A8

32 9 0
                                    

HAPPY READING











☁️☁️☁️☁️

   
   Awan memilih pergi ke rooftoop sekolah untuk mendinginkan pikirannya, dia tidak tau kenapa tadi dia emosi dengan ucapan Gema seolah-olah itu nyata.

Padahal Awan tau Gema sedang bercanda, Ia pun duduk dibangku yang ada dirooftoop sambil mengeluarkan rokok dari saku celana sekolahya untuk merokok.

Gema yang menyusul Awan ke rooftoop melihat Awan sedang merokok dia menjadi merasa bersalah karna tadi membicarakan hal yang tidak-tidak.

"Bos." Panggil Gema pada Awan.

"Ya? mau sebat?" Tanya Awan sembari melempar rokok dan koreknya pada Gema.

"Thanks, lu beneran marah sama gue bos?" Tanya Gema takut-takut.

"Engga, gue juga gatau gue tiba-tiba ngerasa jengkel aja sama omongan lu tadi." Ucap Awan santai sembari menghisap rokoknya dengan nikmat dan helaan nafas panjang.

"Sorry tapi gue bener-bener ngga bermaksud." Ucap Gema merasa bersalah.

"Santai aja bro." Ucap Awan dengan senyum.

"Thanks Wan."

Mereka berdua pun larut dalam lamunan dengan rokok yang menyelip dijari tangan Mereka, hingga waktu istirahat tiba.

***

Arsya dan Dkk sedang duduk melingkar dimeja kantin saat bell  istirahat sudah berbunyi 10 menit yang lalu.

"Eh girls, gue denger-denger ada murid pindahan." Ucap Fira membuka pembicaraan.

"Wah cewe atau cowok?" Tanya Lesa yang mulai tertarik dengan pembicaraan ini.

"Cewek, dikelasnya Yusqi pake hijab loh dia, denger-denger dia pindahan dari pondok." Ucap Fira lagi.

"Kata anak sebelah juga, katanya dia tunangannya Awan." Ucap Nia santai sembari memakan makan siangnya.

Brakk.

Lesa menggebrak meja, "maksudnya apaan nih? Tunangannya Awan? terus Arsya siapa?" Ujar Lesa.

"Gue? gue temennya doang, Napa si." Sewot Arsya menjawab ujaran Lesa.

"Lu yakin lu ngga ada rasa sama dia?" Tanya Nia pada Arsya.

"Kalaupun ada, harus gue kubur dalam-dalam, gue ngga berhak ada tunangan Awan yang lebih berhak dapet kasih sayang Awan." Ucap Arsya ikhlas.

"Tapi sayangnya dia bukan tunangan gue, gimana dong." Ucap Seseorang.

"Kok lu bisa ada disini?" Tanya Arsya gugup.

"Tadi ngga sengaja lewat terus gue denger lu nyebut-nyebut nama gue." Jawab Awan santai.

"Lu juga sa, ngapain tadi gebrak-gebrak meja?" Tanya Nicho pada Lesa.

"Y-ya refleks kan gue kaget, karna setau gue Awan itu suka sama Arsya dan gue yakin Awan ngga mungkin mencintai 2 orang dalam satu hati."Ucap Lesa bijak.

Daffa yang sedari tadi menyimak melihat Lesa unjuk diri berbicara, Daffa pun menimpalinya, "Knp lu sykin itu sm awan?" Tanya Daffa sinis.

"sdkt itu Klian?" Lanjut Daffa.

"Eng-engga daf, emm maksudnya ya gue percaya kalau Awan ngg bakal nyakitin Arsya." Ucap Lesa lagi dengan gugup.

"Knp lu sepercya itu?"

𝗔𝗦𝗔Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora