{04}Pluem Kidnapped

766 68 11
                                    

Setelah selesai bekerja, New tiba didepan pintu apartemen tempat tinggal sekarang.

Dengan cepat New mengambil kunci dari tasnya lalu membuka pintu dan masuk kedalam apartemen.

Setelah pintu ditutup rasa lelah New usai bekerja langsung menghilang saat melihat putranya duduk disofa sambil menonton TV.

"Pluem, kamu itu masih anak-anak sayang. Kenapa kamu malah menonton berita tentang politik bukannya kartun untuk anak seusiamu.? Memangnya kamu mengerti,huh.? Mama gantikan ke Channel kartun ya..?"

"Tidak mau.! Kenapa juga aku harus menonton kartun yang sangat membosankan dan kekanak-kanakan itu.?." Tolak Pluem mentah-mentah.

New terdiam dan perasaannya agak terluka, saat seusia Pluem... New sangat suka menonton kartun.

Tapi ternyata... hal itu dianggap kekanak-kanakan oleh bocah berusia empat tahun.!

New bertanya-tanya dalam hatinya... apa yang Pluem dapatkan dari menonton berita tentang politik yang sa___ngat tak cocok dengan usianya.

"Kamu itu masih kecil, sayang.! Jadi, tonton saja sesuatu yang kekanakan dan wajar untuk anak seusiamu. Mama akan gantikan ke Channel kartun, tidak boleh menolak.!"

"Oke! Ganti saja sesuka hati Mama.! Aku tahu Mama itu bodoh... makanya tidak bisa mengerti tentang politik." Pluem sangat blak-blakkan dan dengan santainya memberikan remot TV kepada New dengan wajah ngambek.

New dibuat melongo dengan perkataan Pluem." Kamu itu memang benar anak Mama bukan si..? Kenapa kamu sangat menyebalkan.? Jangan meremehkan IQ Mama ya.." Protes New.

Pluem hanya melirik New sekilas lalu kembali merajuk.

New merasa kalau ia mempunyai anak kecil yang berotak dewasa.

Pluem tak hanya pintar, tetapi juga tangguh dan mandiri.

Pluem bahkan tak menangis saat ia tahu kalau ia tak memiliki seorang Ayah, ia juga suka melakukan hal-hal tak terduga dan sering membuat New terkejut.

Contohnya, Pluem suka merakit miniatur rumah dan pesawat model mainan___ lalu ia lebih suka bermain puzzle yang sulit sendirian dibandingkan dibandingkan bermain dengan anak-anak seusianya.

Pluem juga mempelajari beberapa bahasa asing dari buku-buku kuliah milik New. Ditambah lagi ia menonton flim dengan manca negara membuat otaknya merangkup beberapa pengetahuan.

Anehnya lagi, anak itu lebih suka menonton berita politik dari pada kartun.!

Lantas hal mengejutkan apalagi yang akan dilakukan oleh anak itu nanti.

Awalnya New mengira kalau anaknya itu cukup untuk memahami hal-hal tersebut.

Namun, semakin bertambahnya usia... pikiran Pluem jadi semakin dewasa dan mandiri__ melebihi usianya yang masih anak-anak.

New pun harus membiasakan dirinya dengan putranya dan mulai menerima kebiasaan aneh putranya itu menjadi sebuah kebiasaan.

Karna Pluem sangat mandiri, saat New pergi bekerja, ia meninggalkan putranya itu sendirian diapartemen.

Meskipun tak begitu baik meninggalkan seorang anak kecil sendirian diapartemen tanpa pengawasan.

New terpaksa melakukan itu karena keluarganya tak ada yang mau mengurus Pluem.

Selagi New mencari pengasuh untuk Pluem, ia selalu berpesan dan melarang Pluem keluar dari apartemen karena alasan keamanan.

Makanya, New selalu mengunci pintu... tak lupa ia menyediakan banyak makanan dan mainan agar Pluem tak bosan.

Give birth to the President's child {Polca}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang