28

5.6K 352 9
                                    

halo hehe, aku bosenn jadi up ini. Oh ya krna membaca komentar kalian, ak tidak jadi unpub cerita ini. (⁠•⁠‿⁠•⁠)

typo maafin🙇

"Sumpah, iya. Dia kaya sengaja gitu lho," ucap Dela sambil memakan kentang goreng miliknya.

Hari ini Jordan mengikuti Venya ke kantor untuk melihat-lihat dan bertemu para karyawan Venya. Dirinya cukup terkejut saat mendengar ucapan tiba-tiba dari karyawan Venya.

"Iyaa, padahal kan dia tau Bu Venya udah nikah." Balas Irene yang membuat Jordan menatap bingung kearah keduanya dengan senyum canggung.

"Eh dek Jordan hehe, ngga usah di dengerin ya? Btw bayi nya udah berapa bulan nih?," Tanya Dela sambil meminta izin untuk menyentuh perut Jordan yang sudah terlihat seperti orang hamil.

"Ini jalan 6 bulan kak, oh iya kak tadi ngomongin apa ya?,"

Jordan penasaran, demi apapun. Penasaran begete. Jangan-jangan istrinya selingkuh, bahaya. Mana dia lagi bunting.

"Hah? Oh!! Itu ngga apa-apa sih." Balas Dela yang membuat Jordan mengerutkan keningnya tanda ia bingung.

"Kenapa kak? Venya selingkuh ya?." Terka Jordan yang dibalas gelengan ribut dari kedua wanita yang lebih tua.

"Mana pernah Bu Venya selingkuh," jawab Irene sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

"Eh? Ada apa? Kenapa rame-rame disini?,"

Dela dan Irene tersentak kaget saat mendengar suara Venya sedang menyapa mereka. Posisi mereka memang berada di lorong dan hal itu membuat Venya tertarik.

"Jordan? Katanya ke toilet?," Sambung Venya lagi sambil mengecup kening Jordan yang membuat pria itu memejamkan matanya.

Sejujurnya Dela dan Irene sudah ketar-ketir karna takut Jordan mengatakan apa yang sudah mereka bicarakan tadi. Bisa mati mereka jika Jordan mengatakan semua hal itu ke Venya.

"Iya, ini habis ke toilet terus ketemu Kak Dela sama Irene terus ngobrol aja sih," kata Jordan, senyum manis ia sematkan agar Venya tidak bertanya lebih lanjut kepadanya.

"Oh ya? Udah selesai? Ayo bareng sama aku aja," ajak Venya yang dibalas anggukan oleh Jordan, pria itu melambaikan tangannya kearah Dela dan Irene sebagai tanda percakapan mereka selesai.

"Eh Bu Venya? Ada perlu apa bu?,"

Stevany, berdiri dari tempat duduk nya kemudian menatap Venya yang kini tengah membawa sebuah dokumen bermap biru.

"Ini, tolong kamu cek." Suruh Venya yang di angguki oleh stevany, wanita itu terkejut saat melihat bahwa Venya tidak sendirian. Melainkan datang bersama seorang pria tampan. Melihat Stevany tidak berkedip saat melihat nya membuat Jordan salah tingkah, pria itu menggaruk kepala nya sambil menampilkan senyuman kecil yang berhasil membuat Stevany menyentuh dada nya.

"Ini siapa bu? Lucu banget, buat saya aja." Ucap Stevany tiba-tiba.

"Suami saya," Jawab Venya yang berhasil membuat Stevany tersenyum canggung.

"Oalah suaminya Bu Venya tohh, yaudah saya balik kerja aja ya Bu hehe." Ucap Stevany tetap dengan senyum canggung miliknya.

Saat melihat Stevany sudah menghilang Jordan terkekeh pelan dan hal itu membuat Venya menatap tidak suka ke arahnya.

"Karyawan kamu lucu hehe," Ucap Jordan sambil tersenyum malu-malu kearah Venya.

"Kok kamu gitu?, Sini ikut."

Venya dengan wajah cemberut menarik Jordan menuju ruangannya, sesampainya di sana Venya langsung memeluk tubuh suaminya dengan kencang membuat pria itu memberontak didalam pelukan nya.

"Vee, lepass, sesakk."

Jordan terkekeh saat melihat wajah Venya yang tertekuk, rasanya bahagia jika melihat Venya cemburu.

"Wajah mu merah, sesak? sorry ya?," Kata Venya sambil mengelus rambut Jordan dan mengecup leher pria itu.

"Engga kok, ngga papa-papa, santai aja hehe." Balas Jordan.

"Jangan deket-deket Stevany." Sambung Venya lagi yang dibalas anggukan oleh Jordan.

"Sia—akh,"

Jordan meringis pelan saat merasa Venya mengigit leher.

"Hehe."

Terlalu sayang untuk dilewatkan mari kita biarkan mereka melanjutkan nya.

tbc

make a baby || a femdom story [✓]Where stories live. Discover now