A11

21 9 0
                                    

HAPPY READING










☁️☁️☁️

   Pulang sekolah Arsya dijemput oleh Nathan, karena Nicho tak bisa mengantarnya, lebih tepatnya tak mau.

Nicho bilang dia akan pergi ke suatu tempat bersama teman-temannya.

Arsya menunggu Nathan dihalte depan sekolah, saat sedang menunggu Nathan , Biru tak sengaja lewat dan berhenti.

Biru pun turun dari mobilnya untuk menghampiri Arsya, " nungguin siapa sya?" Tanya Biru basa basi.

"nungguin abang gue, lama banget asliee." Ucap Arsya jengah.

"mau gue anter ngga?" Tawar Biru.

"ah ngga usah makasih, sebentar lagi abng pasti Dateng kok." Ucap Arsya.

"yaudah gue temenin lu sampai abng lu Dateng." Ucap Biru dibalas anggukan oleh Arsya.

tak lama Nathan Datang dengan Mobil kesayangannya kali ini, "Dek yok naik." ucapnya.

"gue duluan ya ru." pamit Arsya.

Biru hendak menjawab namun terpotong oleh ucapan Nathan, "Wah lu biru? pasangan Ketua Osis adek gue?" Tanya nya.

Biru dengan cangung menjawab, "iya ka."

"panggil gue bang Nathan, btw kalau ada urusan OSIS kerumah gue aja disana ada banyak buku referensi barangkali ada yang bisa membantu." Ucap Nathan tulus.

"ouh iya bang siap, btw besok gue mau bikin Visi misi sama Rencana program kerja di rumah lu boleh ngga bang?" Tanya Biru meminta izin.

"boleh, boleh banget besok Dateng aja sekalian ni bocah dianter pulangny yah gue nitip." Ucap Nathan bercanda,

"kalau gitu gue duluan ya." lanjutnya sambil berpamitan, Biru hanya mengangguk dan melambaikan tangannya.

dimotor Nathan bertanya pada Arsya, "Sya seriusan lu jadi wakil ketua nya dia? kurang cocok njir." ucapnya.

"kurangnya? dia ganteng, baik, pinter, disiplin beuhh kurangnya apa bang?" Tanya Arsya heran.

Nathan berdecak, " kurangnya di elu, itu lu tau Biru ganteng pinter disiplin, lah elu kelebihannya apa?" Tanya Nathan Meledek.

"gue mahir matematika, gue bisa jdi pemimpin." ambisius Arsya.

"iyadeh sipaling matematika." Ucap Nathan lirih.

***

"sayangg ayolahhh, aku hanya tak ingin rencanaku terbongkar." bujuk seorang cowok pada kekasihnya.

Jennifer berdecak malas, " harus banget aku diusir hah?" Sewotnya.

"kan aku bilangnya juga ngga sambil marah sayang, kamu kan tau aku ada something." Ucap Yusqi Membujuk Jennifer.

"something for you, not me!" Emosi Jennifer.

"sayangg maafin yah, maafin udah ngusir kamu iya maaf aku salah." Bujuk Yusqi tak berhenti.

"no." jawab Jennifer dingin, ia pun duduk disofa dan menyalakan televisi yang ada di apartemennya.

dia sudah jauh-jauh dari eropa pindah untuk Yusqi, dan dengan tak punya hati cowok itu tadi siang malah mengusirnya, sungguh menyebalkan_-.

"sayanggg." panggil Yusqi yang langsung memeluk Jennifer dari samping.

"lepas, apaan sih." Ucap Jennifer emosi.

"maafin dulu, kamu mau apa? aku beliin." Bujuk Yusqi tak menyerah.

"putusin pacarmu." Tegas Jennifer tak mau dibantah.

𝗔𝗦𝗔Where stories live. Discover now