33. Break Up

16.3K 1.4K 277
                                    

halo luv!
aku update lagi huwuw🙈❤️

sebelum baca, budayakan vote dahulu ya!
hargai penulis😌

panggil aku kak win/win, not author🤨

‼️ don't be a silent readers ‼️

• • • • •

33. Break up

• • • • •

Sasya, gadis itu tengah mengelus-elus kepala Macha, kucing kesayangannya diruang tamu rumah Ryan. Sesuai ucapannya kemarin, hari ini Sasya bermain ke rumah Resti untuk menemani dan menghibur Resti.

Sasya tersenyum lebar menatapi Resti yang membawa bubur sumsum kesukaannya. "Ini, tante buatkan Sasya, bubur sumsum. Makanan kesukaan Sasya!" ucap Resti sembari meletakan tiga mangkuk berisi bubur sumsum kesukaan kesukaan Sasya yang dibuat olehnya itu.

Melihat bubur sumsum makanan kesukaannya tepat dihadapannya sekarang mata Sasya tentu saja berbinar, dia merasa sangat senang bisa kembali makan bubur sumsum kesukaannya setelah berminggu-minggu jarang makan bubur sumsum, semenjak kejadian Ryan dan Sasya, memang Sasya jarang keluar rumah, gadis itu lebih memilih untuk mengurung diri dirumahnya.

"WAH, TANTE MAKASIH! TANTE TAU AJA DEH SASYA SUKA SAMA BUBUR SUMSUM INI!" ucap Sasya senang sembari memeluk Resti setelah memeluk Resti, Sasya langsung memakan bubur sumsum itu dengan lahap.

Resti terkekeh. "Iya sayang, sama-sama." sahut Resti.

"Apaan tuh?" Reza yang habis mencuci mobilnya tentu saja tergiur melihat bubur sumsum yang ada dihadapannya sekarang.

"Bunda habis buat bubur sumsum, itu untuk kamu, di makan," seru Resti.

Reza mengangguk lalu duduk disampingnya Sasya dan ikut memakan bubur sumsum buatan sang bunda. Disela-sela makan Reza tiba-tiba saja menanyakan tentang Ryan, bagaimana Ryan selama disekolahan, karena sudah lama Reza tidak pernah mendengar bahwa Ryan mencari masalah disekolahan.

"Owh iya Sya. Ryan disekolah gimana ya? Dia ga pernah buat ulah lagi kan?" tanya Reza membuat Sasya langsung menghentikan suapannya.

Sasya menggelengkan kepalanya. "Engga tau bang, Sasya ga pernah perhatiin Ryan akhir-akhir ini." jawab Sasya membuat Reza mengerutkan keningnya bahkan Resti pun ikut terheran-heran.

"Hah? Bukannya lo? Owh-" Reza mengangguk paham dengan kalimat yang digantungnya. "Kayaknya bun, Sasya ga main ke sini gara-gara si Ryan deh!" sambung Reza.

"Gua mulu!" balas Ryan yang baru saja mandi dan turun dari tangga dengan rambut yang masih basah. Ryan duduk disofa lalu mengambil satu mangkuk bubur sumsum.

"Bunda engga makan?" tanya Ryan.

"Engga, bunda tadi udah." jawab Resti dengan gelengan kepala. "Sekarang giliran kalian cobain bubur sumsum buatan bunda," sambungnya dengan senyuman.

Ryan hanya menganggukkan kepalanya. Kemudian Ryan memakan bubur sumsum buatan sang bunda dan kembali menatap Reza tajam. "Ngomongin apaan lo? pake bawa-bawa gua lagi!" tanya Ryan kepo.

"Gua cuman penasaran aja, lo disekolah ngapain aja. Tumbenan ga nyari masalah lo," jawab Reza membuat Ryan terkekeh.

"Lagian musuhnya udah kalah." ucap Ryan.

"Gaya lo,"

"Sasya ntar antar tante yu? mau ga?" tanya Resti.

Sasya tentu saja menganggukkan kepalanya semangat. "Ayo tante! kemana?" tanya Sasya dengan antusias.

RASYA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang