10

11.9K 617 18
                                    

"Lo kerja?" Tanya Venya saat melihat Jordan sudah siap dengan setelan nya.

"Iya, Kamu engga?" Jawab Jordan saat melihat Venya masih dengan baju tidurnya, bahkan wajah wanita itu masih benar-benar acak-acakan.

"Lah? Kirain lo ga kerja makanya gw juga mau ga kerja, emang perut nya udah ga sakit?"

Venya berjalan mendekat Jordan yang sedang memotong beberapa buah-buahan, tanpa permisi wanita itu mengambil teh milik Jordan yang ada di sampingnya dan meminumnya tanpa izin.

"Enak, tapi kok manis banget ya?" Monolog nya pada diri sendiri. Rasa teh yang Venya minum sekarang benar-benar persis seperti teh yang dibuat saat upacara bendera, sangat manis.

"Aku kurang manis makanya perlu minum yang manis banget" Ucap Jordan saat mendengar perkataan yang keluar dari mulut Venya, sebenarnya itu adalah kata-kata asal yang ia ucapkan tapi malah membuat Venya menarik tangannya kasar agar mereka saling berhadapan.

"Siapa yang bilang lo kurang manis? Lo yang paling manis diantara Andhika sama Dero"

Jordan mendengus kesal mendengar perkataan Venya, tentu saja dirinya yang paling manis jika bandingan nya hanya Andhika dan Dero. Melihat reaksi dari Jordan, Venya menjadi bingung, memang ada yang salah? rasanya tidak.

"Jo lo jangan mikir kalo gw bohong" sambung Venya yang hanya membuat Jordan mengangguk tanpa berkata apa apa.

Pria itu lebih memilih meminum teh nya dengan cepat dan hal itu berhasil membuat tenggorakan Venya merinding.

"Perut lo beneran udah ga sakit?"

"Engga, cuma ini ku agak sakit" jawab Jordan sambil menunjuk vagina nya, jangan pikir Jordan berbohong soal itu karena kenyataannya memang sakit.

"Kenapa? Perlu gw bantu pake sex ngga?" Tanya Venya, Jordan yang mendengar hal itu mengambil sepotong apel dan langsung memasukkan nya kedalam mulut Venya agar wanita itu diam.

"Diem Ve, aku ga perlu sex sekarang. Okey? Lagian di kontrak kan ada pernyataan kalo aku bisa nolak kamu" Jawab Jordan yang dihadiahi dengusan oleh Venya, kontrak sialan.

"Mending kamu siap-siap terus anterin aku ke kantor aja ya?" Lanjut Jordan sambil mengecup sekilas bibir milik Venya sebelum akhirnya berjalan untuk mengecek kelengkapan barangnya.

"Gw ikut kekantor lo deh" ucap Venya, belum sempat Jordan menjawab wanita itu sudah berlari menaiki tangga menuju kamar mereka dengan kecepatan tinggi yang untung saja tidak membuat nya terjatuh.

"VENYA HATI-HATI" Teriak Jordan yang tidak dianggap oleh Venya karna wanita itu sudah berada di atas sekarang.

'jordan & venya'

"Pagi cinta ku" sapa Andhika saat bertemu dengan Jordan di lorong, matanya menangkap seorang wanita yang tidak lain tidak bukan adalah Venya.

"Buset lo mungut dari mana ni kuntilanak?" Tanya Andhika saat matanya tanpa sengaja melihat kearah Venya.

"Kuntilanak mana yang sekaya gw?" Jawab Venya sambil menatap remeh kearah Andhika, lagi pula tidak akan ada kuntilanak secantik dan sekeren dirinya.

Jordan hanya diam menatap kedua manusia yang sedang ribut di depannya, pria itu lebih memilih untuk berjalan keruangan nya dan satu hal yang membuat nya sedikit sakit hati adalah Andhika dan Venya tidak menyadari bahwa dirinya sudah tidak ada disana dan masih tetap ribut.

"Loh?! Jordan mana?" Tanya Venya saat menyadari Jordan sudah tidak ada di sampingnya. Wanita itu sudah akan berjalan kearah ruangan Jordan sebelum tangannya di tahan oleh Andhika yang kini memasang wajah serius.

"Ve, plis spill malem pertama" Ucap pria itu sambil menatap kearah Venya, bola matanya seolah menunjukkan keseriusan sekarang.

"Anjir, dasar orang gila. Yang boleh liat Jordan pas keenakan cuma gw doang" Jawab Venya sambil melepaskan tangannya dan berjalan menuju ruangan Jordan.

Tanpa mengetuk pintu Venya langsung masuk kedalam ruangan suaminya yang langsung mendapat tatapan tidak suka dari Jordan.

"Kok kamu ga ketuk pintu dulu?" Tanya Jordan yang tidak dijawab oleh Venya, wanita itu lebih memilih untuk berjalan mendekati Jordan yang kini tengah berdiri di dekat Jendela dengan sebuah kamera di tangannya.

"Emang gw perlu ngelakuin itu?" Tanya Venya yang membuat Jordan menganga, satu pertanyaan yang membuat Jordan ingin melempar istri nya ke bawah sekarang.

"Menurut kamu gimana Ve? Perlu ngga? Pikir sendiri aja ya?" Jawab Jordan sambil tersenyum kearah Venya.

"Emang gw salah Jo?"

Satu pertanyaan aneh lagi.

tbc

Jadi PMR itu seru ya temen-temen.

make a baby || a femdom story [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang