Chapter 2

21 2 0
                                    

Happy reading

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Ckleekkk

"Eh, nona? Baru pulang?" Tanya seorang asisten rumah tangga (ART) yang ada di mansion keluarga gue.

"Iya mba, mama mana?" Tanya gue menatap ART yang bernama Mina.

"Nyonya ada di kamarnya bareng tuan muda Alvaro, non. Mau saya panggilin?" Tawar mba Mina.

"Gak usah, mba. Biarin mama sama adek istirahat aja," tolak gue yang kemudian berjalan ke arah ruang tamu diikuti yang lainnya.

Yah sejujurnya gue agak males sama kelompok gue yang isinya gue sendiri, Akira, Tenma, Koujuro, Ryuubi, sama Haru. Ditambah lagi anak baru yang namanya Kazuto juga dimasukkin ke kelompok gue atas permintaan guru gue, gimana gak males coba? Beruntung Akira sama Koujuro waras, gak kayak yang lain sukanya nge-reog.

"Kalian tunggu di sini dulu," kata gue singkat yang kemudian ninggalin mereka ke arah dapur.

Setelah gue selesai buat teh, gue bawa tehnya ke ruang tamu dan nyajiin buat temen-temen gue.

Tingg tongg

"Mba, bisa minta tolong bukain pintu nggak?!" Tanya gue sedikit teriak karena jarak ruang tamu sama keberadaan mba Mina agak jauh.

"Bisa, non!" Balas mba Mina yang kemudian membuka pintunya.

Gue duduk di samping Kazuto yang udah mulai ngerjain tugasnya, begitu juga yang lain. Kita ngerjain kerjaan kelompok dan diskusiin bareng-bareng. Setelah semuanya selesai, kita satuin jawaban kita dan nyimpulin pendapat sesuai kerjaan yg kita kerjain.

Kalo kalian nanya dimana Varen sama (y/n), mereka ngerjain kerjaan kelompok mereka di rumah temen kelompok mereka. Gue gak tau di rumah siapa, yang pasti mereka udah ngabarin ke mama duluan sebelum pergi.

Keberuntungan juga mereka gak di rumah, kalo ada mungkin keenam temen gue ini bisa heboh karena liat dua kembaran gue ada di mansion ini.

Selesai kerkom, gue beresin alat-alat yang selesai dipake. Saat gue baru mau beresin meja buat kerkom, sebuah tangan nutupin mata gue.

"Siapa?" Tanya gue dingin.

Si pelaku yang nutup mata gue gak bersuara dan buat gue makin kesel.

"Mending lepasin kalo emang gak penting," kata gue yang akhirnya mata gue dibuka lagi.

"Lo ya--"

"Oh jadi aku nggak penting?" Tanya pelaku yang nutup mata gue.

Kaget? Pasti, gue malah seneng banget waktu liat si pelaku yang nutup mata gue.

BETWEEN US | Axelle Family |Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora