FM-07√

43.6K 4.2K 40
                                    

Rean melihat seporsi bakso jumbo dan segelas jus jeruk di depannya dengan tatapan penuh binar dan nafsu. Akhirnya setelah puluhan purnama rean bisa kembali menikmati makanan kesukaan sejuta umat itu kembali.

Saat ini rean sedang berada dikantin sekolahnya setelah mata pelajaran pertama selesai dan bel istirahat telah berbunyi beberapa menit lalu.

Rean yang sudah hampir sekarat oleh mata pelajaran matematika yang menyebalkan selama satu jam lebih. Akhirnya bisa bernapas lagi saat bel istirahat telah berbunyi.

Dengan semangat yang kembali membara, rean dengan cepat pergi ke kantin untuk mengisi kembali tenaganya yang telah terkuras di kelas pertamanya.

Bukannya rean tidak suka matapelajaran matematika. Hanya saja ia belum terbiasa dengan materi yang guru killer itu berikan. Karena bagaimanpun juga ini belum waktunya rean untuk mempelajarinya. Masih ingatkan kalian jika rean itu sebenarnya masih berumur 14 tahun? Dimana itu adalah usia rata-rata untuk anak SMP.

Untungnya rean memiliki otak yang cukup pintar. Sehingga membuat ia bisa beradaptasi dengan pelajaran anak SMA yang lebih sulit dari pelajarannya anak SMP. Ditambah dengan ingatan rean asli yang sangat-sangat membantu rean di kehidupannya ini.

Tapi tetap saja rean masih butuh sedikit waktu untuk bisa benar-benar beradaptasi dengan kehidupannya ini.

"Siapa yang udah ngizinin lo duduk di sini?!"rean melihat malas seorang lelaki yang duduk di depannya dan melihatnya dengan tatapan tajam yang menyebalkan bagi rean.

Dari nametag  yang ada di seragam sekolahnya, lelaki yang duduk di depan rean itu bernama ardito alansyah. Siswa kelas sebelas ips 3.

"Ar, udah biarin aja sih dia duduk di sini. Lagian inikan kantin sekolah jadi siapapun boleh duduk di sini"ucap siswa lain yang rean pastikan sebagai teman dari ardito. Vino alexis namanya, ketua dari organisasi PMR yang rean kenal karena dulu pernah menolongnya saat rean terluka ketika latihan bermain basket.

"Iya siapun boleh duduk disini kecuali dia!"ucap ardito yang membuat rean di buat bingung oleh reaksi penolakan dari ardito kepadanya.

Karena seingat rean, ia tidak pernah bermusuhan dengan anak tunggal keluarga alansyah ini. Apalagi jika mengingat sifat rean asli yang kalem dan tidak suka cari gara-gara dengan orang lain. Tapi apa ini?

Bodo amatlah, yang penting sekarang rean ingin menikmati bakso jumbo miliknya.

Tanpa membalas ucapan dari ardito, rean segera memakan bakso jumbo miliknya dengan santai. Mengabaikan tatapan penuh aura permusuhan dari ardito yang duduk tepat di depannya.

"Cih! Semua anggota keluarga wiracana memang sama saja! Sama-sama menyebalkan!"ucap ardito kemudian meminum jus mangganya dengan rakus.

Mendengar itu vino hanya tersenyum tipis kepada rean yang tetap terlihat santai dengan ucapan dari ardito.

"Maafin temen gue ya rean, dia memang gitu orangnya kalo lagi laper"ucap vino yang di balas anggukan mengerti oleh rean.

Soalnya rean sedikit setuju dengan ucapan ardito yang mengatakan jika keluarga wiracana itu menyebalkan kecuali rean tentunya.

"Gak papa vin, gue ngerti kok"balas rean yang membuat vino sedikit terkejut mendengarnya.

Karena, sejauh vino mengenal rean, ia bukan tipe anak yang berbicara menggunakan bahasa gaul sepertinya. Apalagi biasanya rean jarang berbicara dan hanya akan membalas seseorang yang berbicara dengan senyuman saja. Sekalem itulah rean asli.

"Ngomong-ngomong re, tumben lo makan di kantin. Biasanya selalu makan bekal di kelas atau di taman"ucap vino penasaran.

Karena walaupun tidak berada di kelas yang sama dan tidak terlalu sering bertemu. Tapi vino sering melihat rean makan bekal di kelas atau di taman namun tidak pernah melihatnya makan dikantin. Membuat vino penasaran dengan kehadiran rean di kantin saat ini.

"Cuma lagi pingin makan dikantin aja. Bosen makan bekal terus"jawab rean yang tau tentang kebiasaan dari rean asli. Sebuah kebiasaan yang tidak akan pernah rean lakukan untuk selamanya.

Vino mengangguk mengerti kemudian meminum jus alpukat miliknya.

"Bagus deh kalo gitu. Jadi gue gak makan berdua terus sama nih anak"rean melihat ardito yang terlihat tidak terima dengan ucapan dari vino tapi tidak bisa membantah saat melihat tatapan tajam vino kepadanya. Well, rean jadi tau siapa bosnya di sini.

"Re, lo mau gak jadi teman kami?"tanya vino kepada rean yang semakin membuat ardito melotot tidak percaya.

"Vin?!"

"Apa?!"semprot vino yang seketika membuat ardito bungkam.

Sekedar info yang rean tahu, vino dan ardito itu adalah sepupu dari pihak ayah. Jadi ayahnya ardito adalah adik dari ibunya vino. Membuat ardito dan vino begitu dekat seperti kucing dan tikus.

Rean menelan bakso yang telah selesai ia kunyah kemudian meminum jus jeruknya sebelum membalas pertanyaan dari vino.

"Boleh, kebetulan gue juga gak punya temen"jawab rean yang membuat vino tersenyum dan ardito mendengus tidak suka.

"Kalo gitu tos dulu dong!"seru vino yang mengulurkan tangannya kepada rean.

Rean menerima uluran tangan dari vino dan keduanyapun melakukan tos pertemanan.

"Ardito alansyah"ardito berdecak dan dengan terpaksa menerima tos tanda pertemanan dengan rean saat mendengar panggilan dari vino kepadanya.

"Sip! Sekarang kita udah resmi jadi bestfriend ya?!"rean mengangguk setuju atas ucapan vino. Berbeda dengan ardito yang hanya memalingkan wajahnya dari rean.

Bikin rean gemas ingin nampol wajah teman barunya itu karena sangat menyebalkan. Untung rean anaknya baik hati dan suka menabung. Kalo enggak udah rean lempar si ardito ke kawah gunung bromo!

Heran rean tuh, sebenarnya punya masalah apa si ardito dengan dia dan anggota keluarga wiracana. Sampai setidak suka itu ardito kepadanya.

"Iya, tapi sebelum itu gue mau tanya sama elo sesuatu"ucap rean kepada ardito yang masih setia dengan wajah menyebalkannya itu.

"Apa?!"rean berdecak malas. Agaknya si ardito ini memang berniat adu mekanik dengannya. Oke, siapa takut?!

"Punya masalah apa sih lo sama gue?!"tanya rean.

"Masalah sama lo?! BANYAK!!!" Jawab ardito kepada rean.

"Salah satunya adalah karena elo itu-"

Prang!!!

"Arila!!!"

🐾Tbc.

=========
Jangan lupa
Vote+comen+follow me🐣
=========

Figuran Matre [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang