15

8.5K 537 22
                                    

Venya membuka matanya pelan saat mendengar suara berisik di kamar mandi. Wanita itu mengedipkan matanya pelan sebelum akhirnya berjalan kearah kamar mandi.

"Jo?!?"

Venya begitu terkejut saat melihat Jordan tengah memuntahkan isi perutnya di wastafel. Kaki nya seolah ditarik magnet hingga akhirnya mendekati Jordan yang tengah berkumur.

"Lo muntah berapa kali?" Tanya Venya sambil memeluk tubuh Jordan yang terasa hangat. Tangannya bergerak mengelus rambut Jordan membiarkan pria itu menyandarkan kepalanya di pundak milik Venya.

"Gatau" ucap Jordan, suara pria itu terdengar lemas tanpa energi. Apakah Venya panik? Tentu!, wanita itu bahkan sudah seperti orang bodoh.

"Gw telfonin dokter ya?"

Jordan hanya menggelengkan kepalanya pelan, sejujurnya tubuhnya terasa melayang-layang di udara. Hingga dirinya lebih memilih untuk menyender di tubuh Venya.

"Jo! Sumpah! Jangan mati" ucap Venya saat Jordan hanya diam setelah menggelengkan kepalanya, nyawa pria itu seolah hilang.

"Venya berisik" jawab Jordan sambil melepaskan pelukannya kemudian berjalan keluar dari kamar mandi dan merebahkan dirinya di ranjang.

"Gw bikinin susu mau?" Tanya Venya sambil mengelus rambut Jordan yang kini tengah menutup matanya.

"Engga usah, mau peluk"

Jordan merentangkan kedua tangannya meminta Venya untuk memeluk nya dan hal itu tentu saja langsung dilakukan oleh Venya. Wanita itu memeluk tubuh Jordan, mengelus kemudian menepuk-nepuk kepala suaminya.

"Jangan sakit dong Jo, kan kita jadi ga bisa ngesex" ucap Venya, sebenarnya dirinya tidak tau cara menyemangati orang sakit jadi Venya memilih kalimat tersebut yang hanya dibalas anggukan oleh Jordan.

'jordan & venya'

"Halo dik? Nanti Jordan ga masuk kerja ya? Badannya lemes banget"

'makin parah?' tanya Andhika dari seberang sana.

"Kayanya sih iya, soalnya tadi muntah-muntah. Anyway makasi dik!" Ucap Venya sambil mematikan sambungan telepon.

Wanita itu menghela nafas pelan, ini baru pertama kali nya dia melihat Jordan selemas itu. Tangannya bergerak menelfon seorang dokter yang selalu menangani keluarga nya.

"Halo dok? Maaf menganggu waktu nya saya mau tanya, kalo kerumah sekarang bisa ngga? Anu suami saya sakit hehe" ucap Venya sambil menggaruk tengkuk nya yang tidak gatal.

"Loh? Venya sudah menikah? Bisa kok tapi sherlock ya" Jawab Gale, sang dokter muda yang merupakan dokter langganan keluarga Venya.

"Sip sip makasih ya dok, nanti saya sherlock. Sekali lagi maaf ya kalau menganggu dini harinya." Ucap Venya sebelum akhirnya mematikan sambungan telepon nya.

*

*

*

"Jo" panggil Venya kearah suaminya yang tengah menutup matanya.

"Gw udah izin ke Andhika, nanti lo ga usah kerja" sambung Venya yang hanya di balas anggukan oleh Jordan.

Pria itu menarik tangan Venya agar wanita itu berbaring di sebelah nya, Jordan ingin Venya berada di sebelahnya.

"Ve" ucap Jordan pelan sambil berusaha mendudukkan tubuhnya.

"Iya? Kenapa?" Tanya Venya, wanita itu bergerak membantu suaminya agar bisa bersandar pada dashboard ranjang.

"Sakit" jawab Jordan yang membuat Venya menghela nafas pelan.

"Mau pangku?" Sekali lagi Venya bertanya, namun kali ini pria itu hanya menggeleng kan kepalanya.

"Terus mau apa?"

Lagi dan lagi Jordan menggeleng, pria itu hanya diam menatap Venya. Jika boleh jujur Venya sedikit merinding sekarang. Baru dirinya ingin membuka mulut tiba-tiba bel rumah mereka berbunyi.

"Gw buka pintu dulu ya?" Ucap Venya sambil mengelus rambut Jordan, mengecup sekilas pria itu sebelum akhirnya benar-benar meninggalkan Jordan dan membuka pintu.

'cklek'

"Halo dok, maaf ya kalo menganggu waktunya"

Gale tersenyum kemudian mengangguk dan berjalan mengikuti Venya yang berjalan di depannya.

"Itu suami saya dok" tunjuk Venya kearah Jordan yang sudah kembali tidur.

"Interseks juga?" Tanya Gale yang dijawab anggukan dari Venya.

Gale berjalan mendekati mulai dan dan mulai melakukan pemeriksaan fisik terhadap suaminya. Dokter itu juga menanyakan beberapa hal yang berhubungan dengan gejala Jordan dan satu hal yang membuat Venya terkejut adalah Jordan sudah merasakan sakit sebelum mereka melakukan sex terakhir kali.

"Baiklah, sepertinya suami mu mengalami keracunan makanan" ucap Gale, dirinya mengambil kesimpulan bahwa Jordan mengalami keracunan makanan karena gejalanya muncul setelah Jordan memakan roti yang ia beli di supermarket.

"Akan aku resep kan obatnya, kau bisa menebus nya besok" sambung Gale lagi yang hanya di balas anggukan oleh Venya.

tbc

aku nulis sambil nonton wkwkwk jadi maaf kalo ngga nyambung.

make a baby || a femdom story [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang