49. Bisakah Kita Mengulanginya Kembali?

22.2K 1.7K 936
                                    

halo luvvie aku update lagi sesuai janji🥺❤️

ada yang udah kangen aku up? CUNG🙋

sebelum membaca budayakan vote dahulu!
hargai penulis, vote gratis 😌

dan kalau kalian ngerasa cerita ini bagus, jangan lupa sebar cerita ini, rekomendasiin ke temen-temen kalian dan sosmed hehe🙆❤️

makasih🥺❤️

‼️don't be a silent readers ‼️

• • • • •

49. See you again

Tentang kisah kita yang terpaksa usai - sehingga aku menyerah tentang takdir kita, sampai jumpa dimasa depan.

- wn

• • • • •

Malamnya Ryan tengah bermain dikamar Reza sendirian, karena Resti sedang menemani Adinda untuk makan. Dan Reza sedang bekerja. Ryan terus menggoda dan menghibur Azriel bayi kecil yang ada dihadapannya, yang hanya bisa menatapnya dan sesekali bayi itu tersenyum ke arah Ryan membuat Ryan ikut tersenyum.

Ryan menghela nafasnya. "Kalau gua jadi bapak, begini kali ya?" gumam Ryan dengan tawaan kecil.

Ryan menatapi notif pesan di handphonenya. Ryan menatapi sebuah nomor yang tidak di save nya, memberikan foto kepadanya dan itu membuat Ryan merasa kesal.

"Apa sih, ga jelas." cetus Ryan kemudian memilih untuk mematikan handphonenya dan menaruhnya kembali.

-RS-

Keesokan harinya. Kenzi tengah terduduk diatas motornya menunggu kedatangan Sasya yang keluar dari rumahnya. Senyuman Kenzi merekah saat melihat pagar Sasya yang terbuka. Sasya menyapa Kenzi dengan senyuman manisnya.

"Pagi Kenzi,"

"Pagi juga Sasya." sahut Kenzi dengan kekehan. Kenzi kemudian memberikan helmnya kepada Sasya dan Sasya mengambilnya lalu memakainya.

Setelah itu Sasya langsung menaiki motor Kenzi dan keduanya berjalan pergi dari rumah Sasya dengan motor yang dikendarai oleh Kenzi. Dan itu dilihat oleh Ryan yang akan segera berangkat sekolah.

Resti juga yang tengah berada diluar untuk melihat kepergian sang anak sekolah sedikit melohok. "Loh? Itu Sasya sama cowok?" gumam Resti tidak menyangka.

"Sasya udah punya cowok ya Ryan?" tanya Resti penasaran.

Ryan menggeleng. "Ga tau, bunda tanya aja sendiri." sahut Ryan dengan nada malas. Ryan kemudian menyalakan mesin motornya.

Resti terkekeh. "Cemburu ya kamu? Makannya kata bunda juga apa! Gengsi itu turunin!" ledek Resti membuat Ryan semakin kesal.

"Apa aja ah bunda. Udah ya, Ryan berangkat sekolah dulu bun." Ryan kemudian bersalaman dengan Resti. Setelah itu Ryan memakai helmnya dan melajukan motornya keluar dari rumah nya.

-RS-

Ryan berjalan menuruni motor saat sudah sampai disekolahannya. Sebelum memasuki koridor sekolah, Ryan membenarkan dulu rambutnya yang berantakan akibat memakai helm tadi. Setelah itu Ryan berjalan memasuki koridor sekolahan.

RASYA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang