21. Kompetisi Seni Beladiri

46 7 2
                                    

21. Kompetisi Seni Beladiri

Siang hari di kantin academy sihir, terlihat Fan Jiang yang sedang menopang dagunya sambil melihat kakek Murong makan dengan lahap.

"Apa kau adalah monster kerakusan? maksudku... kau sudah memakan beberapa piring makanan tapi tidak merasa kenyang?" tanya Fan Jiang dengan datar.

kakek Murong terbatuk dan berkata: "masa sih? bukannya aku hanya memakan sedikit bos..."

Fan Jiang menunjuk ke arah tumpukan piring di samping kakek Murong, dan diapun berkata: "benar... kau memakan sedikit lebih banyak daripada monster kerakusan."

Melihat hal yang memalukan ini kakek Murong segera berkata: "aku akan mengambil satu piring makanan lagi, setelah itu kita akan pergi ke lapangan pelatihan... aku berjanji bos~"

Fan Jiang menepuk dahinya dan bergumam: "apakah dia tidak malu saat diperhatikan oleh para murid..."

Aku melihat kakek Murong pergi mengambil makanan, aku merasa dia tidak akan kembali dengan cepat... monster kerakusan itu pasti makan di tempat lain.

...

Veronica yang baru saja selesai berlatih, pergi ke kantin untuk membeli makanan, tapi saat masuk ke dalam dia melihat Fan Jiang yang sedang duduk.

"Apa yang kau lakukan disini?" kata Veronica dengan dingin.

Fan Jiang yang sedang bosan mendengar suara seseorang di belakangnya, diapun segera berbalik dan melihat Veronica yang memandangnya.

"Veronica? kapan kau datang kesini..." kata Fan Jiang santai.

Veronica mengeluarkan bola sihir dari tangannya untuk menakut - nakuti Fan Jiang, dan diapun berkata: "aku bertanya padamu... apa yang kau lakukan disini?"

"Kenapa kau marah? akukan hanya sedang makan di kantin..." kata Fan Jiang bingung.

"Hanya para bangsawan yang bisa datang ke sini, rakyat jelata di larang masuk." kata Veronica bangga.

Fan Jiang yang mendengar ini segera berdiri dan memadatkan bola sihir besar dari element gelap di tangannya, dia mendekat ke Veronica dengan tatapan dingin.

"Kau wanita yang menyebalkan, apa kau ingin bertarung denganku sekarang?" tanya Fan Jiang.

Bola sihir di tangan Fan Jiang mulai membesar sedikit demi sedikit, Veronica yang melihat ini ketakutan, dia tidak pernah melihat bola sihir sebesar itu sebelumnya.

Murid - murid yang berada di kantin tidak berani untuk mencampuri urusan ini, mereka hanya menonton sambil berbisik.

Pertarungan antar murid sudah sering terjadi di academy sihir, jadi ini adalah kejadian yang sangat biasa.

"Bagaimana mungkin... kau sangat kuat?" kata Veronica dengan gugup.

Fan Jiang yang mendengar ini langsung menghilangkan bola sihir di tangannya dan berkata dengan penasaran: "benarkah? apa aku sekuat itu?"

"Eh? menurutku kau sangat kuat... karena kepala academy saja tidak bisa membuat bola sihir sebesar itu..." kata Veronica sedikit bingung.

Fan Jiang tertawa saat mendengar pujian ini, dia membungkuk dan berkata: "terimakasih atas pujianmu nona."

Setelah berterimakasih kepada Veronica, dia segera duduk kembali di kursinya dan bersenandung senang.

"Apa kau tidak marah?" tanya Veronica, dia masih gugup.

Fan Jiang menggelengkan kepalannya dan berkata sambil tersenyum: "tidak, aku hanya sedang bermain - main denganmu tadi~"

Mendengar ini Veronica tertegun, dia menundukkan kepalanya dan berkata dengan malu: "apakah aku bisa duduk denganmu..."

[Hiatus] Super Internet Cafe In Another World!Where stories live. Discover now