02

3.5K 340 3
                                    

attala sudah bisa menebak dirinya memang tidak akan bisa terlalu lama bersembunyi dari sikra, tapi attala tidak berpikir bahwa sikra akan secepat ini menemukannya.

beberapa menit yang lalu setelah sampai di kelas attala masuk dan menunggu guru untuk memulai pembelajaran, tapi saat guru datang dan menjelaskan sedikit materi sikra tiba-tiba datang dengan cara menendang pintu padahal jelas-jelas sikra tau kalau ada guru di dalam, tapi sikra tidak peduli dan hanya memusatkan perhatiannya pada attala yang sedang menyembunyikan wajahnya, sikra bahkan tidak memperdulikan guru yang menegurnya.

"diam atau gue bunuh" sikra menatap guru wanita itu tajam yang membuat guru wanita itu langsung menutup mulut. jangan heran guru itu tau bahwa sikra cucu dari pemilik sekolah ini tapi meskipun begitu hanya sedikit orang yang tau karena sikra menyembunyikan sedikit identitas.

sikra berjalan menuju attala dan tanpa permisi sikra menarik tangan attala, attala ingin menolak tapi sikra meremas tangan attala kuat seolah tidak mengizinkan attala menolak.

guru wanita yang di ketahui bernama bu Ani hanya membiarkan sikra membawa attala, begitu juga para murid tidak berkomentar apapun, memangnya siapa yang berani dengan ketua zottf.

setelah kepergian sikra ruang kelas 10 MIPA 2 atmosfer ruangan sudah tidak penuh dengan tekanan membuat bu ani menghela nafas lega dan lanjut menerangkan materi.

***

sikra membawa attala keluar dari area sekolah, saat ini sikra dan juga attala sedang duduk di halte, tidak ada yang mengatakan apapun keduanya sama-sama diam, sikra seolah tidak mau mengucapkan apapun dan untuk attala terlalu takut untuk memulai pembicaraan.

setelah beberapa menit mobil berwarna hitam tiba-tiba berhenti di dekat mereka, attala sedikit bingung tapi setelah itu sikra menarik dan membawanya untuk masuk ke dalam mobil. 

attala tegang tidak berani bergerak sedikitpun menghirup oksigen juga sangat susah sekali pasalnya di dalam mobil ada fio, bukan fio sebenarnya yang membuatnya takut tapi kembaran fio yaitu zio, attala tidak mengangkat kepalanya dan terus menunduk selama perjalanan. 

attala merasa semakin takut sebenarnya kemana mereka membawanya kenapa lama sekali sampainya, jangan-jangan sikra pergi membawanya ke tempat yang jauh untuk membunuhnya agar tidak ada yang menemukan bangkai tubuhnya nanti, pikiran absurd seketika menyerang attala.

"ini masih 10 menit perjalanan, dan tidak ada yang mau membunuh mu" ucap fio, menatap datar attala yang semakin menunduk.

'lagian pasti orang di samping mu akan membunuh mereka jika berani melukai mu' batin fio sembari tersenyum tipis menatap sikra yang sedang memejamkan matanya, setelah itu menatap keluar. 

15 menit berlalu mobil hitam itu berhenti di markas geng zottf yang bertikat dua.

"kita sudah sampai tuan" ujar supir bernama mang agus.

sikra membuka matanya menatap mang agus mengisyaratkan untuk keluar, mang agus dengan cepat keluar.

setelah mang Agus keluar sikra dan juga fio saling menatap satu sama lain, seolah berbicara melalui telepati fio mengaguk setelah itu menatap attala yang menunduk menatap ke bawah.

fio yang melihat attala melamun menekan sedikit belakangnya di mana itu mengenai lukanya, attala sedikit meringis mengakat kepalanya menatap fio kesal.

"apa yang kau pikirkan?"

"memikirkan jawaban untuk berbohongan lagi?"

"kau tidak bisa mengelak lagi sekarang, katakan dengan jujur attala!" fio menatap manik hitam attala seolah menekannya untuk mengatakan sesuatu.

I'm Just A Kid Where stories live. Discover now