Undangan acara makan

45 10 0
                                    

Nara memasuki ruang kerjanya, disana sudah ada beberapa karyawan dari divisi lain berkumpul. Tidak seperti biasanya, pikir perempuan itu.

"Naraaa.. ayo bantuin niup balonnya.." Aiyla menarik tangan Nara untuk membantunya, ditangannya sudah ada dua balon yang siap diisi angin.

"Hari ini ulang tahunnya Pak Aylar, kita mau bikin kejutan." Tambah Aiyla karena melihat wajah Nara yang kebingungan.

Nara pun berah-oh ria, padahal pikirannya sedang berkecamuk.

Aylar berulang tahun hari ini loh, dan karyawan sedang menyiapkan kejutan, termasuk dirinya. Artinya akan ada pertemuan lagi dengan laki-laki itu. Oh tidaaaak.

"Semuanya sudah siap? Pak Aylar udah dateng." Ucap Antok, staff gudang yang ikut berkumpul untuk memberikan kejutan juga disana.

Semua yang tadinya sedang sibuk mempersiapkan semakin keteteran, tidak berekspektasi jika atasannya itu datang lebih awal.

"Ayooo cepeet, orangnya udah dipintu." Ucap Antok karena melihat persiapan yang belum selesai didepannya.

Nara yang selesai mengisi angin disalah satu balon segera menutup wajahnya dengan benda tersebut karena melihat Aylar sudah memasuki ruang administrasi.

  "Selamat ulang tahun Pak Aylar..." Ucap semuanya, beberapa dari mereka masih terengah-engah mengatur nafas.

Dan Feri yang ditugaskan untuk menyalakan sound lagu ucapan selamat ulang tahun pun berhasil melakukannya dengan tepat waktu. Acara yang serba mendadak itu berjalan mulus dan meriah. Aylar yang jarang sekali tersenyum, kini merekahkan senyumnya dengan lebar hingga membuat semua mata tertuju padanya.

Lalu bagaimana nasib Nara?

Perempuan itu berdiri dibelakang Aiyla, sembari menutupi wajahnya dengan balon. Berusaha bersembunyi dari tatapan laki-laki itu.

"Terima kasih banyak atas ucapan dan kejutannya yaaa.. Nanti sore saya minta waktunya sebentar untuk kita makan-makan. Tempatnya nanti saya info lagi ya, sekali lagi terima kasih." Ucap Aylar, tatapannya tidak beralih dari perempuan yang sedang bersembunyi menghindarinya. Ia masih ingin menagih penjelasan kenapa Nara memilih berkencan daripada menyelesaikan pekerjaannya kemarin.

***

"Jadi siapa aja yang diajak?" tanya Aiyla pada salah satu kordinator yang ditunjuk Aylar menyiapkan acara makan-makan nanti sore.

"Anak-anak yang sudah karyawan tetap saja, untuk anak baru informasi dari Pak Aylar tidak diikutkan." Jawab Luna, sekretaris Aylar yang dipilih untuk mengatur acara nanti.

"Loh kenapa?" tanya Aiyla karena Aylar tidak biasanya pilih-pilih, apalagi tentang strata jabatan diperusahaannya. Terdengar aneh saja.

"Kurang tau ya," Ucapnya sembari berlalu begitu saja, padahal Aiyla hendak berbicara lagi.

***

Sore hari pun datang, Aiyla yang merasa tidak enak pada Nara berusaha untuk mencari cara agar perempuan itu tidak berkecil hati, karena hanya Nara saja lah yang tidak diundang untuk acara makan-makan tersebut.

"Mbak, aku pulang dulu ya. Di rumah ada acara.." Pamit Nara pada Aiyla yang sejak tadi mencari alasan dirinya tidak diundang oleh Aylar untuk makan.

Sebenarnya Nara bergegas pulang bukan karena ada acara, tapi karena Akara. Laki-laki itu sudah menjemputnya sejak tadi. Ia ingin mengajak perempuan itu pergi kesuatu tempat katanya.

"Oh oke oke Ra, hati-hati ya.." Aiyla setidaknya lega karena Nara sudah izin pulang duluan.

***

Nara bergegas keluar dari tempat kerjanya dan menuju Akara yang sudah menunggunya didepan gerbang. Laki-laki itu datang 1 jam sebelum jam kerja Nara selesai, membuat perempuan itu merasa tidak enak dan kasihan.

SEPHILETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang