A7

37 10 0
                                    

HAPPY READING











☁️☁️☁️


   Selesai sarapan Arsya dan Nicho duduk diTaman belakang rumah Arsya.

Nicho duduk diayunan dekat pohon besar, "Sya." Panggilnya pada Arsya.

"Hmm." Jawab Arsya dengan gumaman, Arsya kini tengah duduk dibawah pohon dekat Ayunan.

"Lu beneran hari ini mau ngedate sama Awan?" Tanya Nicho sambil melamun.

"Iya, kenapa emang? mau ikut lu?" Tanya Arsya balik.

Nicho tersenyum, "emang lu boleh ketaman sama Tante Ina?" Tanya Nicho.

"Lah iyak gue lupa belum izin, di izinin ngga ya." Tanya Arsya sambil berpikir.

"Hayo diizinin ngga?" Tanya Nicho dengan nada meledek.

Nicho beranjak dari Ayunan, dan duduk lesehan bersama Arsya.

"Nicho!" Terriak Arsya.

"Napa sih gue dideket lu juga." Ucap Nicho sambil mengusap telinganya pengang.

"Lu kudu bantuin gue, lu anterin gue ke Taman ya." Pinta Arsya pada Nicho.

"Sebenere aku males, tapi sekalian lah gue mau cuci mata liat cecan." Setuju Nicho.

"Nahh sip, lu mau nungguin gue siap-siap bentar kan?"

"Bentar nya berapa lama nih? kalo 2 jam gamau gue." Tolak Nicho.

"30 menit dah serius gue, tungguin yah, gue mandi dulu." Ucap Arsya sembari ngacir lari masuk kedalam rumahnya untuk mandi, Sedangkan Nicho hanya Duduk termenung sembari menunggu Arsya.

Sebenarnya alasan dia mau mengantarkan Arsya ke Taman bukan karna Cecan, tapi karna dia khawatir pada adik sepupunya itu.

Dan ia teringat Arsya akan bertemu dengan Awan, dia langsung menghubungi Awan untuk bersiap-siap juga.

Me:
Wan, Arsya antusia banget mau ketemu lu.
lu siap-siap deh.
1 jam lagi gue otw SMA Arsya ke taman.

Wawan:
Ok, thanks for information bro.

Setelah menghubungi Awan, Nicho Rebahan diatas Rumput sembari menutup matanya yang terasa kantuk.

***

Sesampai ditaman Arsya dan Nicho Duduk dibangku taman tersebut.

Arsya bosan menunggu Awan yang tak kunjung datang, arsya pun mengedarkan pandangannya dan dia melihat sepasang kekasih yang sedang bucin di depan sana.

"Nic, coba liat 2 orang itu wehhh." Ucap Arsya sembari memandang pasangan bucin itu.

Nicho mengikuti arah pandang Arsya.

"Duhhh." Ucap Arsya lagi.

"Kenapa? iri? bilang." Cibir Nicho Pada Arsya.

Arsya memandang dingin Nicho, dengan tatapan Datar.

"Ga jadi." Ucap Nicho takut-takut.

"Ngga loh itu kayak-" Ucap Arsya lagi dengan heran berkata, "kok bisa ya?"

"Ya biasalah, ceweknya manis murah senyum." Jawab Nicho jengah.

"Lah lu? kaya monyet lepas kandang, sapa emang yang mau sama lu." Lanjut Nicho yang dibalas tatapan datar nan dingin oleh Arsya.

"KUALAT LO NANTI!" Murka Arsya pada Nicho.

"Yaudah coba tes." Putus Nicho.

"Coba lo senyum kek ala-ala cewe gitu lah." titah Nicho.

𝗔𝗦𝗔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang