part 14

48 34 153
                                    

"Dunia terlalu kejam untuk aku yang terlalu lemah dan penakut."

Happy reading guys 🙏

***

Sekarang ini Nasya dan kedua temannya, berada di sebuah taman yang tidak terlalu jauh dari rumah Arsha.

Ternyata Vio dan Ruby dulunya adalah teman dekat, namun terpisah karna Ruby berbeda cita-cita, Ruby yang ingin menjadi wanita karir dan Vio yang ingin menjadi detektif.

Ruby tidak menjadi wanita karir karna ia terpaksa menikah muda, karna paksaan orang tuanya, dan sebagai gantinya orang tuanya memberikan sebuah sekolah.

Sementara Alana, katanya hanya ingin menghindari rumah, ia terlalu malas mendengarkan drama keluarga yang harmonis.

"Kela, seandainya Fajar ngajak lo pacaran, lo setuju atau enggak?" tanya Arsha, sekarang ini mereka sedang duduk makan ice cream, sembari melihat orang yang berlalu lalang.

"Dia udah pernah ngajak gue pacaran, tapi gue gak mau." jawab Kayla

"Lah kenapa?"

"Gue gak mau sama adek kelas, kalo semisalkan umurnya lebih tua dia daripada gue sih gak papa, lah ini lebih tua gue daripada dia."

"Gue yang pernah pacaran sama adek kelas merasa tersindir Kel," sahut Nasya

"Lu merasa tersindir kenapa njir, orang gue gak nyindir siapa-siapa," balas Kayla

"Ya, ngerasa aja sih,"

"Itu mah lu nya yang ngerasa Ca, Ca." celetuk Arsha

Lama mereka terdiam, akhirnya salah satu dari mereka mengeluarkan suara.

"Kalian tau nggak? Sebenarnya gue udah gak betah banget sekolah disana," ucap Arsha

"Ya gimana, mau pindah juga nanggung, bentar lagi kita lulus," kata Nasya

"Percaya diri banget lo bakal lulus," ejek Kayla

"Gue cape, pake banget, apalagi di kelas rata-rata anak cowonya omes, gue kan cape waspada melulu," ucap Nasya lesu

"Bener sih, apalagi Saipul, Samsul, Jojo, dan Raffi, sumpah mereka otak nya gak ada," kesal Kayla

"Bukan gak ada Kayla, ada tapi gak digunain, itulah contoh anak babi." sahut Nasya

"Astaghfirullah Nasya, katanya udah tobat," ucap Arsha berpura-pura terkejut.

***

Lama mereka bertiga bercerita, eh berghibah maksudnya, akhirnya mereka memutuskan untuk pulang kerumah masing-masing.

"Assalamualaikum bunda," salam Nasya begitu masuk kedalam rumah, dan mendapati Alana diruang tamu sendirian.

"Waalaikumsalam, Aca gimana healing nya, banyak gak cogannya?" tanya Alana terkekeh

"Banyak Bun, ganteng-ganteng banget, bunda mau mantu sekarang? Nanti Nasya minta kenalan deh," Nasya terlihat antusias

Alana kembali terkekeh mendengar ucapan Nasya. "Emangnya ada?" tanya nya.

"Ada dong, Aca diem-diem bae aja banyak yang mau apalagi Aca caper," sombong Nasya

Alana tertawa mendengar penuturan putri semata wayangnya, Nasya pun ikut tertawa, rasanya sangat bahagia mendengar orang yang dia sayang, tertawa karna mendengar lolucon yang dia buat.

"Kalo kamu udah SMA baru boleh pacar pacaran, sekarang kamu masih SMP, masih Kelas IX jadi jangan pacar pacaran," ucap Alana

"Hehe, iya Bun, gak pacar-pacaran kok," sahut Nasya, sembari menggaruk kepalanya yang tidak gatal, hei Nasya sudah pernah pacaran.

NASYA [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang