aku jadi 18 tahun

55 32 2
                                    

semakin tua, rasanya hadiah di hari ulang tahun itu sama sekali gak penting. yang lebih penting menurut aku, adalah siapa aja yang ngucapin "selamat ulang tahun" langsung.

dan iya, naren ngelakuin itu.

hari dimana umur aku nambah satu digit jadi 18, sekolah ngadain kegiatan visit campus. kami diajak keliling ke fakultas farmasi di salah satu kampus, dan di sana kami selalu bareng-bareng satu kelas.

setiap pindah-pindah tempat, aku selalu milih buat jalan di belakang karena entah kenapa, aku selalu suka liat ekspresi temen-temenku dari posisi itu. ah ya, selain itu juga di belakang ada naren yang banyak ngajak ngobrol tentang apapun yang kami liat di sana.

di sela-sela waktu diem aku ngecek hapeku. akhirnya, satu story instagram ucapan selamat muncul dari indira yang ternyata setelah aku tau, abis bersekongkol sama edre buat ngepost itu.

edre ngirim ucapan selamatnya dari chat shopee gara-gara instagram dia lagi deact, yang aku ketawain seharian saking freak-nya anak yang satu ini.

"kal kamu ulang tahun??

sebelum sesi foto perpisahan, naren nunjukkin story punya indira ke aku, "aku baru liat dari sinii,"

"aku mah tadi ada notif dari line," lanjut haikal. "ciee tua."

"wehh habede habede!" naren senyum lebar. "sini foto dulu atuh."

"gak ah!" aku spontan nolak (yang berujung nyesel karena seharusnya aku mau-mau aja di foto, cuma kehalang sama gengsi).

setelah foto selesai dan kami bubar, lucunya naren tiba-tiba mulai nyanyi kenceng yang bikin semua rombongan akhirnya ikut nyanyi dan bikin aku salting parah.

"happy birthday, kalya. happy birthday, kalya. happy birthday, happy birthday. happy birthday, kalyaa!"

aku tepuk tangan sambil nahan malu, semua orang termasuk guru-guru ngeliatin aku waktu itu.

"semoga cita-citanya bisa terwujud!" kata naren setengah teriak.

"amiinn!"

"semoga kalya masuk jurusan farmasi!" sambung haris.

"amiinn!!"

aku cuma bisa ketawa. sebenernya farmasi bukan tujuan aku, tapi ada beberapa orang yang bilang kalo aku cocok ada di sana.

terakhir, naren jalan ke deket aku trus ngomong agak kenceng lagi, "semoga kalya bisa masuk kedokteran hewan tahun ini!!"

aku senyum setelah ngedenger itu, "amin!"


























hal yang bikin aku seneng bisa kenal seorang narendra adalah fakta kalo dia selalu inget kalo aku mau masuk jurusan kedokteran hewan dibanding orang-orang lain.














setelah balik lagi ke sekolah, kami harus lanjut belajar dan pemantapan sampe sore. kayak biasa, naren bareng aksa, raihan, sama haikal lebih milih buat bolos karena mereka gak suka pelajaran yang ada di jam pemantapan.

"mau bolos?" aku nanya waktu liat naren mulai ngeberesin tas dan pake jaketnya.

"iya ah, males," bales dia enteng.

"mau ke mana gitu?"

"les,"

aku ketawa, "les apa les??"

"yaa tau lah kamu," naren ikut ketawa.

"enak ya kalo punya motor mah, bisa kabur," edre nimbrung.

"makannya bawa motor ke sekolah, dre," lanjut naren. "dah, dadah." dia lambai-lambai tangannya ke aku sama edre.

"dahh, hati-hati." bales aku.

naren jalan ngejauh, aku sama edre masih berdiri ngeliatin, "liat, rusuh gitu yang mau bolos." edre ketawa liat tingkah laku naren.

"ehh tolol, kunci motor!" gak berselang beberapa detik, dia balik lagi buat ngambil kunci motor di atas meja. aku diem-diem ketawa, udah hapal kalo naren ini anaknya pelupa.

























setelah dapet kunci motornya naren noleh ke arah aku, senyumnya muncul buat kesekian kalinya di hari itu, "dah, happy birthday."

"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
you give me butterflies, you know? | jaemin, lia ✔Where stories live. Discover now