25. Pede

10K 1K 46
                                    

hai hai luv aku update lagi!

btw sebelum baca utamakan vote dahulu ya,
hargai penulis😵

buat kalian yang belum follow akun ini, jangan lupa follow ya hehehe😢

‼️ don't be a silent readers‼️

• • • • •

25. Pede

• • • • •

"Ryan,"

Reza dan Ryan yang sedang asyik bermain PS dikamar Ryan sama-sama langsung menengok ke arah Resti. "Kenapa bunda?"

"Bunda boleh minta tolong?"

Ryan mengangguk.

"Tolong kasih kue ini buat Sasya ya," perintah Resti membuat Ryan melotot. Ryan tentu saja langsung menggelengkan kepalanya.

"Ga mau ah bunda! bang Reza aja noh," tolak Ryan, Ryan kan sama Sasya lagi kurang akur, masa iya Ryan tiba-tiba samperin Sasya?

"Sasya suka banget sama kue ini, bunda tadi siang beliin Sasya kue ini, tapi lupa ngasihnya. Ayo kamu kasih, cuman sebentar aja sayang."

Reza menyenggol lengan Ryan, mulai mengompor-ngompori. "Udah sana, disuruh sama orang tua malah nyuruh balik, kualat lo." kompor Reza.

"Tuh dengerin kata abang kamu," ucap Resti dengan senyuman jahil, Resti memberikan kotak kue itu kepada Ryan.

"Bunda... ga mau!" Ryan menggeleng-gelengkan kepalanya.

"Ryan, kok gitu sama bunda?" Resti menatap Ryan dengan tatapan memelas berusaha merayu sang anak, sedangkan Reza hanya menahan tawanya melihat sang bunda dan adiknya yang memasang wajah tertekan.

"Bunda.. oke! Ryan kasih," Ryan dengan terpaksa mengambil kotak kue itu lalu berjalan keluar kamarnya dan turun tangga, saat ruang bawah Ryan menatap ke arah Aditya yang sedang memainkan laptop dan handphone.

"Mau kemana kamu? sudah malam," tanya Aditya menatap galak Ryan.

Ryan memutar bola matanya jengah. "Ngantar kue, disuruh bunda." jawab Ryan malas kemudian Ryan langsung berjalan keluar rumah dan berjalan menuju rumah Sasya.

Ryan sedikit kesusahan untuk masuk ke dalam rumah Sasya. Karena pagarnya sudah dikunci, dan juga pagarnya cukup tinggi, masa iya Ryan naik lewat pagar gitu?

Ryan melirik ke arah tombol bel yang berada disampingnya, mungkin dengan memencet bel itu Ryan bisa membuat Sasya keluar dari rumahnya.

Ryan memencet tombol bel rumah Sasya. Dan benar saja, beberapa menit kemudian Sasya keluar dengan kacamata hitam.

Sasya menarik pagarnya, dan menampakan sosok Ryan dihadapannya sekarang dengan wajah datarnya.

"A-ayang Ryan ngapain?" tanya Sasya sedikit terkejut dengan kedatangan Ryan.

"Nih, kue kesukaan lo, bunda beliin ini buat lo." jawab Ryan sedikit kikuk, Ryan memberikan kotak kue itu.

Sasya menganggukkan kepalanya, tanpa mengucapkan apapun Sasya langsung mengambil kotak kue itu dan berniat untuk menarik pagarnya kembali, namun Ryan menahannya.

"Lo kenapa?" tanya Ryan penasaran.

Sasya menggeleng. "Gapapa." jawab Sasya dengan suara pelan.

Ryan menghela nafasnya kasar. "Maaf, gitu doang ngambek lo." cetus Ryan.

RASYA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang