11. THE FOX AND THE CAT

46 5 3
                                    

Aesop's Fable


Pada suatu hari yang cerah, seekor kucing bertemu rubah di hutan. Tercetus dalam pikirannya, 'Rubah adalah hewan yang pintar, penuh pengalaman, dan cukup terpandang.'

Dengan ramah, kucing itu segera mendekat dan menyapa, "Selamat siang, Tuan Rubah, apa kabar? Aku ingin meminta nasihat, bagaimana caramu menghadapi masa-masa sulit?"

Rubah, dengan penuh kesombongan, memandang kucing itu dari kepala hingga kaki, dan untuk waktu yang lama menimbang apakah dia akan memberikan jawaban atau tidak.

Rubah akhirnya menjawab, "Oh, kamu pembersih janggut yang malang, si belang yang bodoh, pemburu tikus yang selalu kelaparan, apa yang bisa kamu pikirkan? Beraninya kamu menanyakan kabar saya? Apa saja yang telah kamu pelajari? Berapa banyak seni yang kamu mengerti?''

"Aku hanya mengerti satu seni," jawab kucing itu dengan rendah diri.

"Seni apa itu?" tanya rubah.

"Ketika para anjing mengejarku, aku bisa melompat ke pohon dan menyelamatkan diriku sendiri."

"Hanya itu?" tanya rubah lalu berdecih, "Saya adalah ahli berbagai seni dan mahir dalam hal tawar-menawar. Saya sungguh kasihan padamu. Ikutlah denganku, saya akan mengajarimu bagaimana cara orang-orang menghindar dari para anjing."

Tiba-tiba suara letusan terdengar. Seorang pemburu dan empat ekor anjingnya dengan cepat berlari ke arah mereka. Serigala yang terkejut tidak sempat berkutik ketika sang pemburu melemparkan karung dan mengurungnya.

Di lain pihak, kucing segera melompat ke atas pohon dan duduk di sana, di mana cabang dan dedaunan menyamarkan tubuhnya.

"Buka karungmu, Tuan Rubah, buka karungmu," seru kucing kepada Rubah. Namun terlambat, anjing-anjing telah menyergap dan mencengkeramnya erat.

"Ah, Tuan Rubah!" teriak kucing itu, "Kamu yang ahli berbagai seni telah jatuh dalam kesulitan! Seandainya kamu ahli melompat seperti saya, kamu tidak akan kehilangan nyawa."

SHORT STORY - A COLLECTIONWhere stories live. Discover now