9.

453 64 30
                                    





















Aku berubah pikiran nih aku yakin kalian pasti seneng kan iya kan???























Sok di nikmati


































Pada akhirnya takdir membawaku kembali ke kota ini. Kota ini memang akan selalu menjadi rumah untuk aku kembali pulang.

Pelan-pelan aku sudah bisa berdamai dengan keadaan dan kenyataan. Hidup memang seberat itu apa lagi ketika sudah tidak ada mama di sampingku semua terasa amat sulit bagiku yang waktu itu masih terlalu muda untuk menanggung beban ini. Satu kesalahan membuat seribu kebaikan tidak terlihat, bukan karena aku lagi itung-itung soal kebaikan ku pada keluarga dirganthara dan bahkan keluarga ku, sebagai anak aku wajib berbakti pada ke dua orang tua ku bukan.

"Ibu----ibu----," teriakan-teriakan mulai mendominasi pendengaranku. Dua bocah berlari ke arah ku, aku sambut keduanya dengan penuh kasih dan pelukan tidak lupa mencium kening mereka satu persatu.

"Ibu liat gambar ku dapet nilai tertinggi," kata zee sembari memaberkan hasil gambarnya yang ternyata cukup bagus.

"Wah bagus banget sayang," kata ku semabari mengelus rambut zee.

"Kalau dede gimana sekolahnya hari ini sayang?" Aku gantian bertanya pada putri kecil keluarga dirganthara.

"Aku punya temen baru ini. Dan kak zee selalu menjaga ku," katanya. Ya Tuhan aku bangga memiliki putra seperti zee yang mau menerima adiknya tanpa merasa cemburu dengan kehidupan sang adik yang jauh berbeda dengannya.

"Makasih ya zee udah jagain kity. Jangan dia terus ya sampai dewasa nanti," pesanku pada anak ku. Kami pun menuju mobil aku menggandeng keduanya sembari mendengarkan ocehan keduanya.

Di rumah aku mulai menyiapkan makan siang untuk keduanya.

"Kak mulai besok ibu udah kerja, nanti ibu akan ngajak kalian jalan-jalan bersama ya. Dede mau ikut ibu sama kakak jalan-jalan engga sayang?" Kata ku.

"Mau---mau---ajak aku ya bu," sahut kity dengan semangat.

Gracia pov end










Di balik kamar putra-putrinya shani hanya berdiri sembari memegangi kenop pintu. Dari balik pintu dia dapat mendengar percakapan ibu dan anak itu.

"Dia! Dia memilih berkerja sembari kuliah dan juga membersarkan anak ku dari penghasilannya sendiri dari pada menerima uang dariku,"

Shani membuka pintu tersebut.

"Ayah, lihatlah gambarku mendapat nilai bagus," ucap zee setelah melihat ayahnya muncul dari balik pintu.

Shani berjalan ke arahnya lalu mengusap kepala sang putra.

"Lumayan," katanya singkat.

"Ayah aku dan kak zee mau pergi ke taman, mau kah ayah dan ibu menemani kami?" Pinta kity. Shani masih diam.

"Ibu yang akan menemani kalian. Ayah kalian sibuk sayang biar aku saja yang menemani kalian,"

"Tapi aku maunya kalian berdua yang menemani kami! Bantah zee.

"Oke!

"Huft! Baik lah sesuai rencana dua bocah  itu akhirnya mereka mengunjungi taman dekat perumahan mereka. Suasana sore itu lumayan ramai karena akhir pekan juga.

"Ayah aku mau itu," tunjuk kity pada tulang ice cream.

Baru juga sampai di taman kity dan zee sudah sibuk meminta ini itu pada kedua orang tuanya, dan mereka langsung menuruti permintaan anak-anaknya. Seperti saat ini, Shani sedang memegangi ice cream yang tadi di minta kity, tapi zee dan kity memintanya makan ice cream itu bersama dengan ibu mereka. Sedangkan dua bocah polos itu sedang bergantian menjilati ice creamnya, wajah christy yang celemotan terlihat menggemaskan untung dia memiliki kakak yang siap siaga. Dengan baiknya anak lelaki itu mengusap bekas ice cream yang tertinggal di pipi sang adik.

Me & DadWhere stories live. Discover now