06【WL❦】-Meninggalkan tanda

404 66 18
                                    

【White Lotus❦】
---

"Bagaimana menurut saudara, apakah aku harus menggunakan bubuk pemerah saja atau lukis kelopak mataku juga? Paviliun Harta mengeluarkan produk ini lebih awal, aku melihat warnanya yang cantik dan segar jadi membelinya sebelum memasuki Istana.. Lihatlah.."

"Hmm warnanya benar-benar cantik dan tingkat pigmentasinya bahkan sangat baik. Hei aku juga akan mengirim pelayan ku untuk membelinya nanti!"

"Tentu.. Tentu.. Kamu harus mencoba milik ku dulu. Nah bisakah kamu memilih warnanya sekarang?"

"Gaya musim semi lebih cerah dari musim gugur dan musim dingin. Kamu menggunakan gaun merah muda seperti ini menurutku lebih baik menggunakan warna yang sedikit muda agar tidak terlalu berlebihan? Lihat kuning pucat dan coklat muda ini... Aku belajar gaya melukis kelopak mata dari tuan muda kedelapan Choi beberapa waktu lalu. Dia mengatakan gunakan warna yang lebih gelap di ekor mata untuk memberikan kesan yang dalam. Mau mencobanya?"

"Oh ide tuan muda kedelapan selalu hebat aku pikir aku bisa mempercayainya!"

Lagi-lagi para kandidat di kumpulkan dalam satu ruangan untuk bersiap. Seleksi besar tahap terakhir tiba dan semua orang berbondong-bondong untuk melakukan kerja keras mereka. Gunakan pakaian terbaik, rias wajah secantik mungkin, kenakan perhiasan mewah dan jadilah peri-peri cantik yang turun dari langit untuk menyambut sang Kaisar.

Duduk di depan meja rias, Beomgyu memperhatikan sekitar. Keum Donghyun, Yom Taegyun, dan Myung Eunho berdiskusi tentang produk kecantikan dengan serius sementara para kandidat lain tidak jauh berbeda. Ada yang saling memamerkan gaun dan pakaian masing-masing atau melihat perhiasan siapa yang lebih indah. Benar yang dikatakan oleh saudara ketiganya. Istana adalah tempat yang baik untuk pamer.

"Saudara shou ini aku tidak melihatmu familiar sebelumnya..." Beomgyu menoleh dan mendapati seseorang telah mengisi tempat di sebelahnya. Seorang shou dengan tubuh yang lebih pendek darinya, mengenakan gaun biru muda dengan potongan standar yang sebenarnya tidak lagi tren di ibukota. Tentu saja Beomgyu tidak akan mengomentari gaya kuno orang lain, lantas dia melemparkan senyum andalannya.

"Aku juga belum familiar denganmu, biar aku tebak, kamu pasti bukan penduduk asli ibukota."

Shou muda itu tersenyum dengan memperlihatkan deretan giginya yang rapi. Tampak menggemaskan dengan mata bulat dan wajah kecil itu. Beomgyu pikir, dia bisa mencubit pipi gemuk orang lain. "Perkenalkan saudara, aku Song Hyeongjun, enam belas tahun dari Perfektur Selatan." Dengan gaya yang tidak berlebihan, Song Hyeongjun memberi salam singkat pada Beomgyu yang tentu saja dibalas dengan tepat olehnya. "Aku melihat saudara sangat cantik tetapi tidak banyak melihatmu selama ini. Maaf jika kedatanganku mengganggu mu saudara." Song Hyeongjun mengerutkan bibir dan malu-malu di tempatnya. Dia rasa, orang di depannya sangat cantik dan itu bukan kebohongan. Apalagi tempramen orang tenang tetapi tidak dingin, juga lihat gaya pakaian itu. Meski tidak sangat mencolok, melihat lebih dekat orang akan tahu jenis kain yang dia pakai adalah yang terbaik. Brokat sutra gaya ini bernilai beberapa ingot emas. Rumah tangga kaya biasa bahkan sulit untuk membelinya. Hyeongjun yakin bahwa orang di depan memiliki beberapa latar belakang.

Beomgyu memiringkan kepalanya, "Jangan sopan, toh sesama kandidat wajar untuk saling akrab." Dia tidak keberatan dengan tatapan menyelidik yang tersembunyi itu. "Senang bahwa aku bisa mengenal beberapa teman dari daerah luar. Ngomong-ngomong namaku Choi Beomgyu dan usiaku tujuh belas tahun ini."

Pupil Song Hyeongjun agak menyusut, dia tidak tahu dari keluarga Choi mana Beomgyu ini tentu saja dia agak penasaran. "Saudara tampaknya jarang bepergian, jika kamu tertarik mendengar beberapa cerita aku bersedia mendongeng untukmu. Ngomong-ngomong aku berasal dari tim ketiga dalam pemilihan kali ini. Aku juga punya beberapa-"

WHITE LOTUS - TAEGYUOù les histoires vivent. Découvrez maintenant