17

7.7K 485 6
                                    

Kalo Jordan tiba-tiba bunting maaf ya.

[Pendek yh hehe, acikiwir]

Venya menggaruk tengkuknya saat melihat dapur yang sekarang sudah penuh dengan warna putih dari tepung yang mereka gunakan tadi.

"Ve, kenapa diem aja?" Tanya Jordan saat melihat Venya hanya diam sambil menggaruk tengkuk miliknya.

"Mending bantu aku" sambung Jordan sambil tetap fokus pada pekerjaan nya sekarang yaitu membersihkan dapur dari tetepungan.

"Kita buang-buang tepung banget ya?" Ucap Jordan lagi dan hal itu tentu saja diangguki oleh Venya karna memang itulah kenyataannya.

"Ga jadi bikin donat malah buang buang tepung" timpal Venya sambil bergerak mendekati Jordan kemudian membantu pria itu.

Tiba-tiba ponsel milik Venya berbunyi, menampilkan nama 'Galang' yang membuat Jordan mengernyitkan keningnya.

"Ve hp mu bunyi, telfon dari galang" ucap Jordan yang berada tepat di sebelah handphone milik Venya.

"Wah? Galang? Coba siniin handphone gw" jawab Venya semangat dan hal itu membuat Jordan menatap tidak suka kearah istri nya itu, kenapa Venya begitu senang ketika dirinya menyebutkan nama Galang?.

Kaki nya bergerak mengikuti Venya yang sekarang sudah duduk di ruang tengah, senyum istrinya mengembang lebar bahkan wanita itu beberapa kali tertawa karna hal yang Jordan tidak tau.

"Besok lo mau kesini? Gas lah, nanti gw shareloc" ucap Venya yang membuat Jordan menampilkan wajah bingung. Wajah pria itu terlihat seperti berkata 'apaan sih?'.

Selain tidak suka dengan ucapan Venya sekarang Jordan juga kesal karena wanita itu tetap fokus pada telepon dan mengabaikan dirinya yang bahkan sudah berdiri di depan Venya.

Merasa dirinya diabaikan, Jordan mendudukkan dirinya di pangkuan Venya berharap wanita itu memperhatikannya tapi sepertinya misi itu gagal karna Venya hanya tersenyum kecil kearah Jordan dan kembali melanjutkan pembicaraannya dengan seseorang yang bernama 'galang'.

"Ve" panggil Jordan yang tidak di hiraukan oleh Venya.

"Ve" panggil Jordan lagi, kini tangannya bergerak menusuk-nusuk pipi milik Venya.

"Apa Jo? Bentar ya" Jawab Venya singkat yang membuat Jordan mendengus kemudian turun dari pangkuan Venya dan memilih untuk melanjutkan membersihkan dapur yang masih ternodai oleh tepung.

Sekitar 20 menit kemudian Jordan selesai dengan kegiatannya kemudian berjalan lagi kearah ruang tengah untuk melihat Venya yang ternyata masih sibuk dengan ponselnya. Jordan yang melihat hal itu menghela nafas pelan sebelum akhirnya naik ke kamar mereka untuk tidur.

'jordan & venya'

Venya menatap bingung kearah Jordan yang sedari tadi mendiaminya,  wanita itu menghela nafas pelan kemudian memeluk tubuh Jordan dari belakang, menghirup aroma yang menguar dari tubuh Jordan.

"Joo, lo marah ya sama gw? emang gw ada salah?" Tanya Venya kearah Jordan yang lagi-lagi tidak di balas oleh Jordan.

"Anyway Jo, besok temen gw mau dateng bisa tolong masakin makan siang?" Tanya Venya lagi yang hanya dibalas anggukan oleh Jordan, pria itu mengangguk tanpa mengeluarkan suara dan hal itu lagi-lagi membuat Venya menghela nafas.

Wanita itu menarik paksa tubuh Jordan agar menghadap kearahnya, jika biasanya Jordan akan marah kali ini pria itu hanya diam dan memilih untuk menutup matanya.

"Kalo gw punya salah bilang jangan malah diem aja, kalo lo diem kaya gini gimana caranya gw tau salah gw dimana" ucap Venya, seperti nya wanita itu sudah sedikit kesal.

"Aku gapapa, siapa yang bilang kalo kamu punya salah?" Jawab Jordan yang membuat Venya mendengus, sebenarnya salahnya apa hingga Jordan seperti ini?.

"Lo mau gw perkosa?" Tanya Venya, wanita itu kesal karna jordan tidak mau jujur dengannya.

"Silahkan" jawab Jordan seolah tidak peduli dengan ucapan Venya.

tbc

iya pendek, maaf🚶

make a baby || a femdom story [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang