1. |Kode Cinta • Sebuah Pertanda|

31 7 1
                                    

●KODE CINTA●
1. Sebuah Pertanda

Nayara turun dari mobilnya, setelah itu ia berjalan menuju gerbang sekolah, tatapan Nayara memperhatikan sekitar yang ramai berlalu-lalang siswa-siswi yang baru datang ke sekolah, kode cinta yang Nayara bisa lihat itu bersinar saat bersentuhan dengan pasangan masing-masing, lalu tatapan Nayara menatap punggung tangannya yang tidak ada kode cinta, ada rasa iri karena dirinya tidak bisa melihat kode cinta miliknya sendiri, itu artinya Nayara tidak bisa tahu siapa jodohnya.

"NAY!!!" pekik seorang gadis dengan bandana pita khasnya, Nayara sontak menoleh pada gadis yang tiba-tiba sudah merangkulnya itu. "Nay!!" Rengek gadis itu, sahabat Nayara yang bernama Faradilla, atau yang biasa di panggil Fara.

Fara menggandeng tangan Nayara sambil menyenderkan kepalanya di pundak Nayara, "gue kesel tau! Semalam gue ribut lagi sama Kak Elang!" Adu Fara pada Nayara.

Nayara berdecak malas, "Ra, udah sih putusin Kak Elang lo itu, masih banyak cowok yang lebih baik dari pada dia," ujar Nayara.

"Siapa Nay, siapa?!!!" Fara bertanya dengan kesal.

"Ada apasih, pagi-pagi udah heboh," seorang laki-laki datang lalu memisahkan Nayara dan Fara lalu merangkul Nayara dan Fara dari belakang.

"Ish apasih jangan pegang-pegang deh lo dasar siluman buaya," sebal Fara lalu melepaskan rangkulan Eza, Nayara bisa melihat kode cinta milik dua sahabatnya itu bersinar saat dua pemiliknya saling bersentuhan.

"Nah itu orangnya dateng," ucap Nayara sambil terkekeh, lucu juga membayangkan kedua orang yang selalu bertengkar tiap hari ini akan menjadi sepasang kekasih di masa depan.

"What? Dia? Big no Nay! Gue nggak mau sama siluman buaya kayak dia!" Ucap Fara lebay.

"Emangnya kenapa sama gue hah, gue ganteng asal lo tau," Eza sebal lalu mencubit hidung Fara gemas.

"EZA!" Fara benci hidungnya di cubit karena itu akan membuat ia bersin, baru di bilang kan, kini Fara benar-benar bersin dengan hidung yang memerah, Eza tertawa lalu berlari, kesal Fara mengejar Eza sambil merutuki pria itu, Nayara tertawa Fara dan Eza kedua sahabatnya itu selalu menjadi mood booster terbaiknya.

Asik memperhatikan kedua sahabatnya Nayara tidak sengaja menabrak bahu seorang pemuda hingga headset bando pria itu terjatuh, "Eh maaf, maaf gue nggak sengaja" ucapnya tak enak, lalu Nayara segera mengambil headset itu.

Pemuda itu memakai jaket kulit berwarna hitam dengan tas hitam yang di sampirkan di bahu kanannya, Nayara mendongkak sambil memberikan headset itu pada pemiliknya, pemuda itu hanya menatap Nayara sekilas dengan sinis, lalu pergi tanpa mengatakan apa-apa.

"Apasih, kok jutek banget gue kan udah minta maaf nggak sengaja," dumel Nayara begitu pemuda itu berjalan menjauh.

"Nay! Ayok ke kelas ih," panggil Fara dari dekat tanggax sepertinya gadis itu sudah berhasil membalas Eza.

"Iya," Nayara berlari pelan untuk menghampiri Fara.

"Tadi lo ngobrol sama Kak Rezvan?" Tanya Fara begitu mereka menaiki tangga bersama.

"Namanya Rezvan?" Nayara balik bertanya.

"Iya, dia ituloh cucu ketua yayasan, Rezvan Zayan Mahendra," ucap Fara semangat.

"Kok gue baru liat ya?"

"Kerjaannya kan nongki di ruang rahasia yang berdalih ruang eskul musik punya dia dan temen-temennya."

"Pantes sombong, cucu ketua yayasan ternyata," gumam Nayara.

"Ya gitu deh, tapi ganteng banget kan?" tanya Fara sambil menaik turunkan alisnya.

"Ganteng itu nomor 5, nomor satu itu attitude."

Fara berdecak, "iya deh iya."

•~•~•

Setelah mengikuti pelajaran yang menurut Fara membosankan itu, akhirnya bel istirahat berbunyi. "Kantin yuk Nay," ajak Fara.

"Lo nggak mau ke lapangan basket? Anak basket kan lagi tanding," ucap Nayara.

"Ah males gue, lo tau kan gue lagi berantem sama Kak Elang," biasanya Fara yang duluan mengajak Nayara menonton pertandingan basket.

"Lapangan basket aja yuk, gue bosen nih," bujuk Nayara.

"Lo mah mau modus kan, ketemu Kak Elvan," cibir Fara yang membuat Nayara tersenyum menampilkam giginya.

"Itu tau," Nayara terkekeh, Nayara menyukai Elvan bukan karena Elvan itu tampan atau semacamnya yang di idamkan siswi-siswi Mahendra school, Nayara menyukai Elvan karena kode cinta milik pria itu tidak punya pasangan, dan jika dugaannya benar, bisa saja pasangannya itu adalah dirinya, ya 'kan? "Lagian lo mau cewek-cewek genit ke Kak Elang?" Kompor Nayara.

"Iyasih, nggak bisa nggak bisa gue harus kesana, tapi kita ke kantin dulu gue mau beli jus haus."

Nayara tersenyum penuh kemenagan. "Okey."

Kini mereka tiba di lapangan basket, Nayara dan Fara mencari tempat duduk yang teduh agar tidak kepanasan sambil memegang jus milik mereka masing-masing, dan Nayara memegang satu botol air minersl dingin di satu tangannya.

Begitu menemukan tempat yang pas mereka kemudian duduk sambil menonton pertandingan basket yang hanya tersisa beberapa menit itu, Nayara memperhatikan setiap detail gerakan Elvan, pemuda itu memang sempurna, wajah yang tampan, garis rahang tegas, serta otot di tangannya membuat Nayara tidak bisa melepas pandangan dari Elvan.

Begitu pertandingan selesai, Nayara bangkit dari duduknya. "Eh mau kemana?" Tanya Fara melihat sahabatnya berdiri.

"Ngasih air ke Kak Elvan, mau ikut?" Tanya Nayara.

"Oh yaudah, lo aja deh gue tunggu disini, males ketemu Kak Elang," ucap Fara.

"Oke, sebentar ya," Nayara membentuk huruf o di jarinya sambil tersenyum, lalu berjalan menghampiri Elvan.

Siulan dari teman-teman Elvan terdengar begitu Nayara beberapa langkah menuju mereka. "Bidadarinya El dateng tuh," ucap salah satu dari mereka.

"Kak," panggil Nayara.

"Hai, Nay," Elvan tersenyum lembut pada Nayara.

Nayara menatap punggung tangan Elvan untuk melihat kode cinta milik pria itu lalu tersenyum, ia kemudian menatap wajah Elvan. "Gue bawain minum buat lo," Nayara memberikan satu botol air mineral pada Elvan.

"Makasih cantik," ucap Elvan dengan senyum manisnya.

"Kalau gitu gue balik ke kelas ya," Nayara membalikan badannya, hendak melangkah namun Elvan menahan lengannya. "Kenapa?" Nayara berbalik menghadap Elvan, lalu menatap punggung tangan pria itu, tidak ada sinar dari kode cinta milik Elvan meski mereka bersentuhan.

"Pulang sekolah lo ada waktu?"

"Ada."

"Nanti bilang supir lo supaya nggak jemput lo, pulang bareng gue ya?"

Nayara segera menepis pikiran buruknya, lalu terseyum. "Iya," jawabnya.

●~●

29-10-2022

Kode CintaHikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin