(SPW) - [6]Supernatural Powers : 5 Year War [END]

Arc 52 : Duo Pedang

W Lilian vs Pixma POV W

Tebasan yang berwarna merah dari Lilian ini membelah bagian atas pepohonan setelah Pixma anggota Solcode Darknes berhasil menghindar. Hal itu mendapat teguran dari Kevin.

"Sayang. Kita datang untuk membawa hadiah, bukan penggundulan hutan.. "

"Maaf. Aku sedikit ceroboh~~"
"Hehe. Sepertinya tidak.. " kekeh Kevin. Dan nampaknya hubungan kedua sejoli ini sudah membaik dimana sebelumnya sang kekasih bertarung dengan niat membunuh si Kevin.

Biasa woman. Si paling tersakiti--

Slash!!

Lilian kembali menciptakan tebasan merah yang lebih kecil dari sebelumnya terbang menargetkan cepat Pixma yang tadi melangkah mundur.

"Serangannya mengikuti? " akan tetapi Pixma kembali dapat menghindari.

Lelaki ini tahu sekali siapa lawannya yaitu salah satu dari Pedang Keadilan Raja yang Memotong Kemustahilan, bersenjatakan Senjata Kode Nama Soul Sword Lilian mampu menyegel serta mengambil jiwa siapapun yang tertebas pedangnya. Bahkan bila terkena auranya saja Pengguna Kekuatan akan kehilangan sedikit dari kekuatan mereka.

"Nampaknya aku harus serius diawal..! " ucap Pixma pelan sembari menurunkan topinya.

"Hm? " Lilian melihat ada sesuatu diambil oleh lelaki ini dari ruang dalam topi... Itu sebuah kertas. "Tcih. Bahkan topi ini mengatakan kalau aku tengah ketakutan sekarang. Kurang ajar! "

Pixma membakar kertas yang baru saja ia dapatkan yang mana digantikan dua ekor kucing hitam, yang seketika memekik nyaring melihat Lilian.

"Kucing? "

Scared Cat

"Alat Kode ini bernama Normal Hat with Words. Benda yang dapat mewujudkan apapun tulisan yang tertera pada kertas. Akan tetapi tulisannya berupa kondisi si pemilik dan keinginanku. Maksudnya yang benar saja? Aku takut? Aku cuma menjaga jarak, topi sialan! "

Pixma memakai topi bundarnya kembali beralih memunculkan lingkaran sihir di tempat kucing untuk dikendalikan.

"Kalian berkorbanlah demi diriku.. "

Meeeooowww?!!?

Kedua kucing hitam tiba-tiba saja mengeluarkan kabut ungu muda dari badan mereka, menutupi pandangan Lilian. Terakhir tadi Pixma terlihat mengeluarkan revolver dibelakang pinggangnya.

"Kabut ini menganggu. Apa aku dapat membakarn---!? " Lilian melihat percikan apinya langsung di lahap oleh kabut di awal penyalaan. "Reaksinya cepat sekali?! Tapi barusan aku.... "

Lilian menunggu tembakan di dalam kabut. Tidak lama kemudian ada tembakan mengarah ke tempatnya namun meleset.

"Jadi begitu. Aku dan dia sama-sama tidak melihat dimana lokasi masing-masing. Dia mengandalkan percikan apiku saja. Bukannya ini tidak menguntungkan.?"

Lilian kembali memunculkan percikan api. "Bagaimana dengan ini? "

... Dor!