Don't go please

116 8 2
                                    

Hanya karena kuasa membutakan segalanya

Dendam lama berimbas pada yg tak salah

Hingga peperangan terjadi

2 elemen yg sama saling beradu kekuatan

Hingga salah satu diantara mereka menang dan kalah

Peperangan tak terelakkan

Dentingan pedang

Suara tubrukan tubuh dengan tanah

Tetesan darah menetes

Teriakan untuk memberhentikan adu sesama elemen tak dapat menghentikan semuanya

Berakhir dengan pedang menawan yg tertancap dan seorang perempuan disampingnya

Dan sesosok pemuda terkulai lemas di tanah





























Di Alam dimensi para elements

"Kenapa ini kenapa semua berguncang!" Teriak sang elemen cahaya keluar dari dimensinya berkumpul dengan yg lain di elemen Tanah

Bukan hanya elemen cahaya yang merasakan guncangan tersebut para elemen lain ikut merasakannya

Kini semua 4 elemen berkumpul di elemen tanah

"Ada apa ini?" Tanya para elemen lain kecuali Tanah dan Angin

"HALILINTAR!!!" Teriak elemen tanah membuat seluruh elemen yg berkumpul menengok apa yang elemen tanah itu lihat semua terbelalak ketika melihat elemen petir terhisap ke dalam pedang milik Putri Kirana

"CUKUP HALI CUKUP" teriak elemen angin menghentikan semuanya namun itu tak ada hasilnya

"S-solar kenapa disana menghilang" tanya elemen tunjuk elemen daun ke arah dimensi pemilik petir memudar berkeping-keping mengarah ke pedang tersebut

"T-tidak t-tidak mungkin j-jangan terjadi k-kembali, T-TIDAKKK" teriak histeris Gempa melihat kejadian itu kembali yg membuatnya trauma

"Ice, aku takut hiks" lirih Thorn menggenggam tangan dingin milik Ice

Ice hanya menatap semuanya dengan tatapan kosong

"HALII" teriak Taufan mendapati tubuh pemilik petir tergeletak dan warnanya mulai redup dan tak berwarna

BRUK

"Hali bangun Hali" ucap Taufan memeluk tubuh pemilik petir dengan erat

"Ini harus dihentikan" gertak elemen Api mengeluarkan senjatanya ingin keluar dari dimensi para elemen namun itu dicegah oleh pemilik elemen cahaya

"Jangan tubuh tuan sedang lemah" tolak Solar melihat layar didepan mereka gelap berarti tubuh ini sedang tak sadar diri

"Tapi cih" geram Blaze melihat kondisi yg sama pada waktu itu hatinya terasa teriris hingga ia mulai berkaca-kaca

"Hali bangun Hali" ucap Taufan menangis tak hentinya ia mendapati elemen petir dengan tubuh lebih ringan dari kapas

"Hei kenapa kamu hm?" Satu suara lemah menghentikan tangisan Taufan warna mata yg tak sekejam dulu tergantikan oleh warna yg meredup

"Hali ku mohon jangan pergi"

"Tapi lihatlah"

"Tidak tidak kumohon"

"Sebaiknya kau lihat Gempa saja jangan peduli dengan ku"

Story collection Where stories live. Discover now