42. Interaksi Lucu

619 34 9
                                    

Hujan turun cukup deras malam ini, tadinya Alea dan Ilham akan pergi ke rumah orangtuanya. Namun urung karena ternyata merekalah yang akan datang kemari.

"Sebenarnya ada perlu apa ayah dan ibu datang kemari?" tanya Alea.

"Menurut mu?" bukan nya menjawab, Ilham justru melihat Alea dengan tatapan sinis.

Alea tidak merasa terganggu dengan hal itu, yang ada dia malah introspeksi diri karena merasa, telah bertanya sesuatu yang kurang tepat.

Tapi dia tidak ingin terjebak dalam situasi dingin seperti ini, tidak untuk seterusnya. Alea ingin hubungan yang normal dengan Ilham, layak nya sepasang suami istri, yang saling bercengkrama dan tidak kaku seperti dirinya.

"Aku ingin bertanya soal Austin," tanya Alea, dia berusaha membuka lagi pembicaraan yang lebih baik.

"Kenapa tiba-tiba menanyakan hal itu?"

"Hanya ingin tahu saja,"

Sepertinya pertanyaan kali ini cukup bagus, terbukti dari gestur tubuh Ilham yang menjadi lebih santai.

"Austin adalah sosok perempuan ideal untuk ku," ujar Ilham. "Dia perempuan yang lemah lembut, penuh simpati, dan hangat. Aku tidak pernah mempermasalahkan ketidakbisaannya akan sesuatu, karena dia selalu semangat belajar,"

"Aku sepertinya bisa menjadi sosok seperti Austin," timpal Alea.

"Kamu tidak akan bisa melakukannya, mana bisa perempuan kasar, dingin, dan aneh seperti mu menjadi mantan kekasih ku yang seperti cerminan bidadari," seru Ilham tak terima.

Alea terdiam sejenak sebelum akhirnya dia tertawa, "Hahaha,". Menampilkan deretan giginya yang rapih, dengan mata yang sedikit menyipit.

Degh!

Baru kali ini Ilham melihat tawa Alea yang begitu lepas, ternyata wajah isteri itu terlihat manis dan cantik ketika tertawa seperti itu.

"A-Apanya yang lucu?"

"Hahaha," Alea masih tertawa. "Tentu kamu, tidak aku sangka kamu memperhatikan aku juga," imbuhnya tersenyum.

"Terlalu percaya diri,"

"Kamu tahu pepatah Jepang, katanya manusia itu mempunyai tiga topeng, anggaplah yang kamu sebut tadi adalah topeng pertama ku, dan itu bukan wajah asli ku,"

"Topeng apapun yang kamu pakai, aku tidak peduli,"

"Kamu ingin tahu cerita mantan kekasih ku?" tanya Alea.

"Tidak,"

"Tapi wajah mu berkata sebaliknya," elak Alea. "Baiklah, aku akan menceritakan mantan kekasih ku dengan penuh kejujuran," imbuhnya tak memperdulikan penolak dari Ilham.

"Mantan kekasih ku bernama Zhayn. Dia sangat cerewet, perhatian, romantis, dan selalu menjaga ku, bahkan sampai akhir hayat nya,"

"Berbeda dengan mu yang sangat dingin, egois, gengsian-" ucapan Alea terpotong oleh Ilham yang langsung menyela tak terima.

"Jelas-jelas semua itu adalah tuduhan,"

"Aku tidak menuduh, contohnya, kamu pernah bilang masakan ku tidak enak, tapi kamu memakannya, kamu bilang tidak peduli dengan ku, tapi kamu menyukai senyuman ku,"

"Cih! Percaya diri sekali, dasar narsis," ujar Ilham langsung memalingkan wajahnya.

Alea tersenyum lebar, dia berhasil menggoda suaminya. "Lihatlah, wajah mu memerah,"

"Diamlah!" seru Ilham.

Alea tidak bisa menahan tawanya lagi "Hahaha, aku sedang tertawa lepas, lihatlah kamu sukakan ," dia terus menggoda suaminya.

Suami TentaraWhere stories live. Discover now