Chap 7. Her Passion

1.6K 389 155
                                    

Jangan lupa vote sebelum baca, 250 votes and 150 comments baru aku lanjut next chapter-nya yaa~~



🍊



Di antara banyaknya manusia di semesta, Tuhan antarkan satu padaku sosok seunik dirinya, yang sangat jauh berbeda dari 'dia'. Jadi, apakah ini sudah waktunya? Farhan Alrescha Ravindra




🍊




Gyanna baru saja memasukkan croissant yang telah dibuatnya tiga hari lalu ke dalam oven. Menurut pembelajarannya ketika mendapatkan kesempatan belajar selama dua minggu–yang masih dibiayai oleh Lexand Scholarship sebelum para awardee diizinkan mencari kerja sendiri–di salah satu croissanterie terbaik dunia yang ada di Melbourne; butuh waktu tiga hari untuk pembuatan croissant.

Hari pertama membuat adonan dan mendiamkannya selama semalam penuh untuk mengembangkan kompleksitas adonan dan rasa, hari kedua membuat lapisan dan pembentukan berbagai adonan, lalu didiamkan kembali semalaman yang disebut approver, dan hari terakhir barulah saatnya baking them in the oven.

Namun, tidak harus menggunakan metode ini untuk belajar membuat croissant, sebab ada banyak cara yang bisa dipelajari dari masing-masing ahli. Gyanna menerapkan ini karena ia telah berjanji akan bergabung menjalankan salah satu tagline FOG yaitu original.

Sesuai janji yang diberikannya pada Fauzan saat proses wawancara bahwa ia akan melakukan yang terbaik untuk ikut berkontribusi mengembangkan FOG. Maka Gyanna pun akan mengerahkan semua kemampuan dan pengetahuannya di sini. Ia bisa mengulang pelajaran kembali sekaligus menghasilkan pastry terbaik untuk kafe ini.

"Mereka sudah baik kasih aku penawaran untuk off tiga hari dan masuk empat hari. Hal ini nggak bisa aku dapatin kalau kerja di tempat lain, so I will do my best of the best," gumam Gya sembari tersenyum menatap croissant buatannya yang mulai mengembang.

"Tom, ambil adonan Danish pastry-nya, ya. Kita mulai bake sekarang karena kayaknya persediaan yang di etalase juga tinggal dikit," ucapnya pada salah satu staf pastry.

Gyanna dibantu tiga staf pastry di sini yang mana dua orang baru saja direkrut bulan lalu. Ada Tomi, Hila, dan Naufal. Perekrutan diadakan mengingat FOG mulai kewalahan dengan banyaknya pengunjung yang datang. Belum lagi harus menambah persediaan untuk kafe cabang yang memang khusus mengambil croissant dari FOG pusat ini.

"Baik, Mbak."

Tom ini bisa dikatakan tangan kanan Gyanna. Selain punya pengalaman belajar pastry di salah satu instansi pendidikan di Kota Kembang, Tom juga pernah bekerja di salah satu bakery. Naufal pun memiliki pengalaman kerja yang sama, sedangkan Hila merupakan fresh graduate yang punya kecintaan besar terhadap pastry.

"Kak Gygy, hari ini nambah puff nggak?" tanya Hila.

Gya yang baru saja menaburkan matcha sprinkle di atas croissant yang telah matang pun menoleh. "Cheese roll dan sus hari ini udah dikeluarin?" tanyanya balik.

Hila mengangguk. "Udah. Ini aku lagi lanjut mill-feuil," jawabnya.

Gya menatap Hila yang tak menoleh karena lagi berkonsentrasi dengan lapisan pastry tradisional asal Perancis yang disebut Mille-Feuille itu, sehingga ia menyerahkan pekerjaannya pada Naufal.

"Lanjutin, ya, Fal. Matcha cream-nya ambil lagi di lemari pendingin, yang ini udah mau habis. Jangan lupa didiamin dulu, Fal. Periksa juga kapan cream dibuat, kalau udah lebih dari 3 hari, pakai cream yang lain." Pesannya yang diangguki Naufal.

HANNA [TERBIT]Where stories live. Discover now