8. Belum Siap

32.1K 5K 332
                                    

              Kana menarik napasnya keras

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

              Kana menarik napasnya keras. Menatap temannya yang keras kepala itu, sama seperti dirinya. Sesil yang kini sibuk menyalakan blender hingga suara mesin itu terdengar seisi dapur. Terlihat sengaja sekali seolah benar-benar mengabaikan Kana yang tengah berbicara serius padanya.

"Sesil!" Kana memukul lengan temannya itu.

Sesil berdecak. Mematikan mesin blender yang sudah menyelesaikan pekerjaannya itu dan menatap Kana kesal.

"Apaan, sih!" Sesil memprotesnya.

"Lo serius mau kayak begini sama gue?"

Sesil menuang isi jus jeruk dari blender ke dalam gelasnya. Menyusul Chery yang tengah mengunyah duduk di atas kursi makan dengan kaki kanannya yang naik ke atas.

"Sesil gue serius!" Kana memekik semakin kesal. "Lo tahu gue cuman punya lo dan Chery sebagai teman gue. Di acara penting gue, gue mau kalian berdua hadir."

"Kan gue udah bilang, gue turut bahagia sama lamaran lo lusa dan semoga lancar sampai hari H pernikahan. Gue turut berbahagia dan mendoakan teman gue yang cengeng ini menjadi keluarga yang samawa. Walau ya, gue masih nggak habis pikir akhirnya lo beneran menikah sama si Adam."

"Sesil!" Kana memukul lengan Sesil sekali lagi.

"Aw! Sakit bego!" Sesil mengusap lengannya.

"Makanya yang serius! Sahabat lo mau lamaran lusa dan lo kekeh nggak mau dateng?"

"Gue bilang kan lihat nanti."

"Sesil, masalah lo sama Mas Naka itu udah lewat tiga tahun yang lalu! Kalian nggak ketemu dari tiga tahun yang lalu dan lo masih dendam sama Mas gue?!" Kana berkacak pinggang. "Lagi pula lo kan udah bales dia. Lo tendang Mas Naka sampai pingsan, itu masih belum cukup?!"

Sesil berdecak. Terlihat kesal karena Kana malah memperjelas masalahnya dengan kakak lelaki gadis itu.

"Gue nggak mau tahu pokoknya lo harus dateng atau gue nggak akan anggap lo teman gue lagi!" Kana mengancam. Kali ini ancamannya sungguh-sungguh. Gadis itu lalu menatap pada Chery yang asyik mengunyah sembari bermain ponsel seolah tidak memedulikan apa yang terjadi di sekitarnya.

"Dan lo Chery!" Kana menunjuk Chery. "Gue nggak mau lo dateng ke acara lamaran gue dengan rambut pirang lo itu!"

Chery langsung menoleh. "Apa-apaan? Nggak ada larangan gue untuk warna rambut ya, Princess. Gue baru ngecat ini rambut dua hari yang lalu!"

"Jelek Chery! Mirip jamet! Pokoknya gue nggak mau rambut pirang lo ada di acara lamaran gue lusa!!" Setelahnya, Kana melenggang begitu saja. Meninggalkan dapur milik Sesil yang kini asyik meminum jus buatannya.

The Princess' Rush Wedding Where stories live. Discover now