{01}Family name

865 62 3
                                    

2 bulan kemudian.

Saat New sedang asik menonton acara tv kesukaannya tiba-tiba ia merasa mual parah.

New pun langsung menutup mulutnya dengan menggunakan tangan kirinya, saat ia merasa akan muntah.

Dan setelah itu New berlari kekamar mandi memuntahkan semua isi perutnya diwastafel.

" Tuan muda New..?!" Panggil seorang Maid yang saat itu kebetulan lewat didepan kamar New.

Lalu, Maid itu pun mengintip kekamar New, tetapi ia bingung, karena tak melihat sosok New didalam sana, padahal Maid itu sangat yakin mendengar suara kegaduhan berasal dari kamar itu.

"Hhuueekkk!!"

Maid itu heran dengan keanehan yang terjadi pada New, lalu ia pun mendatangi New untuk mengecek keadaannya.

Tiba-tiba Maid itu terkejut saat ia melihat New yang sedang muntah-muntah diwastafel dengan wajah yang sudah pucat pasi.

" Tuan muda New, anda kenapa?!" Ia panik saat melihat keadaan New.

"Hueekkkk!!"

New tidak bisa jawab pertanyaan Maid itu karena sudah terlalu lemas dan terus-menerus muntah.

Maid yang tadinya khawatir kebingungan melakukan apa? Akhirnya berinisatif untuk membantu New.

Maid itu menepuk-nepuk punggung New pelan dan ia berharap kondisi New akan membaik.

Namun, setelah hampir 15 menit berlalu kondisi New masih tak kunjung membaik juga! Si Maid panik dan ia langsung keluar dari kamar New lalu berteriak-teriak meminta tolong ke semua orang yang ada dikediaman keluarga Techapaaikhun.

Karena kehebohan yang terjadi dirumah mereka, Pompang Techapaaikhun, kepala keluarga Techapaaikhun buru-buru mendatangi New.

"New, ada apa ini ribut-ribut?" Tanya Pompang Techapaaikhun dengan suara yang dingin saat melihat wajah sang putra yang sudah pucat pasi.

Ibu tiri dan saudara tiri New juga ikut datang, karena penasaran dengan apa yang terjadi pada New.

"Dari tadi Tuan muda New tidak bisa berhenti muntah, Tuan. Saya tidak tahu kenapa, saya khawatir dengan kondisi kesehatan Tuan muda"

Maid itu pun menggantikan New menjelaskan pada Pompang, saat ia mengetahui kalau New tak bisa menjawab pertanyaan tersebut karena kondisi New yang masih dalam keadaan muntah-muntah.

"Phii.. kenapa?" Tanya Krit Amnuaydechkorn, adik tiri New sambil memasang ekspresi jijik saat melihat New yang muntah-muntah diwastafel.

Krit datang bukan karna khawatir, tapi karna ia sangat penasaran dengan apa yang terjadi pada New.

"Ohh.. My good.. New!" Teriak Jesy Techapaaikhun, Ibu tiri New." Apakah mungkin.....  kamu hamil?" Tambahnya sambil menutup mulutnya dengan tangan kanannya seolah-olah sangat terkejut.

"Hah.. hamil? Mama pikir ini sinetron?" Sela Krit merasa tidak setuju dengan perkataan Jesy.

"Krit" panggil Jesy yang sudah panik dan berkeringat dingin. "M-Mama hanya menebak-nebaknya saja. Tapi siapa tahukan..?"

"Hah?, tidak mungkin!" Bantah Krit dibuat hampir tak bisa berkata-kata. Dia tak ingin percaya, New hamil dengan Billkin.

"K-Krit, Mama bilang siapa yang tahukan kenapa kamu yang sewot?" Resa Jesy

"Mama sebaiknya berhenti menoton sinetron yang tidak berfaedah agar Mama bisa berfikir dengan logis!." Sindir Krit.

"Krit!" Pekik Jesy.

Give birth to the President's child {Polca}Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon