08. NIKAH, YUK?

4.1K 396 140
                                    

ANYOENG!

HAI HAI!

LIAT NOTIF JAM BERAPA NIH?

KAGET NGGAK AKU UPDATE CEPET?!

LAGI RAJIN. DO'AKAN SEMOGA SEPERTI INI TERUS!!

VOTE KOMENNYA JANGAN LUPA DONG UNTUK PENYEMANGAT AKU✌

MASIH KUAT PUASANYA? KUAT DONG YA?

SIAPKAN HATI KALIAN SEBELUM BACA PART INI!

SELAMAT MEMBACA

SEMOGA SUKA💘

※※※※※

Bel sekolah berbunyi nyaring, pertanda bahwa jam pelajaran telah usai hari ini. Semua murid bersorak, merayakan akhir dari semua penderitaan mereka setelah memaksa otak untuk mencerna penjelasan dari para guru-guru.

Para inti Anggota The Crystal terlihat mengambil langkah ke arah parkiran. Barisan para cowok-cowok ganteng beserta tiga cewek di tengah-tengahya berjalan serentak di Koridor. Banyak pasang mata yang tertarik dengan pesona mereka, apalagi aura yang dipancarkan.

"Keren-keren banget... Gue jadi iri sama cewek-cewek yang di tengah mereka. Pengen gabung boleh nggak, sih?" lirih seorang cewek dengan pandangan yang berpusat ke arah-arah kumpulan manusia yang berjejer rapi itu.

Jaket kulit hitam dengan lambang Crystal di belakangnya yang membaluti seragam mereka, dengan tulisan yang terukir di bawahnya.

'WE ARE UNITED AGAINST THE ENEMY'

Menambah Poin plus dari penampilan para cowok-cowok itu, sangat berdamage.

Apalagi ketika mata mereka menangkap sesosok cowok yang memimpin anggotanya. Tatapan tajam itu sungguh menghipnotis para ciwi-ciwi untuk tidak melewatkan pesona bak pangeran berkuda itu. Rahangnya yang tegas, alis yang tebal, bibir yang berwarna pink alami tanpa terlihat menghitam seperti cowok-cowok pada umumnya. Parasnya sungguh tampan, sangat tampan.

Nyaris sempurna.

Realita yang menampar mereka adalah ketika melihat seorang cewek yang berjalan di sampingnya. Cewek beruntung yang memecah rasa iri dalam hati mereka. Terbesit ingin berada di posisi cewek itu. Tetapi mereka sadar bahwa itu tidak akan mungkin terjadi. Sang leader yang terkenal kebucinannya dengan cewek yang berkedok sebagai sahabatnya.

Membuat mereka harus mengubur dalam-dalam niat untuk menjadi pelakor dalam hubungan dua pasangan itu.

"Nggak ngumpul dulu?" tanya Farel memulai pembicaraan.

Jordan menoleh. Ia mengalungkan tangannya di bahu lebar milik cowok itu.

"Maunya gimana? Hm?" tanya Jordan sambil mengedipkan sebelah matanya. Cowok itu menatap genit ke arah lawan bicaranya saat ini.

Farel memutar bola matanya malas. Lelah rasanya menghadapi tingkah Jordan jika obatnya sudah habis begini.

"Ngeri gue sama lo, jo. Lama-lama belok beneran lagi nanti?" Rian menimpali. Ia ikut mensejajarkan langkahnya dengan kedua temannya ketika Manda berpindah ke samping Mira.

"Emang badan bisa belok, bang?" itu suara Gio. Manusia polos yang selalu melontarkan pertanyaan random.

Ketiganya kompak menghela napas panjang. Saling menatap, menyalurkan perasaan tertekan mereka masing-masing.

NATAKSA [ NEW VERSION]Where stories live. Discover now