Episode 1

630 60 41
                                    

بسم الله الرحمن الرحيم

"Setiap pembukaan adalah awal yang baik. Maka, sebaik-baik pembuka adalah dengan menyebut nama-Nya."

-Geandra-

...

“WOY! BERENTI  LO!” teriak laki-laki berambut sedikit gondrong. Badannya dua kali lebih berisi dari sosok yang dikejar. Dari air mukanya, bisa ditebak kalau ia tengah meng-cosplay diri menjadi seekor singa yang siap menerkam mangsa.

“Sial! Gue kalah jumlah. Gimana nih?” gerutu cowok yang masih berseragam sekolah kebangsaannya.

“LO NGGAK BAKAL LOLOS KALI INI! BERHENTI ATAU LO MATI!” seru yang bekulit langsat dengan amarah yang sudah meluap-luap.

Cowok berbaju putih abu itu masih mengencangkan larinya. Menjauhi gerombolan laki-laki yang berusaha menangkapnya. “Kalian nggak mungkin bisa nangkep gue. Dasar Kutu!” balasnya mengejek.

“Mati lo se*an!”

“Kalian yang ib*is! Wlek…”

“Sialan lo Gean! Awas aja kalau lo berhasil gue tangkep, gue bakal mutilasi habis-habisan!”

Cowok yang diumpati itu hanya membalas dengan tawa. Dia sama sekali tidak menghiraukan segala makian yang ditujukan kepadanya, apalagi takut dengan ancaman yang baru saja ia dengar. Langkah kakinya semakin dipercepat. Tidak peduli dengan tali sepatu yang kapan saja bisa membahayakan posisinya. Yang terpenting saat ini adalah bisa meloloskan diri dari kejaran maut segerombolan orang di belakang.

Ketika merasa sedikit aman, cowok itu berhenti untuk mengatur napasnya yang ngos-ngosan. Matanya masih fokus melihat ke belakang.

“Dasar kumpulan kutu! Enak banget mau nangkep gue. Emang gue buronan?” gumamnya. Ia menekuk lutut dengan kedua tangannya. Main kejar-kejaran dengan orang gila membuatnya merasa sangat lelah.

“Sekarang gue mau kemana nih? Komplotan kutu itu pasti masih ngejer,” kata cowok itu pada dirinya sendiri. Baru merasa tenang, suara teriakan kembali berdengung di telinganya.

“WOI! MAU LARI KEMANA LO?!”

Shit! Belum nyerah juga mereka.” Ia menggerutu lagi.

Teriakan itu berhasil membuat dirinya yang sempat duduk berpikir cepat. Bibirnya mengulum senyum tatkala menemukan sebuah jalan keluar.

Bismillah.” Dengan cepat, ia langsung memanjat tembok yang berada di sampingnya untuk menyelamatkan diri.

“Kemana tuh orang?”

“Arrghh… hampir kena tadi!”

“Jangan sampai dia lolos! Kalau nggak, kita bisa kena marah si Bos.”

“Pokoknya kita cari sampai ketemu!”

Beberapa laki-laki yang sempat sahut-menyahut itu langsung berlari ke arah jalan raya. Mencari sosok yang sebenarnya ada di balik tembok yang mereka lewati tadi.

“Hahaha ... cari aja sampai matahari terbit dari utara. Bener-bener o’on lo semua,” ledeknya bahagia.

Cowok itu lalu berdiri, mengelap sisa keringat di kening lalu mengusap bajunya yang sedikit kotor. Tatapannya meliar saat itu juga.

GEANDRA  [TERBIT]Where stories live. Discover now