09

12.3K 706 5
                                    

ayok komen yg banyak, segunung kalo bisa😋.

Venya menatap Jordan yang kini tengah tengkurap di ranjang mereka, pria itu sudah lelah menangis karna kopi dan kram perut.

"Jo, mau makan ga?" Tanya Venya sambil menepuk-nepuk pantat Jordan.

"Mau" Jawab pria itu sambil menganggukkan kepalanya senyuman dibibir suaminya membuat Venya yakin bahwa Jordan sudah lebih baik, Jordan mendudukkan tubuhnya kemudian merentangkan tangannya kearah Venya,"Pangku" sambungnya.

Venya tersenyum kecil sebelum akhirnya memutuskan untuk duduk di sebelah suaminya dan membiarkan pria itu duduk di paha nya.

"Anyway, tadi kopinya kenapa? Kok bisa kena?" Tanya Venya kearah Jordan. Venya terkekeh saat melihat wajah Jordan kembali tertekuk.

"Gatau" jawab Jordan singkat, pria itu terlalu malas untuk membahas kejadian kopi. Ia tau kedua wanita itu tidak salah tapi rasa kesal benar-benar menyelimuti tubuhnya.

"Aku mau tidur aja" lanjut Jordan sambil turun dari pangkuan Venya dan mulai merebahkan tubuhnya. Pria itu menutup tubuhnya dengan selimut.

Venya yang diperlukan seperti itu hanya menganga karna perubahan mood Jordan yang benar-benar secepat kilat, tadi pria itu menangis kemudian menjadi seperti biasanya kemudian marah. LALU APA YANG HARUS DIA LAKUKAN!!.

Jika boleh meneriaki Jordan mungkin Venya sudah melakukan nya sekarang.

"Jo" ucap Venya sambil menepuk pelan pundak Jorda.

"Apa? Ga usah touch-touch deh" Jawab Jordan sambil menenggelamkan dirinya di selimut.

"Jo, ga jadi makan?" Tanya Venya yang membuat pria itu mendudukkan tubuhnya.

"Siapa yang bilang ga jadi?" Ucap Jordan sambil menatap Venya yang kini hanya diam dengan kelakuannya.

"Yaudah, mau makan apa?" Tanya Venya lagi kini sambil mendekatkan tubuhnya ke Jordan, wanita itu menuntun Jordan agar bersandar di bahunya dan tentu saja tidak ditolak oleh Jordan.

"Cepet pilih makan, terus nanti minum obat" sambung Venya.

"Pengen makan ayam geprek" Jawab Jordan, pria itu sudah membayangkan betapa enaknya makanan itu.

"Emang kalo lagi sakit perut boleh makan yang pedes pedes?"

"Boleh" ucap Jordan cepat. Venya menganggukkan kepalanya, mengambil handphone dan mulai memesan makanan yang suaminya inginkan.

Sekitar 30 menit kemudian makanan mereka datang tetapi sepertinya Jordan sudah tidak minat dengan makanannya.

"Jo, makan sana" ucap Venya kearah Jordan yang dibalas gelengan oleh pria itu.

"Makannya besok aja ga boleh?" Tanya Jordan yang membuat Venya menghela nafas panjang.

"Duduk, makan, gw suapin" jawab Venya mutlak dan tidak bisa di bantah.

Melihat wajah melas dari Jordan yang sudah duduk di sebelahnya membuat Venya lagi lagi menghela nafas karna pria itu nampak seperti kucing yang minta di kasihani sekarang.

"10 suap setelah itu udah" ucap Venya sambil mulai menyuapi Jordan.

"Jangan 10, 5 aja" nego Jordan yang tidak di jawab oleh wanita itu. Venya lebih baik diam karna ia tau jika dirinya menjawab pasti perdebatan akan terjadi.

"Kata Andhika kalo besok perut lo masih sakit, ga usah dateng kerja ga papa"

Mendengar hal itu Jordan hanya menganggukkan kepalanya, sejujurnya sekarang bukan hanya perutnya yang sakit tapi vaginanya juga terasa sedikit sakit, entahlah Jordan sedikit bingung untuk menjelaskan rasa sakitnya.

"Sip abis, sekarang minum" ucap Venya sambil menyodorkan sebuah pereda nyeri kearah Jordan yang langsung diminum oleh pria itu.

"Ayo kekamar" ajak Jordan kearah Venya yang langsung diangguki oleh wanita itu. Jordan merentangkan tangannya untuk meminta tolong kearah Venya agar membantu nya berdiri dan tentu saja dituruti oleh istrinya.

"Jo, emang kalo lo lagi kaya gini kita ga boleh ngesex?" Tanya Venya, Jordan menoleh sekilas kearah wanita itu sebelum akhirnya menganggukkan kepalanya.

"Lah anjir? Kenapa?" Venya yang tadi duduk di sebelah Jordan langsung berdiri.

"Bisa bikin infeksi di dalam rahim terus juga bisa menularkan penyakit seksual, lagian siapa yang mau ngesex sambil ada darah dimana-mana?" Tanya Jordan sambil bergidik membayangkan betapa joroknya melakukan sex saat masa haid.

"Yah, nanti bayi gw ga jadi-jadi dong" ucap Venya sambil menekuk bibirnya.

"Iya maaf, nanti kalo udah selesai kamu bisa apa-apain aku" jawab Jordan berusaha menghibur Venya yang terlihat sangat menyedihkan.

"Gw pegang omongan lo" Venya bergerak untuk memeluk Jordan sebelum matanya menangkap benjolan benjolan kecil seperti di gigit nyamuk yang berada di tangan Jordan.

"Tangan lo kenapa? Digigit nyamuk?" Tanya Venya yang membuat Jordan melihat kearah tangannya, sedikit mendengus saat melihat hal yang dimaksud Venya.

"Engga, aku biasa kok kaya gini kalo habis minum pereda nyeri, diem aja nanti juga sembuh sendiri" jawab Jordan.

"Pengen bikin anak Joo" Rengek Venya lagi meskipun ia tau setelah ini dia bisa melakukan apapun ke Jordan.

Sebenarnya jika Jordan sedang tidak haid mungkin Venya sudah memakan pria itu sekarang.

"Minggu depan ya" Jawab Jordan sambil tersenyum kecil dan mengelus rambut Venya.

Venya yang diperlukan seperti itu mau tidak mau menganggukkan kepalanya, mungkin ini yang dirasakan ayahnya dulu.

Tbc

Hello cingtahh, bagaimana kabarnya? Mmf kemarin engga update.

make a baby || a femdom story [✓]Where stories live. Discover now