18. |Kode Cinta • Confused Heart|

9 4 0
                                    

●KODE CINTA●
18. Confused heart

"HAPPY BIRTHDAY!!"

Sorakan ramai seluruh siswa-siswi dan dewan guru yang menyambut ulang tahun sekolah tepat pukul 00.00 WIB memeriahkan malam ini, kembang api di nyalakan, lalu lagu selamat ulang tahun by Jamrud di nyanyikan oleh Dicky dan kawan-kawan. Selaku pemilik Yayasan, Mahendra berjalan menuju atas podium sambil bertepuk tangan diikuti oleh asistennya, begitu selesai lagu di nyanyikan, Mahendra segera meniup kue ulang tahun tiga tingkat itu, tepuk tangan terdengar, dan Mahendra memberikan sebuah pidato singkat.

"Assalamualaikum Wr.Wb."

"Waalaikumsalam Wr.Wb." jawab mereka serempak.

Mahendra mengehela napas sebelum berbicara, "puji syukur kepada tuhan yang maha esa, saya ucapkan terimakasih kepada anak-anak murid saya dan dewan guru yang hadir, saja ingin mengucapkan beribu-ribu syukur karena Mahendra school sudah berdiri selama 19 tahun lamanya. Mungkin anak-anak saya ada yang mengherankan kenapa saya membangun sebuah sekolah padahal saya sebelumnya tidak terjun di dunia pendidikan melainkan dunia bisnis seperti yang kalian tahu, namun jika kalian ingin tahu alasannya, itu sudah pasti karena saya ingin merasa awet muda bergaul dengan anak muda seperti kalian," Mahendra menyelipkan candaan di kalimat terakhir, sontak semua tertawa.

"Selain karena itu, alasan sebenarnya adalah karena saya sangat ingin memajukan dunia pendidikan, terbukti sekarang sekolah kita sebagai cabang utama sudah menjadi sekolah unggulan di Jakarta dan banyak di incar oleh anak-anak yang ingin melanjutkan pendidikannya di tingkat menengah."

"Baiklah tanpa basa-basi, silahkan kalian menikmati pesta ini sepuasnya karena pagi kalian akan pulang ke Jakarta," ucap Mahendra mengakhiri pidatonya.

Mahendra diiringi asistennya berjalan keluar, "kita kemana Pak?" Tanya sang asisten.

"Langsung ke Jakarta saja, saya ingin istirahat di rumah," ucap Mahendra yang di angguki asistennya.

Pesta berjalan meriah, Nayara yang sudah tampak mengantuk hanya diam di kursinya sambil matanya yang sesekali terpejam tak kuat menahan kantuk, semakin malam cuaca semakin dingin, untungnya ada tuxedo yang di pinjamkan Rezvan kepadanya, Nayara memejamkan matanya, Elvan duduk di sebelahnya, lalu ia membawa kepala Nayara agar bersandar di bahunya, lama hingga pesta hampir berakhir.

Nayara mengerjapkan matanya perlahan sebelum benar-benar membuka matanya, ia menegakan posisi duduknya dan melihat Elvan yang tertidur sambil bersedekap dada di sampingnya, ternyata pria itu menjaganya dalam tidurnya, jika ini adalah diri Nayara yang dulu, mungkin Nayara akan senang namun sekarang dirinya sudah banyak berubah, termasuk perasaannya.

"Kak?" Nayara membangunkan Elvan hati-hati.

"Hm?" Elvan terbangun dari tidurnya.

"Bahu lo berat ya karena gue? Maaf," ucap Nayara.

"Enggak, gue malah suka lo nyaman di bahu gue," kata Elvan.

Nayara diam lalu tersenyum tipis, "kalau gitu gue ke Villa duluan ya Kak, udah ngantuk," Nayara beranjak dari duduknya namun Elvan menahan pergelangan tangannya.

"Nay."

Nayara otomatis berbalik, "ya?"

"Apa rasa suka lo masih sama ke gue?"

Jantung Nayara terasa terhenti, dulu Nayara memang pernah mengatakan bahwa ia menyukai Elvan, dulu sekali sebelum Rezvan datang dan membuat hatinya berpaling.

"Kak, lo nggak ada niat buat punya pacar gitu?" Tanya Nayara yang tengah duduk di samping Elvan yang baru selesai latihan basket.

"Nggak, punya cewek itu ribet Nay, harus jajanin, harus luangin waktu, dan gue juga paling nggak suka di atur-atur, apalagi sama cewek."

Nayara membuang napasnya, "tapi gue suka sama lo Kak."

Elvan sedikit terkejut namun ia menormalkan ekpresinya kembali lalu tersenyum sambil mengelus puncak kepala Nayara, "lo itu udah gue anggap kayak adek gue sendiri Nayara cantik," ujar Elvan lembut, tapi kelembutannya justru lebih melukai hati Nayara.

"Iya gue tau," jawab Nayara, Nayara menjauhkan tangan Elvan dari kepalanya, "tapi gue boleh dan berhak 'kan buat suka sama lo Kak?" Namun Elvan tidak menjawabnya setelah beberapa saat, dan melihat itu Nayara segera pergi meninggalkan Elvan dalam diamnya.

"Gue nggak tau Kak," Nayara menunduk.

Elvan tahu dan Elvan sadar bahwa hati Nayara bukan lagi untuknya, "lo nggak perlu jawab itu sekarang Nay, jangan buru-buru jawab, gue akan kasih lo waktu seberapa lamapun itu gue akan tunggu Nay." Nayara melepaskan tangan Elvan dan berlalu pergi dari hadapan pria itu, malam terakhirnya di Bogor, Elvan menanyakan isi hatinya yang bahkan Nayara sendiri tidak tahu jawabannya.

•~•~•

Setelah libur selama satu hari, akhirnya Nayara kembali ke sekolah, namun dirinya tampak tidak bersemangat karena takut bertemu Elvan sedangkan Nayara belum punya jawaban untuk pria itu, "akhh!" Nayara uring-uringan sendiri sambil mengacak rambutnya dan memukul-mukul kasur padahal ia baru bangun tidur.

"Nay! Kamu kenapa sih?" Mendengar teriakan putrinya, Elvelyn yang khawatir segera berlari ke kamar Nayara.

"Nay pusing Bun," ucap Nayara dengan wajah yang tersembunyi di atas bantal.

"Pusing-pusing, masa habis jalan-jalan pusing, cepat mandi nggak usah alesan nggak sekolah ya," kata Evelyn tegas lalu pergi ke dapur untuk menyiapkan sarapan.

Setelah memohon-mohon agat tidak berangkat sekolah, Nayara tetap tidak di izinkan tidak sekolah, alhasil Evelyn sampai ikut mengantar Nayara ke sekolah, rasanya tidak ada yang mendukung Nayara, Nayara ingin menangis saja.

Nayara menyalimi tangan Bundanya dan turun dari mobil, ia berjalan menuju kelasnya, sambil melirik-lirik sekitar takut ada Elvan melihatnya.

Tingkahnya yang mencurigakan membuat Rezvan yang berjalan di belakangnya mau tak mau melihat tingkah konyol Nayara hari ini.

Nayara melirik ke kanan dan ke kiri, lalu saat ia akan berbalik ke belakang kepalanya menabrak dada bidang Rezvan, "aduh," Nayara meringis.

"Lo ngapain sih Nay?" tanya Rezvan heran.

Nayara mendongkak sambil mengelus kepalanya, kode cinta miliknya bersinar dan menyetrum kembali, Nayara tanpa menjawab segera berjalan cepat menjauhi Rezvan sambil mengelus kode cintanya yang mengalirkan aliran listrik untuknya, "sakit banget," gumamnya.

Rezvan mengerutkan dahinya melihat tingkah aneh Nayara hari ini, tapi ia sedikit terkekeh tumben sekali Nayara bersikap seperti itu, biasanya gadis itu selalu terlihat santai dan kalem.

Nayara berjalan menaiki tangga, namun aliran listrik yang biasanya hanya terjadi sebentar kini bertahan lama, sampai kepala Nayara sampai pusing menahan sakitnya, lalu gadis itu jatuh pingsan.

Rezvan yang masih dapat melihat Nayara, segera berlari menghampiri gadis itu dengan panik. "NAYARA!"

•~•

Heyyo!
Maaf aku lama nggak update hehe
Happy reading guys!

17-02-2023

Kode CintaNơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ