Season 2: Chapter 14

10 2 0
                                    

Happy reading

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Tokk tokk tokk

"SHOUTARO!!" Teriak gue yang ngetok pintu kamar Shoutaro.

"Apa? Gak usah teriak, gue denger," jawab Shoutaro sambil buka pintu kamarnya.

"Lo lanjutin dulu ngedit agenda festival, gue mau ketemu kak Tatsu sama Shigeto dulu buat bahas kasus anak kelas 1 kemaren," kata gue.

"Kasus apa?" Tanya Shoutaro bingung.

"Yang kemaren ngajak war sama sekolah lain itu lho," jawab gue.

Tanpa banyak ngomong lagi, gue pun ngasih agenda festival ke Shoutaro dan langsung turun ke lantai satu. Tapi sebelum nyampe lantai satu, gue liat Reina lagi nangis di pojok ruang tamu.

"Lho?! Reina kenapa?" Tanya gue panik yang langsung hampirin Reina.

"Kak— hikss...," lirih Reina yang langsung meluk gue.

"Kenapa, dek?" Tanya gue lagi.

"Hikss... Temen-temen Reina semuanya benci sama Reina— hikss... Karena katanya Reina terlalu cantik— hikss...," tangis Reina yang buat gue kaget.

"Reina cantik itu kan kelebihan Reina, emang masalah kalo Reina cantik?"

Gue pun jongkok dan ngusap air mata Reina yang basahin muka dia, bahkan mukanya sampe merah karena kayaknya udah lama nahan nangis.

"Reina dikira sombong, kak— hikss...," jawab Reina yang meluk gue lagi.

"Yaudah, Reina ikut kakak aja ya. Kakak mau pergi keluar," ajak gue yang dianggukin sama Reina.

Akhirnya, gue membereskan sedikit penampilan dia dan nemenin dia ganti baju. Setelah siap, gue sama Reina pergi keluar buat ketemu kak Tatsu sama Shigeto.

Sesampainya di tempat janjian, gue liat kak Tatsu sama Shigeto lagi bahas sesuatu.

"Kak Tatsu! Shige!" Panggil gue, lalu gue pun hampirin mereka bareng Reina.

"Yuri, akhirnya lo dateng juga," kata Shigeto yang gue anggukin.

"Maap lama, tadi ada sedikit kendala," ujar gue.

"Itu... Siapa?" Tanya kak Tatsu natap Reina.

Reina yang ditatap sama kak Tetsu langsung ngumpet di belakang gue, gue sama Shigeto cuma ketawa. Sedangkan, kak Tatsu yang dikasih reaksi begitu sama Reina langsung cemberut.

"Perasaan gue gak seserem itu sampe bikin Michi ketakutan," ucap kak Tatsu yang bikin gue sama Shigeto makin ketawa.

"Beda cerita, kak. Adek lo kan dah biasa liat muka serem lo," bales Shigeto yang gue setujuin.

"Jangan takut, kak Tatsu gak bakal marahin kamu kok," kata gue yang nuntun Reina duduk di bangku samping gue.

Gue, kak Tatsu, sama Shigeto pun mulai diskusi soal kasus anak Ebikou yang ngajak ribut sekolah lain. Bukannya apa, tapi sekolah yang diajak ribut sama anak Ebikou ini juga dulunya pernah ribut waktu angkatan mama katanya.

BETWEEN US | Axelle Family |Where stories live. Discover now