07

2.1K 188 0
                                    

.⁠─⁠|⁠|⁠)

aku ga pede dan kurang ngeh sama adegan abal-abal ini🗿

tandai typo atau kesalahan apapun.

***

Plak

"AKHH!!" Sara memekik kesakitan saat telapak tangan Sikra menamparnya lagi, tamparan tadi lebih kuat dari sebelumnya membuat sudut bibir Sara robek.

Tap

Tap

Tap

seseorang mendekat membuat mata tajam Sikra mengalihkan atensinya pada seseorang yang baru saja masuk.

"ohh wow, impresif" Zio berkata kagum dengan apa yang dilihatnya. Zio melihat jelas wanita yang sedang terduduk di kursi dengan kaki dan tangan terikat.

"Ik wil ook meedoen ( aku juga ingin ikutan )" Zio menatap lurus Sara. Sikra langsung menatapnya datar ia tidak setuju dengan perkataan Zio barusan.

"aku benci mendengar penolakan mu  boss... dan aku tidak butuh persetujuan mu" lanjut Zio menatap Sikra seolah menantang.

"aku sudah membiarkan mu bersama Attala selama seminggu, dan ya anggap ini sebagai kompensasi oke?" Zio tersenyum lebar membuat matanya terpejam seolah ikut tersenyum saat melihat wajah Sikra yang kesal.

"doe het goed verdorie! ( lakukan dengan benar sialan! ) jika tidak, aku sendiri yang akan membunuh mu dengan benar"

Zio yang mendengar hinaan Sikra berusaha menahan tawanya.

"phfft..HAHAHAHAHA"

Sikra menatap kesal Zio, ia tau Zio sedang menertawakan dirinya.

Zio menghapus sedikit air matanya yang turun "....hahh...kau lupa? aku yang lebih bagus melakukan ini dengan benar dari mu, bahkan Vell pun mengakuinya"

"lakukan saja tidak usah sombong dengan membawa nama bang Lio" Sikra mendengus mendengar kesombongan Zio mulai keluar.

"aishh, apakah kitten Vellio sedang iri dengan ku? ah~ aku tidak percaya ini" Zio terus mengejek Sikra membuat sang empuh kesal bukan main, apalagi ia baru saja di panggil 'kitten' sungguh mengesalkan.

sring

Sikra mengarahkan pisau lipat miliknya tepat di wajah Zio.

"jangan macam-macam dengan ku Zio, kalau kau memang ingin mati saat ini juga, aku bisa terlebih dulu mengurus mu setelah itu wanita ini" Sikra dengan cepat mengayunkan pisau itu ke bawah, lebih tepatnya pada paha Sara.

Srekk

AKHHH

glup

Zio menelan ludahnya susah payah saat Sikra menancapkan pisau itu pada paha Sara, sepertinya seminggu ia pergi ada yang terlewatkan tentang Sikra, sekarang Sikra jauh lebih menyeramkan. ia tadi hanya menggoda Sikra saja ia tidak tau Sikra tidak bisa di ajak bercanda sekarang. atau... ada sesuatu yang membuatnya kesal karena hal lain?

"h-hei tenang lah aku hanya bercanda"

"ck!"

Sikra berdecak, tak ayal ia menyerahkan palu miliknya pada Zio membuat Zio senang bukan main. Sikra tau betul betapa sadisnya Zio bahkan abang ke-tiga nya Vellio mengakuinya.

"kau memang mengerti aku boss"

Sikra tidak menanggapinya ia memilih duduk di sofa yang memang sudah tersedia. sepertinya harus menyiapkan plastik atau apapun untuk menampung muntahannya nanti.

I'm Just A Kid Where stories live. Discover now