{02} Opsi Aborsi.

813 70 8
                                    

Keesokkan harinya dengan terpaksa New pergi kerumah sakit untuk menggugurkan kandungannya-- diikuti oleh Jesy atas perintah suaminya.

"Newwie Thitipoom." Saat perawat memanggil namanya, New pun segera bangkit dari tempat duduknya.

New merasa kalau semua yang terjadi pada dirinya kini adalah mimpi buruk-- sangat-sangat buruk.

Dan New berharap, jika ia memejamkan sesaat lalu membukanya kembali, akankah mimpi buruk ini berakhir.?

"Tuan New.. tolong berbaringlah di atas sana." Ucap Dokter lalu menunjuk sebuah bankar yang ada diruang operasi tersebut. "Suster, tolong tuntun Tuan New.. " lanjut Dokter-- kepada dua orang perawat yang mendampinginya saat itu.

Kedua perawat itu segera menjalankan tugasnya dan berbicara kepada New.

"Mari, Tuan muda New.." ucap salah seorang perawat dengan sopan lalu mereka berdua pun menuntun New untuk berbaring diatas bankar.

New sudah mempersiapkan diri dan juga mentalnya agar ia bisa mengatasi rasa gugupnya ini.

Namun ternyata.... mental New tak cukup kuat, karena saat ini ia berkeringat dingin sangat banyak dan bahkan-- tubuhnya gemetar ketakutan.

New sangat membenci hal ini, dan ia juga sangat membenci bajingan yang sudah membuatnya hamil.

Namun lucunya.... New bahkan tak tahu siapa Pria itu.? Dan konyolnya, bagaimana caranya agar New bisa bertemu Pria itu.?

Tiba-tiba... pintu ruangan operasi terbuka.

Diikuti dengan kemunculan Pria paruh baya yang tampak sangat berwibawa dan mengenakan jas Dokter-- tengah berjalan masuk.

"Dokter keenan.?" Ucap Dokter lain yang ada didalam ruangan operasi, terlihat sangat kebingungan.

Kemudian, Dokter itu langsung menyambut Dokter Keenan yang memiliki jabatan lebih tinggi darinya.

Sendangkan New pada saat itu sedang berbaring diatas bankar-- merasa tak terganggu sama sekali dengan kedatangan Dokter Keenan.

"Apakah pasien bernama Newwie Thitipoom sedang melakukan operasi disini.?" Dr. Keenan bertanya dengan wajah serius, membuat semua orang yang ada didalam ruang operasi tersebut menatap ke arahnya.

"Maaf Dokter Keenan, kenapa anda mencari pasien yang bernama Newwie Thitipoom.? Anda ada perlu apa..?" Tanya Dr. Liam sopan dan juga penasaran.

Dokter Wiliam atau sering dipanggil Liam adalah seorang Dokter ahli bedah terbaik dirumah sakit Synphaet Srinakarin yang akan melakukan aborsi pada New.

Dr. Keenan mengabaikan pertanyaan Dr. Liam lalu mengambil hanphone disaku jas Dokternya.

Kemudian Dr. Keenan membandingkan Pemuda yang ada di dalam foto tersebut dengan Pemuda yang saat ini sedang berbaring diatas bankar.

Dr. Keenan mengecek berulang kali dan beliau benar-benar memastikan Pemuda itu adalah Newwie Thitipoom yang ia cari.

"Apakah kalian sudah memulai operasinya.?" Tanya Dr. Keenan lagi kepada semua orang yang terlibat dalam operasi itu.

"Be-belum Dok.. tapi kami akan memulainya.." jawab cepat salah seorang perawat.

"Batalkan operasinya sekarang juga..! kalian semua tidak diizinkan untuk melakukan operasi kepada pasien bernama Newwie Thitipoom.!" Titah Dr. Keenan tegas.

Mendadak semua orang yang ada diruang operasi langsung terkejut dan kebingungan atas perintah itu.

Mereka semua bertanya-tanya dalam hati, namun tak ada yang berani bersuara kecuali Dr. Liam itu sendiri.

Give birth to the President's child {Polca}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang