6. Bang Adam, Please ...

33.9K 5.7K 546
                                    

Adam terbangun dari tidurnya saat mendengar suara berisik dari dapurnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Adam terbangun dari tidurnya saat mendengar suara berisik dari dapurnya. Laki-laki itu mendapati sebuah selimut yang menutupi tubuhnya yang Adam tidak ingat bahwa dia membawa sebuah selimut tadi malam. Adam lalu terduduk, melongok pada dapur dan terlihat sedikit dapurnya yang berbeda dari biasanya.

Laki-laki itu bangkit. Mendekat pada dapur dan cukup terkejut melihat kondisinya. Dapurnya sudah tidak seperti dapurnya. Taburan tepung yang di mana-mana, tumpahan susu, bahkan pecahan telur.

Hingga kemudian ...

Dug....

"Bang Adam!"

Adam terjatuh. Beriringan dengan suara Kana yang terkejut mendapati si tuan rumah yang terduduk di lantai. Kana yang sedang berdiri di depan kompor itu mendekat, hendak membantu Adam berdiri tapi Adam sudah lebih dulu berdiri sendiri.

"Bang Adam ya ampun kok bisa jatuh, sih?"

Adam menatap lantai. Penyebab dirinya terjatuh di lantai adalah karena tepung terigu yang memenuhi lantai di depan lokasi masuk menuju dapur.

"Bang Adam nggak kenapa-kenapa?" Kana terlihat khawatir. Pandangannya menatap Adam tapi sesekali menatap ke arah kompor yang masih menyala. Masakannya masih berada di sana. "Bang Adam sebentar ya, nanti pancake Kana gosong."

Kana meninggalkan Adam begitu saja.

Adam melanjutkan lagi perjalanannya memasuki lokasi perang itu. Kali ini lebih berhati-hati agar tidak menginjak ranjau yang lain. Lantai di dalam dapur kondisinya ternyata sama parahnya dengan apa yang ada di atas meja. Pecahan telur, terigu, dan juga ... kulit pisang.

Astaga!

"Kamu lagi ngapain?" Adam melongok pada gadis itu.

Kana tidak menoleh. Dia sibuk dengan masakannya yang sudah hampir matang. Mematikan kompor, kemudian mengangkat pancakenya itu dan meletakannya dia atas sebuah piring untuk bergabung bersama pancake-pancake yang lain.

"Kana lagi buat sarapan Bang Adam." Kana membawa pancake itu ke atas kabinet di depannya. Sedikit bingung hendak meletakan di mana karena atas kabinet berantakan. Akhirnya Kana menggeser beberapa benda dan meletakan piring di atas sana.

"Udah jadi." Kana menatapnya senang sekali.

Adam menghela napasnya. Dapurnya benar-benar tampak asing saat ini. Adam tidak pernah mendapati dapurnya seberantakan ini.

"Jam berapa?" tanya Adam.

"Jam?" Kana kemudian menoleh pada jam di tangannya. "Jam setengah 6 pagi. Kana bangun dari jam setengah 5 terus tadi ke mini market di bawah sebentar sekalian beli bahan-bahan pancake." Kana datang ke sini tidak membawa perlengkapannya dan gadis itu sedang datang bulan. Jadi Kana memberanikan diri keluar dari apartemen Adam menuju mini market yang syukurnya buka 24 jam.

The Princess' Rush Wedding Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang