16. Hari Yang Melelahkan

55 13 1
                                    

16. Hari Yang Melelahkan

Hutan terlarang yang gelap akhirnya di sinari matahari pagi, terlihat seorang wanita elf yang sedang terburu - buru mencari sesuatu, tentu saja itu adalah Agnea, dia masih mencari Fan Jiang dari malam hingga pagi hari.

"Aku percaya bos belum mati... aku tidak akan pergi sebelum menemukannya." kata Agnea sambil melihat sekeliling.

Awalnya dia masih mengikuti jejak pertempuran yang di tinggalkan bos, tapi tiba - tiba jejak tersebut menghilang di tengah jalan, jadi dia tidak punya pilihan lain selain menyusuri semua bagian hutan terlarang.

Saat mencari bos aku juga sering di serang oleh monster dan binatang buas di hutan terlarang, tapi untung saja aku memiliki busur dan anak panah, jadi aku bisa membunuhnya.

"Sudah pagi, tapi aku tidak menemukan jejak bos lagi... apa yang harus kulakukan?" gumam Agnea sambil berpikir.

Agnea melompat dan naik ke puncak pohon yang tinggi untuk melihat ke lingkungan sekitarnya.

Setelah mengamati sebentar, dia tidak menemukan jejak apapun dan akhirnya memutuskan untuk turun, tapi belum sempat dia turun, Agnea mengalihkan pandangannya ke samping dan tidak sengaja melihat sebuah benda besar berwarna merah, karena dia melihatnya dari jauh benda tersebut tidak terlihat dengan jelas.

"Benda apa itu? aku tidak bisa melihatnya dari jauh... aku harus mendekat." gumam Agnea.

Diapun turun dari puncak pohon dan segera berlari menuju benda merah tersebut, setelah beberapa saat diapun sampai.

Aku terkejut saat melihatnya, ternyata hal yang kukira sebuah benda adalah mayat monster yang berlumuran darah! tepatnya itu mayat monster buaya yang di lawan bos!

"Ah, ternyata ini adalah mayat monster yang di lawan bos!" kata Agnea kaget, diapun segera berjalan lebih dekat ke mayat tersebut.

Aku melihat punggung monster besar ini dengan sedikit waspada, takut jika dia akan kembali hidup.

Setelah beberapa saat memeriksa, aku tidak menemukan sesuatu, jadi aku memutuskan untuk berjalan ke depan kepala monster ini untuk memeriksanya lagi.

Agnea berjalan mendekat ke kepala monster buaya dan seketika dia berteriak kaget, karena menemukan mayat manusia yang terbaring di sana, tubuhnya juga sudah berlumuran darah!

"Mayat manusia? tunggu sebentar... apakah ini bos!?" kata Agnea dengan panik, diapun langsung memeriksa mayat itu untuk memastikan identitasnya.

Benar saja, saat dia melihat wajah manusia tersebut, ternyata itu benar - benar adalah wajah bosnya!

"Bos! kenapa kau meninggalkanku... bangun bos! jangan mati secepat ini..." kata Agnea sambil menangis dan memeluk Fan Jiang yang sudah berlumuran darah.

Agnea terus menangis, dia sangat sedih karena kehilangan orang yang sudah menyelamatkan hidupnya, tapi dia tidak tau jika Fan Jiang belum mati.

Fan Jiang yang tadi pingsan akhirnya bangun, dia membuka matanya dengan susah payah, setelah membuka matanya dia melihat Agnea yang sedang menangis sambil memeluk tubuhnya, aku ingin berbicara padanya, tapi saat aku ingin mengucapkan sesuatu, aku merasakan sakit yang menyengat dari dadaku, dan memuntahkan darah lagi.

Fan Jiang batuk darah dan berkata dengan lemah: "menjauh... aku butuh udara..."

Mendengar mayat manusia yang sedang di peluknya berbicara, Agnea langsung ketakutan dan segera mundur kebelakang.

"Bosku sudah menjadi mayat hidup!?" kata Agnea dengan sedih.

Fan Jiang: aku belum mati sialan...

Aku melihat Agnea dengan muka muram dan berkata dengan lemah: "aku belum mati... jika kau memelukku dengan erat seperti tadi... sudah pasti aku akan mati kehabisan nafas."

[Hiatus] Super Internet Cafe In Another World!Where stories live. Discover now