Prolog

4.3K 433 41
                                    

Mari budayakan meninggalkan jejak!
Tolong vote+komen🤗

***

"Setelah makan, kalian jangan ke kamar dulu ya. Ayah mau bicara."

Keempat anaknya mengangguk. Beberapa di antara mereka penasaran dengan apa yang akan sang ayah bicarakan. Sisanya tidak peduli dan hanya menurut.

Makan malam telah selesai. Seperti yang sudah diperintahkan oleh sang ayah, empat bersaudara itu duduk berjejer di sofa ruang tengah. Tak lama, sang ayah datang dan duduk di sofa lainnya.

"Ada apa, Yah?" Gendis—si anak kedua bertanya lebih dulu.

"Ayah mau membicarakan sesuatu. Jadi tolong dengarkan dan jangan potong ucapan Ayah sampai Ayah selesai bicara. Paham?" jawab sang ayah dengan nada yang tegas.

"Paham!" sahut keempatnya kompak.

"Jadi begini, setelah Ayah meninggal nanti–"

"AYAH BELUM MENINGGAL!" potong Nada—si anak bungsu dengan keras. Setelahnya, ia menggigit bibirnya kuat-kuat karena mendapat tatapan tajam dari sang ayah. Mati aku, batinnya.

"Nada ...." bisik Kirana—si anak sulung memperingatkan.

"Kalau sampai ada yang memotong ucapan Ayah lagi, lihat saja." ancam sang Ayah dengan dingin.

"Maaf, Yah," cicit Nada.

"Setelah Ayah meninggal nanti, Ayah akan menyerahkan rumah ini ke salah satu dari kalian saja. Dan yang menikah lebih dulu di antara kalian yang akan mendapatkannya." ujar sang Ayah.

Satu detik.

Dua detik.

Tiga detik.

"HAHHHHHH????" seru keempatnya bersamaan.

"Kok ... gitu?" Mutia—si anak ketiga bertanya dengan bingung.

"Ini sudah keputusan Ayah. Ayah harap, kalian bisa menerimanya."

"Terus tiga yang lain gimana, Yah?" tanya Kirana.

"Tanah kosong yang Ayah miliki, akan dibagi untuk tiga lainnya." jawab sang Ayah santai tanpa memperhatikan wajah anak-anaknya yang masih shock.

"Oh syukur deh, kirain nggak dapet apa-apa." Gendis terkekeh canggung. "Tapi rumah ini ... penuh kenangan berharga." lanjutnya sedih.

Dan ketiga saudaranya menyetujuinya dalam hati.

"Tapi Yah, aku baru wisuda loh minggu kemaren. Masa udah disuruh nikah aja!" Nada mengerucutkan bibirnya.

"Ayah kan nggak bilang kalian harus nikah sekarang? Ayah hanya bilang, siapapun yang akan menikah lebih dulu, yang akan Ayah beri rumah ini. Seperti yang kamu bilang tadi Nada, Ayah belum meninggal." jelas sang ayah.

Nada manggut-manggut. "Oh iya. Eh berarti Mbak Kiran dapet privilege dong?"

"Privilege apanya?"

"Kan Mbak yang paling tua, umurnya yang paling siap buat nikah."

"Kata siapa? Pacar juga Mbak nggak punya." bantah Kirana.

"Disini yang punya pacar cuma Mbak Gendis kan ya?" celetuk Mutia.

"Muuuuutt dieeemm" Gendis menatap adiknya kesal.

"Kenapa takut? Bukannya Ayah yang bilang, siapa yang nikah dulu yang bakal dapet rumah ini? Jadi nggak papa kan kalo kita punya pacar sekarang?" balas Mutia santai.

Ayahnya mengangguk. "Ayah nggak akan melarang kalian pacaran lagi. Umur kalian sudah matang untuk berhubungan serius. Ayah harap, kalian tidak salah memilih calon suami."

Gendis menghembuskan nafas lega. Akhirnya setelah sekian lama, ia dan saudaranya diberi ijin untuk menjalin hubungan asmara! Mereka semua tak perlu sembunyi-sembunyi lagi sekarang.

"Ya sudah, itu saja. Selamat malam. Jangan begadang ya!" sang Ayah beranjak pergi ke kamarnya.

"Selamat malam, Ayah!" jawab keempatnya kompak.

"Berarti sekarang kita bersaing nih?" seloroh Gendis. "Kalian siap-siap dapet tanah ya, soalnya aku sama Doni udah serius!" tambahnya dengan sombong.

"Hilih, awas putus!" sewot Nada.

"Diem!"

"Takdir suka becanda sih Mbak biasanya." sahut Mutia kalem.

"Nggak denger nggak denger."

"Siapapun yang nantinya menikah lebih dulu, berarti dipercayai dan dibebani tanggung jawab yang besar. Siapapun itu, Mbak Kiran harap kita semua siap." ucap Kirana.

Ketiga adiknya mengangguk.

"Yaudah, Mbak mau ke kamar dulu. Selamat malam." pamit Kirana

"Aku juga." sahut Mutia.

"Akupun." balas Nada.

"Sama." ucap Gendis singkat.

Keempatnya berjalan menuju kamar masing-masing.

Kira-kira, siapa yang akan menikah terlebih dahulu?

***

Hai, aku bawa cerita aesdream lagi!
Maaf ya lama hehe
Gimana menurut kalian, lanjut gak? Tolong jawab disini👉🏻

Kalo lanjut, sampai berjumpa di taun depan ya!
Btw, seneng deh sekarang kita dapet banyak momen aesdream🥺❤️

Tolong vote dan komen ya, sangat berarti buatku🥰

House of MemoriesWhere stories live. Discover now