Junghwan gabut

300 63 9
                                    

Junghwan diam di kamarnya setelah pulang sekolah, saat dia pulang tadi mamanya ngasih tau kalau Jihoon udah balik ke Jepang.

Awalnya dia senang-senang aja, tapi entah kenapa dia jadi rindu sendiri.

Junghwan tidak tau akan melakukan apa biasanya dia akan belajar di teras rumah tapi sekarang moodnya sedang tidak enak untuk belajar.

Mamanya pergi entah kemana setelah tadi menyambutnya pulang dari sekolah.

Dan sekarang dia sendiri di rumah ini, kalau kemarin sih ada Jihoon tapi kan jihoonnya udah pergi ke Jepang.

Mana gak pamit lagi tambah buat Junghwan dongkol pake banget.

Sekarang walau gak tau mau ngapain, Junghwan memutuskan buat jalan-jalan di sekitaran kompleks rumahnya yang memang udah lama banget gak di lewati Junghwan.

Jadi setelah keluar dan main sama anak-anak Junghwan memutuskan buat duduk di kursi taman dekat jalan.

Ada banyak hal yang bisa dia lihat di sore hari kayak gini, anak-anak kompleks nya banyak yang main.

Karena Junghwan lumayan suka sama anak kecil jadi dia sedikit terhibur.

Gak lama sih sampai ada yang duduk dekat dia.

Orang itu lagi makan es krim sambil liatin Junghwan intens banget.

Yang di lihat pura-pura gak tau aja padahal hatinya udah dugun-dugun.

Junghwan awalnya ngira itu bukan Mashiho tapi entah kenapa pas dia noleh BENER DONK MASHIHO.

Junghwan udah ketar ketir rada gugup tapi pas mereka saling tatap wajah datar Junghwan yang emang pas banget gak berubah dan Langsung berpaling membuat Mashi yang menyadarinya cukup tertarik.

"Ada yang salah ya?"

Junghwan noleh dan natap Mashi dengan pandangan yang penuh tanda tanya.

"Maksudnya di wajahku ada sesuatu?"

"Gak ada."

Datar banget jawaban Junghwan karena emang dia gak mau terlibat banyak hal sama Mashi.

Karena perasaan Junghwan udah gak enak.

Dia merasa kayak apa semua ini wajar ya? Bagaimana bisa orang yang ada di dalam mimpinya sehari demi hari pasti ada saja yang dia temui?

Bahkan tempat-tempatnya tidak begitu asing untuk Junghwan karena memang dia seperti pernah melakukan hal ini tapi samar-samar tidak juga.

Oleh karena itu dia ragu dengan perasaannya sendiri.

Apakah sesuatu yang mengerikan akan terjadi atau apa?

"Kalau boleh tau siapa namamu?"

Apa dia harus memberitahu namanya? Junghwan merasa bahwa dia harus menjauhi Mashi tapi kenapa? Dalam mimpinya Mashi itu orang yang baik.

Hanya saja? Apa iya itu mimpi?

"Apa wajar? Orang yang baru bertemu harus menanyakan nama?"

Mashi terdiam mendengar suara Junghwan yang datar dan terkesan dingin.

Hanya saja Mashi malah tersenyum.

(Kurang lebih gitulah Mashi senyumnya awwwwwww aku meleleh🤣)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Kurang lebih gitulah Mashi senyumnya awwwwwww aku meleleh🤣)

Dia kembali menatap Junghwan tepat di matanya.

"Hehehe aku hanya ingin mengenalmu, siapa tau kita akan bertemu di lain hari?"

Hanya saja rasanya Junghwan seperti tidak ingin bertemu walau tanpa bisa di pungkiri dia SANGAT MERINDUKAN PRIA YANG ADA DI DEPANNYA INI.

Ingin sekali rasanya Junghwan memeluk Mashi sekarang, tapi itu tidak mungkin Junghwan tidak memiliki keberanian yang tinggi karena tentu saja egonya mengatakan untuk jangan terlalu dekat dengannya.

"Junghwan, So Junghwan."

Setelah mengatakan itu Junghwan pergi dari sana tanpa melihat kebelakang.

Dan Mashi yang duduk di sana hanya terdiam dengan wajah datarnya.

You're mine

...

Tbc....

Bahagia Yang Palsu✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang