17. Perihal Tempat Makan

12K 1.1K 26
                                    

Haii Luvvie, aku update lagi😘😘
btw makasih yang udah mampir ke ceritaku😫🙏
jangan lupa vote dan koment,
untuk hargai penulis!

MAKASIII BUAT 700 VOTENYA, SAYANG LUVVIE😫😫😫💖

and, call me kak win!

• • • • •

17. Perihal tempat makan

• • • • •

Ryan menatapi langit-langit pada dinding kamarnya dengan tatapan sendu, mengingat kejadian tadi yang benar-benar tidak akan pernah Ryan lupakan seumur hidupnya. Dimana Aditya yang mengakui perselingkuhannya dan juga Aditya yang tidak menganggapnya sebagai anak dihadapannya langsung cukup membuat Ryan kena mental.

"Kamu bukan anak saya!"

Kata-kata itu, terus terbayang dalam benak Ryan dimana sang ayah benar-benar memberikan pernyataan kepada Ryan bahwa dia bukanlah anak dari sang ayah Aditya.

"Seburuk itu kah gua?" gumam Ryan berpikir.

Tiba-tiba saja. Pintu kamar terbuka, membuat Ryan langsung mengalihkan pandangannya pada pintu kamar dan langsung mengubah posisinya menjadi duduk terlentang.

Reza. Reza berdiri didepan pintu kamar Ryan, setelahnya laki-laki itu berjalan memasuki kamar Ryan dan terduduk disudut kasur Ryan.

"Ngapain lo?" tanya Ryan dengan wajah datarnya.

"Hari ini apa yang terjadi sama bunda dan ayah? Gua dari tadi bulak balik ke kamar bunda, udah berusaha ketuk pintu kamar bunda. Tapi, tetap aja ga ada balasan dan bunda ga sama sekali bukain pintu kamarnya." ucap Reza bertanya kepada Ryan. Merasa sedikit penasaran dengan apa yang terjadi hari ini.

Ryan menggelengkan kepalanya. "Ga ada apa-apa. Bunda lagi ga mood kali," jawab Ryan bohong.

Reza mengerutkan keningnya. "Ngga. Lo bohong kan?" tuduh Reza.

"Gua beneran." elak Ryan tanpa menatap Reza. 

"Ryan. Gua abang lo, jujur sama gua apa yang terjadi sama bunda? Dan... ayah?" tanya Reza sekali lagi dengan penuh penekanan.

"Gua seburuk itu bang ya?"

Reza mengerutkan keningnya. Tidak mengerti dengan apa yang dimaksud Ryan barusan. "Maksud lo?"

"Gua benci sama lo, gua iri sama lo bang. Lo selalu dapat kasih sayang dari ayah, sedangkan gua? dari kecil ga pernah dapat kasih sayang dari ayah. Yang ada, gua malah dioper ke bandung." ucap Ryan dengan senyuman yang nanar.

Mendengar itu. Reza langsung terdiam. Dari mata dan pandangan Ryan bisa menjelaskan semuanya, bahwa Ryan sedih dan kecewa.

"Emangnya gua seburuk itu ya bang? Kalau gua emang anak yang bukan diinginkan, ya gua juga ga minta buat dilahirin apa lagi dikeluarga ini." sambung Ryan.

"Ini kan takdir, tapi kenapa ayah kayaknya ga bisa banget nerima gua?" tanya Ryan.

"Ryan- ayah itu anggap lo anak, tapi dia ga suka anak yang nakal dan ga bisa ikutin peraturan orang tua. Ayah mau lo jadi anak yang berbakti, ga nakal juga. Apa lagi kasus lo dibandung kan udah banyak gara-gara geng motor lo itu," sahut Reza.

"Emangnya lo ga pernah jadi anggota geng motor? Pernah kan lo? Tapi, ayah ga pernah marah tuh sama lo." elak Ryan tidak terima.

"Iya gua tau. Tapi kan walaupun gua anak geng motor, gua ga buat banyak masalah dan kasus waktu itu. Ga kaya lo, kasus dimana-mana. Untung aja ayah lo itu banyak uang, coba kalau ga? masuk penjara lo." ucap Reza.

RASYA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang