05

16.6K 827 4
                                    

Venya berjalan sambil mendorong troli di samping jordan yang sedang memilih buah dan sayuran, melihat hal itu Venya mulai teringat tentang rencana nya, dirinya harus mempersiapkan apa yang ia perlukan.

"jo, tolong ambilin timun sama jeruk" ucap Venya yang langsung diangguki oleh pria itu, wanita itu bisa melihat Jordan mengambil barang barang yang ia minta. senyum nya terbit kala melihat Jordan kembali dengan barang yang ia minta.

"makasii" ucap Venya yang diangguki oleh pria itu.

Setelah itu mereka mulai berbelanja lagi, memilih bahan-bahan yang akan masuk ke dalam mesin pendingin di rumah mereka, Jordan terlihat keren saat memilih-milih bahan makanan—pria itu terlihat lebih lucu.

sekitar dua jam mereka berkeliling supermarket, dua troli sudah penuh; 60% berisi snack-snack yang di ambil oleh Venya, mereka mulai berjalan kearah kasir untuk membayar dan membayar adalah hal yang paling membuat Venya ingin melarikan diri. Padahal dirinya juga bukan orang miskin, tapi membayar memang hal yang ia benci.

"lo mau makan?" tanya Venya sambil menutup pintu mobilnya.

"ga usah, nanti aku masak" jawab jordan sambil tersenyum kecil.

'jordan & venya'

Jordan mulai memilih bahan bahan yang ingin ia gunakan, hari ini ia ingin membuat bakmi untuk dirinya dan Venya, tapi sepertinya rencana memasaknya akan gagal.

Tangan Venya bergerak memeluk tubuh Jordan dari belakang, membiarkan pria itu bergerak tidak bebas saat memilih-milih bahan makanan.

Venya meraba tubuh bagian dalam milik Jordan, tangan wanita itu mengelus pinggang kemudian merambat ke nipple milik suaminya dan itu membuat jordan sedikit mendesah.

"Lanjutin deh" ucap Venya sambil berhenti bermain dengan nipple Jordan tapi tetap memeluk pria itu.

"Mau bikin apa?" Tanya Venya sambil menyederkan kepalanya di bahu Jordan.

"Niatnya sih bakmi, tapi ga tau juga ya" jawab Jordan saat merasa tidak yakin dirinya mampu membuat makanan tersebut.

Venya menganggukkan kepalanya kemudian mulai melepaskan pelukannya dan membiarkan Jordan memasak dengan kekuasaan, tidak ada percakapan selama memasak hanya suara alat dapur yang sedikit memekikkan telinga.

"Masih lama ya?" Tanya Venya lagi, dirinya tidak mau melakukan sex saat Jordan memasak—takut kena pisau lebih takut lagi apabila tangan Jordan habis memegang cabai kemudian menyentuh matanya.

"Masih, aku bahkan baru memulai nya" ucap Jordan, pria itu bingung kenapa Venya menjadi bodoh sekarang.

"Yahh, yaudah deh" ucap Venya sambil mulai menyenderkan kepala di kursi.

Setelah itu hening, mereka sibuk dengan kegiatannya masing-masing. Jordan memasak dan Venya memperhatikan sambil membuat skrip.

Venya rasa dirinya harus sering sering melakukan sex dengan Jordan, bukan karna suatu alasan aneh tapi karna dia benar-benar menikmati saat bermain dengan Jordan.

Tbc

Hihi up lagi klo sudah 200 vote 😳

make a baby || a femdom story [✓]Where stories live. Discover now