19. |Kode Cinta • Cemburu|

7 4 0
                                    

●KODE CINTA●
19. Cemburu

Nayara menyesuaikan cahaya yang masuk ke dalam retina matanya begitu ia mulai membuka mata, di sampingnya ada Rezvan yang dengan khawatir menunggunya siuman.

"Nay?" Saat mengetahui Nayara sadar dari pingsannya Rezvan segera mendekati Nayara dengan raut khawatir.

Wajah Nayara tampak pucat, bibirnya pun terlihat kering, badannya juga sangat panas dan gadis itu mengeluarkan keringat dingin, saat Rezvan ingin mendekatinya, Nayara segera bersuara. "Jangan dekat Kak," katanya sehingga Rezvan segera menjauhkan dirinya, pria itu tampak menunjukan ekpresi terluka.

"Maaf Kak, gue nggak bermaksud begitu," kata Nayara tidak enak.

Rezvan menoleh ke samping ia bangkit dari duduknya dan berjalan meninggalkan Nayara, "gue panggil petugas PMR dulu," katanya sebelum pergi.

Nayara merasa tidak enak pada Rezvan padahal pria itu yang menolongnya, tapi aliran listrik yang terasa sangat menyakitkan itu terasa walaupun Nayara dan Rezvan tidak bersentuhan saat ini, terbukti saat pria itu keluar Nayara tak merasakan sakit lagi.

Sebenarnya kenapa semua itu bisa terjadi? Apa alasannya kode cintanya bereaksi seperti ini terhadap Rezvan? Tak lama petugas PMR datang dan mengecek keadaan Nayara namun Rezvan tak kembali bersama petugas PMR itu, ada rasa kecewa namun ini juga karena dirinya Rezvan tidak kembali. Nayara di minta pulang oleh petugas PMR karena kondisinya yang tidak memungkinkan lagi untuk mengukuti kegiatan belajar-mengajar.

"Iya Kak, gue telepon jemputan dulu," ucap Nayara lalu petugas PMR itu mengangguk dan meninggalkan Nayara sendiri.

Nayara baru hendak menelpon Bundanya sampai tiba-tiba Elvan datang dan segera menghampirinya sambil menggenggam tangan Nayara, "Nay? Lo kenapa? Tadi kata Fara lo pingsan."

Nayara berusaha bangun dari tidurnya, Elvan dengan sigap membantu Nayara, "gue nggak apa-apa kok cuma pusing sedikit."

"Ya ampun badan lo panas gini, apanya yang nggak apa-apa sih Nay?" Terdengar nada khawatir dari penuda itu, Elvan masih mengenakan jaket serta tasnya, pria itu tampak belun sempat ke kelas.

"Lo udah di izinin pulang 'kan? Biar gue anter."

"Nggak usah Kak, gue mau minta jemputan kok."

"Lo sama gue, nggak ada penolakan, gue udah janji buat jagain lo ke Bunda lo Nay."

Nayara mengehela napas lalu kemudian mengangguk, Elvan membuka jaketnya yang belum di lepas, dan memakaikan jaketnya pada Nayara. "Makasih Kak," ucapnya.

Elvan tersenyum lalu ia mengambil tas Nayara yang terletak di atas nakas dan menggendong tas itu, perlahan Elvan membantu Nayara untuk berdiri.

Nayara terkekeh, "gue nggak apa-apa Kak, cuma pusing bukan nggak bisa jalan."

"Gue takut lo kenapa-napa Nay," terlihat jelas raut khawatir dari wajah Elvan, Nayara akhirnya membiarkan Elvan membantunya.

"Gue bawa motor, kita mesen taksi aja ya," ucap Elvan, dan Nayara mengangguk, mereka berjalan keluar gerbang sekolah, tanpa mereka sadari seseorang tengah memperhatikan mereka dari kejauhan dengan perasaan sesak, lalu seseorang itu berbalik menjauhi mereka tak ingin lama-lama melihat pemandangan yang menyesakan itu.

Nayara merasakan aliran listrik itu lagi dari kode cintanya, badannya terhuyung dan Elvan dengan sigap menahan tubuh Nayara dengan tubuhnya. "Kenapa Nay? Lo mau gue gendong aja?" Elvan khawatir.

Nayara menggelengkan kepalanya, "nggak usah Kak, gue kuat kok," ucapnya.

•~•~•

Kode CintaМесто, где живут истории. Откройте их для себя