasih.

Mendengar pertanyaan Sunoo membuat Sunghoon menggeleng, ia tidak melakukan hal yang berat hari ini, ia hanya berdiam di rumah sambil menunggu waktu untuk pulang kekasihnya kemudian menemani seseorang ke pusat kota menggunakan taksi. ia rasa tidak ada yang salah tapi badan rasanya sangat lelah, tidak seperti biasanya. 

Wanita yang sedari tadi memperlihatkan mereka berdua dengan wajah tertekuk akhirnya mengahmpiri dengan kembali bergelyut di lengan Sunghoon. 

Perbuatan perempuan itu sontak membuat Sunoo maupun Sunghoon terkejut, jelas saja. Sunghoon bahkan tidak mempermasalahkan ia bergelayut padanya saat tidak ada sang kekasih tapi ini.. 

Sunghoon langsung melepas pelan lengan si wanita dan tersenyum kikuk menatapnya. 

"Kenapa?" mendengar pertanyaan si wanita Sunghoon langsung mengelurkan nota beserta pulpennya untuk menulis jawaban dari sang wanita. 

"Maaf sebelumnya noona. ada kekasihku.. aku tidak ingin ia salah paham" sang wanita setelah melihat tulisan Sunghoon seketika mamatai Sunoo dari atas sampai bawah kemudian berdecih dengan pelan dan pergi begitu saja. 

Sunoo menatap bingung kepergian si wanita yang baru pertama kalinya kenal, sebelum akhirnya perhatiannya tertuju pada sang kekasih yang nyatanya sedari tadi mematainya dengan senyuman hangatnya. 

Tidak bisa dipungkiri hati Sunoo ikut mengahangat melihatnya, "Jadi..siapa dia?" Tanya Sunoo setelahnya.

mendapat gelengan pelan dari Sunghoon membuat Sunoo mengangkat alisnya kemudian menyilangkan tangan di depan dada, pertanda bahwa ia ingin penjelasan. 

"Dia anak dari sahabat mendiang ayah dan tadi berkunjung kemudian mengajakku kemari" jelas Sunghoon menggunakan tulisan tangan. 

Sunoo menghela nafasnya pelan, sudah ia duga tidak baik berburuk sangka terlebih dahulu.

"Jadi? Kau akan tetap disini atau pulang?" Sunghoon menggeleng dan menunjuk salah satu restoran cepat saji yang ada di sebrang mereka. 

"Kau belum  makan siang atau kau ingin makan malam lebih awal?" Tanpa berniat menjawab pertanyaan Sunoo ia langsung manarik pelan tangan Sunoo untuk menuju serang jalan. 

¤¤

"Astaga Sunghoon kau berkeringat lagi" Sunoo kembali mengusap keringat yang turun dari dahi kekasihnya. 

"Kalau kau kelelahan kita bisa pulang sekarang" jelas Sunoo setelah selesai mengusap keringat Sunghoon.

Sunghoon menggeleng pelan menanggapi Sunoo, ia sangat ingin makan bersama dengan kekasihnya sekarang. 

Setelah memesan mereka bercengkrama walaupun hanya Sunoo tang sibuk berceloteh dan Sunghoon hanya sennatiasa mendengarkan ocehan kekasih mungilnya itu. 

Aah.. betapa ia sangat mencintainya...

Sunoo mengusap sudut bibir Sunghoon menggunakan tisu saat melihat sambal yang menempel disana. 

"Sunghoon.. kau tau? besok adalah hari kelulusanku.." mendengar ucapan pelan Sunoo membuat Sunghoon mendongak menatap onyx indah di depannya. batapa ia bahagia mendengar perkataan sang kekasih, seketika bayangan dirinya dan Sunoo menghabiskan banyak waktu berdua membuat senyum Sunghoon muncul. 

"Dan setelah itu aku akan langsung pergi ke Seoul bersama ayah dan ibu.. " lirik Sunoo dengan menundukkan kepalanya dalam berusaha menyembunyikan air matanya. Rasanya sangat sakit saat ia harus mengucapkan kata pergi. tak pernah sekalipun terlintas dalam pikirannya untuk meingalkan pria di depannya kini. 

kedua sudut bibir yang tadinya menampilkan kurva menawan perlahan menghilang dan digantikan dengan  senyum kecut. 

Impiannya seketika buyar, apakah Tuhan tidak menyayangi sehingga ia harus diberi cobaan seperti ini? Jauh dari penyemangat hidupnya, Apakah Sunghoon bisa...

tbc

Love for You || SUNSUNМесто, где живут истории. Откройте их для себя