dia ngetawain aku waktu lagi keluarin motor

58 32 4
                                    

"kenapa gak pulang-pulang, kal?" haikal kayaknya heran ngeliat aku yang masih diem di kelas.

"ngusir?" aku ketawa. "aku balik setelah kia sama edre balik."

waktu itu lagi minggu uas, dan kami bisa pulang lebih siang. untungnya, di minggu ini aku banyak dibolehin bawa motor ke sekolah.

setelah kia trus edre pulang jam setengah dua, tinggal nyisa aku, haikal, satria, hanif, dan naren. satria sama hanif emang udah kebiasaan pulang ditelat-telatin, kalo haikal ceritanya nungguin naren beresin tugas matematika minat yang deadline-nya udah dari kapan―ngaret, kebiasaannya.

"kamu mau pulang jam berapa, kal?" haikal nanya lagi. "males balik ya?"

"iyaa," aku ngaku. "gapapa deh lama-lama di sekolah."

kali ini, haikal yang ketawa. kami semua lanjut ngobrol lumayan lama. dari ngobrolin guru, adik kelas, sampe nostalgia fase awalnya film-film marvel. seru, setidaknya aku gak harus pulang cepet karena temen-temen cowokku ini mau diajak ngobrol apa aja.

"aku balik 14.45 deh. atau gak setelah orang terakhir di sini balik," kata aku setelah dapet chat buat jemput mama. aku liat ke jam, masih 15 menit lagi. "kamu naha gak balik-balik, kal?"

"akuuu balik setelah orang terakhir balik," haikal jail. "nanti deh 14.46 aja."

"gak bakal balik sekarang, kal?" tanya satria yang udah siap-siap keluar.

"kalian mau balik? gak bakal nongkrong di satpam dulu??"

"gak tau nih satria," hanif yang jawab.

"kamu serius mau sampe 14.46?" aku nanya haikal setelah liat naren juga mulai beres-beresin barangnya―katanya sih, mau lanjutin tugasnya di rumah aja karena keburu mager nulis.

"seriuss,"

"ih tapi temen-temen kamu mah balik..." aku ngerasa bersalah karena haikal gak bakal balik kalo aku belum balik. "ya udah hayu atuh balik,"

haikal ketawa setelahnya, "yuk!"

aku turun tangga bareng yang lain, jalan ke parkiran motor. aku markir motor agak di dalem, sedangkan mereka di luar―jadi lebih gampang keluarin motor mereka.

jujur aku agak kesusahan waktu ngeluarin motor, karena kebetulan posisinya gak terlalu strategis. maju susah, mundur bisa nabrak mobil yang parkir di sebelah.

"geserin dulu pantatnya!" naren ngetawain aku yang masih belok-belokin motor.

"jangan diliat atuhh," aku ikut ketawa, diem-diem ngerasa sedikit malu.

"mau dibantuin gakk?" haikal nawarin aku.

"bisa kokk bisa," aku diem sebentar, perhitungan sama gimana caranya aku belok biar motorku gak nabrak.

"geserin dulu pantatnya dibilanginn," naren lagi-lagi ketawa dari atas motor trail-nya sambil masih ngeliatin aku.

"diem dulu ih??" aku gerakin tangan aku, ngusir mereka. "sana jangan liat!"

aku agak lama ngeluarin motor, tapi semua temenku itu nungguin aku sampe bener-bener keluar. diusir sebanyak apa pun, mereka kayaknya lebih milih liat sambil ngetawain aku.

mungkin jarang-jarang mereka bisa liat temen mereka yang kesusahan ngeluarin motor di parkiran, kan?

"pada mau ke mana ini?" aku nanya pas udah bener-bener keluar.

"kosan-nya haris," jawab naren. "sok kamu duluan di depan."

"gak mau," aku nolak. "kalian aja dulu."

"yahh dadah kall," haikal yang dibonceng naren lambai-lambai.

aku beralih ngeliatin naren, dan dia benerin posisi helm-nya, "duluan atuh yaa kal,"

"iyaa, hati-hati!"


























"iyaa, hati-hati!"

Hoppsan! Denna bild följer inte våra riktliner för innehåll. Försök att ta bort den eller ladda upp en annan bild för att fortsätta.

ini saskia








ini haris

Hoppsan! Denna bild följer inte våra riktliner för innehåll. Försök att ta bort den eller ladda upp en annan bild för att fortsätta.

ini haris

ini haris

Hoppsan! Denna bild följer inte våra riktliner för innehåll. Försök att ta bort den eller ladda upp en annan bild för att fortsätta.
you give me butterflies, you know? | jaemin, lia ✔Där berättelser lever. Upptäck nu