37. Reyvano

2.2K 157 46
                                    

Wajib follow tiktok @tehhgelas07 Instagram @tehhgelas07

Happy Reading

"Kamu serius mau beli sebanyak itu?" Tanya amora khawatir.

"Serius dong kenapa tidak," jawab Clara dengan bangga bahwa dirinya bisa menghabiskan itu semua.

"Takut-nya Lo enggak bisa makan. Itu banyak banget loh," sambung vanya.

"Kalian meragukan seorang yang salah. Gue Clara kalo Lo lupa."

"Mor nyicip dong," pinta Vanya saat amora ingin memakan cimol yang ia beli tadi.

Amora menyodorkan wadah cimol tersebut kepada Vanya. "Nih. Tapi ini bekas aku gapapa?"

"Lohh enggak papa, kan kita sahabat. Yang namanya sahabat itu enggak ada istilah jijik jijik nya kecuali kalo Lo punya alergi atau gue, takutnya nanti ngaruh buat ke Dede bayinya," ucap Vanya.

"Enak ya duduk kayak gini sambil makan," ucap Clara menutup matanya menikmati angin yang berhembus melayangkan Rambutnya.

"Kalo dihitung kita udah berapa lama sih pergi kepantai ini?" Katanya dengan menghitung jari-jemarinya mengingat ngingat berapa kali mereka mengunjungi tempat ini bersama sama.

"Jangan berubah ya," ucap Clara namun matanya masih tertuju kearah depan tatapan mata nya yang kosong mengisyaratkan bahwa dirinya sedang tidak dalam keadaan baik-baik saja, "Kita harus tetap kayak gini," lanjutnya.

Amora dan Vanya langsung beralih menatap wajah Clara dengan sendu.
Seperti ingin berpisah tanpa ingin pamit lagi.

"Jangan akhiri persahabatan kita dengan kata asing," kata Clara lagi tangannya menyisir rambut panjangnya.

"Kok Lo ngomong gitu sih la?"

"Kamu mau pergi ya?"

Clara menggeleng terkekeh. "Kalian nebaknya gue mau pergi?" Keduanya menggangguk bersama.

"Gue enggak akan pergi kemana pun kok. Rumah ternyaman gue kan cuma kalian berdua, jadi enggak mungkin gue ninggalin Lo pada."

"Kamu kok ngomong gitu sih," Amora memeluk erat tubuh Clara dalam dekapan nya Amora merasa kan tubuh gadis itu bergemuruh bergetar dengan hebat entah karena menahan tangis atau bahagia terharu.

Vanyapun ikut memeluk keduanya bersama. "Lo ada masalah la cerita sama kita. Jangan nunggu gue cari tau sama orang lain baru Lo cerita."

Clara menggeleng cepat dalam keadaan seperti ini pun ia masih tetap bisa berbohong. Walau sudah sangat kelihatan bahwa ia sedang menyembunyikan sesuatu masih tetap tidak ingin bercerita apapun.

"Bukanya Lo sendiri yang bilang kita enggak boleh nyembunyiin apapun dalam persahabatan kita. Terus Lo sendiri yang kayak gini."

"Gue enggak papa serius deh," elak Clara tersenyum paksa bagaimana mungkin ia memberi tahu mereka berdua dalam keadaan seperti ini bisa-bisa nanti mereka akan pingsan mendengar nya.

Apalagi sekarang amora sedang mengandung kehamilan-nya sudah sangat tua tinggal menunggu beberapa bulan lagi.

"Serius deh jangan kayak gini. Gue paling enggak suka liat Lo yang gini," ucap Vanya lagi berusaha agar Clara mengatakan keadaan nya pada mereka.

TAKDIR untuk Amora |Terbit|Where stories live. Discover now