01

4.6K 378 1
                                    

Attala membungkus seluruh tubuhnya ke dalam selimut tebal dan juga menutup setengah wajahnya, sebelum itu dirinya juga sudah menggosok bagian bawah matanya agar terlihat sedikit memerah. 

saat akan mengangkat panggilan video dari kakak kelasnya yang sedari tadi meminta untuk segera di angkat, Attala merasa ada yang kurang meyakinkan dengan penampilannya. 

Attala berpikir sebentar, beberapa detik kemudian ia mengacak-acak rambutnya sendiri, setelah penampilannya di rasa sudah pas dengan akting yang akan ia lakukan, menarik nafas panjang setelah itu menghembuskan nya perlahan Attala dengan cepat menggeser ikon hijau.

"alasan apa lagi yang ingin kau katakan hm?" suara dan juga tatapan orang yang berasal dari handphone membuat Attala sedikit terkejut dan takut, mental yang ia kumpulkan tadi ingin menyapa si penelpon pun jadi hilang entah kemana.

Attala yakin tadi dirinya tidak salah mengangkat panggilan, karena tidak yakin Attala memeriksa kembali nama si penelpon.

Ajuan. seharusnya ajuan yang saat ini berbicara dengan nya tapi kenapa Sikra? Attala menggosok matanya, mungkin dirinya terlalu takut sampai sampai berhalusinasi.

"why? terkejut?" suara itu kembali terdengar.

"a-a-- bang Sikra kenapa?" Attala berusaha menetralkan jantung nya yang berdetak kencang, bukan karena jatuh cinta! tapi saat ini ia merasa takut.

"lepaskan selimut yang menutupi setengah wajah mu" pinta Sikra penuh penekanan. 

"iya ma!" teriak Attala sedikit kencang.

"maaf ya bang mama gue udah nyuruh tidur duluan, baybay bang" Attala mematikan sambungan telpon dengan cepat. tatapan mata Sikra tadi sangat menyeramkan. 

mungkin Attala selamat malam ini tapi setelah dua hari kedepan dirinya pasti akan langsung di tanyain dengan banyak pertanyaan.

memikirkan alasan yang pas untuk ia berikan beberapa hari kedepan membuat kepala Attala sakit, Attala memutuskan untuk tidur dan akan memikirkan alasan besok saja, badannya seakan mau remuk sekarang.

''''''''''''''''''''

sedangkan di lain tempat tapi di jam yang sama, Sikra sedang di tatap penuh tanya oleh keempat teman nya.

"gimana bang?" tanya Dion mewakili beberapa orang yang berdiri di depan Sikra, mereka semua sudah tau pasti Sikra dalam ke adaan mood yang tidak bagus, terlihat jelas bagaimana Sikra meremas kuat handphone milik Ajuan.

Sikra menatap Ajuan tajam yang membuat sang empuh merinding.

Prang..

Sikra melempar handphone milik Ajuan ke arah jendela yang membuat kaca itu hancur dan handphone Ajuan terlempar ke luar.

semua orang menundukkan kepala tidak berani mengatakan sepatah kata pun, sedangkan Sikra pergi keluar meninggalkan mereka semua dengan keadaan mood yang tidak bagus.

"si troto kemana?" tanya Anggara yang baru kembali dari kamar mandi.

beberapa orang yang membersihkan pecahan kaca tadi mengakat kepala menatap Anggara yang sudah berdiri di depan mereka.

"yang mecahin jendela siapa?" Tian yang baru saja kembali dari membeli beberapa ciki.

"Sikra bang" jawab Dion setelah itu kembali membereskan pecahan kaca yang berceceran.

Anggara dan juga Tian hanya menganggukkan kepala paham.


'''''''''''''''

dua hari sudah berlalu dan selama itu juga Attala sama sekali tidak mengaktifkan handphone yang di berikan Sikra padanya sebulan yang lalu.

Attala sudah hampir sampai di gerbang sekolah tapi ia malah memilih berbelok ingin lewat gerbang belakang, Attala yakin saat ini Sikra dan juga beberapa anggota ZOTTF sedang menunggu nya di depan gerbang.

Attala melompat melewati tembok yang lumayan tinggi, niat nya ingin lewat gerbang belakang tidak jadi, di belakang malah ada anggota inti geng ZOTTF terpaksa dirinya harus memanjat tembok.

Attala meringis, saat melompat turun ke bawah tadi belakangnya sedikit mengenai tembok, luka dua hari lalu yang ia dapat bahkan belum sembuh tapi wanita yang berada di rumah menyuruhnya segera bersekolah dan juga harus mendapatkan nilai yang sempurna.

tidak mau berlama-lama dan juga takut di lihat Sikra atau salah satu anggota ZOTTF Attala dengan cepat melesat pergi menuju ruang kelasnya.

***

kurang yakin sama alur awal ini, kayak kurang sama seperti chp yg kehapus kemarin, nyesal gak buat salinan chp dulu kemarin, karna chp ini kehapus dan gak ada salinannya gue jadi ngetik ulang dan sangat berusaha mengingat apa yang terjadi di chp pertama ini, gue pelupa jangan heran🗿

anyway thanks untuk km yg ngasih semangat dan yg ngevote🤗💗


650 word

03 - 3 - 23

tbc...

I'm Just A Kid Where stories live. Discover now