29. last.

6.1K 302 5
                                    

1 tahun telah berlalu, kini Jordan akan genap berumur 20 pada bulan Desember nanti, anak nya dengan Venya telah lahir dan bergender perempuan. Wajahnya cantik, perpaduan Venya dan dirinya.

Tentu saja ia senang karena kelahiran anaknya, ia senang karna bisa merawat sang anak yang sudah ia kandung. Ia juga senang karna tahun depan dirinya bisa kembali bekerja.

Tapi sepertinya kesenangan itu tidak bertahan lama. Saat usia Rena sang anak baru menginjak 3 bulan, Jordan dinyatakan positif hamil. Pria itu benar-benar tertekan dengan hal yang menimpa nya itu.

Rena bahkan belum genap 5 bulan tapi dirinya malah hamil lagi, selama beberapa hari Jordan benar-benar mengurung dirinya di kamar dan hanya berbicara dengan Rena.

Hal itu membuat Venya merasa bersalah dan sebisa mungkin meminta tolong pada keluarga nya untuk menemani Jordan dirumah mereka saat ia berkerja.

Namun semua itu telah berakhir, Jordan kini sudah bisa menerima keadaan dan berusaha untuk tetap memberikan kasih sayang secara adil ke Rena dan ke bayi yang ada di dalam perutnya.

Hari ini weekend, Venya kini tengah berada di ruang keluarga untuk bersenang-senang karna kebetulan sedang ada orang tua dan mertua nya disini.

"Rena lucu banget ya? Yuk sini sama Nini," ucap ibu Jordan sambil tersenyum dan mengendong Rena yang sangat anteng.

"Jordan mana ve?," Tanya ibu Venya saat menyadari sang menantu tidak menampakkan wajah nya.

"Oh iya! Lupa, Jordan mana ya? Kayanya masih di kamar," Jawab Venya sambil setengah bertanya pada dirinya sendiri.

"Aku samperin Jordan dulu ya ma," pamit nya sebelum kabur untuk mengecek kondisi suaminya.

Venya masuk kedalam kamar mereka dan terkejut saat melihat Jordan tengah memuntahkan makanannya di kamar mandi.

"Kenapa ngga telfon aku?," Tanya Venya sambil memijat tengkuk Jordan yang kembali muntah di wastafel.

"Ngapain telfon? Kita cuma beda ruangan," balas Jordan dengan senyum kecil.

"Pusing? Mual? Kamu mau apa?,"

Venya mengelus rambut Jordan dengan penuh sayang. Jordan yang diberi pertanyaan hanya menggelengkan kepalanya.

"Mau ketemu Rena," balas nya dengan senyum manis.

"Kamu jangan khawatir Rena sudah berada di pengawasan yang tepat, mending sekarang kamu sama aku," jawab Venya sambil memeluk Jordan.

"Nanti ngerepotin yang lain ih." Ucap Jordan kemudian melepaskan pelukan Venya dan berjalan keluar kamar untuk menghampiri pujaan hatinya.

"Jo? Habis darimana?," Tanya sang mertua saat baru melihat Jordan.

"Habis dari kamar mah, Oh ya Rena nya mana ma?," Tanya Jordan ke kedua wanita yang sudah menjadi nenek itu.

"Di depan," balas ibunya sambil menghampiri Jordan dan mengelus rambut halus anaknya.

"Kamu jangan khawatir, Rena baik-baik aja kok, kamu kan juga lagi hamil. Mending sekarang kamu sama Venya, jarang-jarang kan kalian bisa berdua doang." Sambung ibu Jordan sebelum akhirnya berjalan ke dapur menghampiri ibu Venya.

Venya menghampiri Jordan sambil menyodorkan susu ke pria itu sebelum akhirnya menarik suaminya agar duduk bersama di depan televisi.

"Habisin cepet," ucap Venya saat melihat Jordan hanya menatap susu nya tanpa ada niat untuk meminum.

"Rasanya ngga enak ve," jawab Jordan sambil terus menatap susu nya untuk menyiapkan mentalnya.

"Organ dalam tubuh ku menolak," sambung Jordan, belum juga meminum tapi perut nya sudah mual membayangkan rasa susu ibu hamil yang akan ia minum.

Melihat Jordan sudah memasang wajah jijik, Venya mengambil gelas milik suaminya kemudian mencicipi susu itu.

"Ini kaya susu biasa kok," ucap nya setelah meminum susu ibu hamil milik Jordan.

"Tapi bikin mual, ngga enak,"

Venya menghela nafas pelan kemudian beranjak ke dapur, meninggalkan kan Jordan yang masih sibuk menatap susu nya. Tiba-tiba wanita itu kembali dengan membawa sebuah gelas susu lain ditangan nya.

"Ayo minum, aku temenin." Ucap Venya sambil tersenyum kearah Jordan yang kini masih bingung menatapnya.

"Daripada aku cuma nyuruh mending kita minum bareng," sambung Venya yang berhasil membuat Jordan salah tingkah.

'venjor, last'

Jordan menatap Rena yang kini tengah tertawa karna digoda oleh Venya, anak pertamanya tampak sangat menggemaskan.

"Ve, kasian Rena. Wajah nya udah merah banget," ucap Jordan saat melihat wajah Rena sudah amat merah karna tertawa.

Venya terkekeh kemudian mengecup seluruh wajah anaknya sebelum akhirnya Rena diambil alih oleh Jordan.

"Lucu nyaa, anak siapa sih eum?,"

Jordan mencium kening anaknya yang mulai terlelap, mungkin karena lelah. Sedari pagi ia sudah melakukan banyak aktivitas.

"Rena jadi anak baik-baik ya? Nurut sama orang tua, jangan nakal ya?," Ucap Jordan sambil membaringkan anaknya ke dalam box bayi.

"Eh? Udah tidur aja si bayi?," Ucap Venya saat melihat Jordan tengah menatap box bayi yang ternyata telah terisi oleh Rena.

"Udah, kayanya capek makanya tidur nya cepet banget." Balas Jordan.

Tiba-tiba ia merasakan pelukan hangat di pinggang nya, pria itu dapat merasakan Venya kini tengah mengendus leher nya seperti seekor anjing.

"Tidur yuk?," Ajak Venya yang di angguki oleh Jordan, mereka mengakhiri hari ini dengan tidur bersama dengan balutan selimut untuk melindungi diri dari dingin malam yang tak ada habisnya.

end!

LUPA HAHAHA, anw terimakasih atas semua cinta nya untuk Venya dan Jordan, terimakasih juga sudah membaca cerita ini sampai tamat!.

Sampai bertemu lagi di lain cerita! Bye!

-with luv maria



make a baby || a femdom story [✓]Donde viven las historias. Descúbrelo ahora